Rumah247.com – Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) terus dikembangkan di berbagai daerah yang memiliki potensi seperti di Bali. Pengembangan KEK ini dipadukan secara thematic untuk mendorong potensi yang ada sehingga bisa menghasilkan perputaran ekonomi yang besar dan sustain.
Pemerintah telah menyiapkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) untuk menjadi kawasan yang memiliki keunggulan ekonomi dan geostrategis khususnya untuk mendukung peningkatan investasi. Selain itu, pengembangan KEK juga berperan penting dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi wilayah dan pemerataan pembangunan secara nasional.
Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga Ketua Dewan Nasional KEK, ada banyak potensi yang bisa dikembangkan khususnya dari segi pengembangan sektor properti yang bisa didorong untuk mengakselerasi ekonomi lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Setiap KEK tentu harus dilihat memiliki kelebihan apa dari segi pariwisata, kekayaan alam, local wisdom, atau lainnya dan ini bisa dilengkapi dengan kawasan ekonomi kesehatan seperti yang dikembangkan di Sanur, Bali. Wilayah Bali menjadi pulau dengan pengembangan beberapa KEK dan ini bisa untuk menunjang industri pariwisata sehingga ekonominya juga bisa lebih sustain,” ujarnya.
Pemerintah juga akan terus mengupayakan transformasi kebijakan pengembangan KEK salah satunya dengan menekankan orientasi pada terwujudnya KEK yang bisa membangun nilai tambah. Beberapa hal yang bisa diupayakan yaitu pengembangan teknologi, sumber daya, dan sebagainya.
Pemerintah sendiri telah mengembangkan banyak KEK yang dikonsep dengan thematic tertentu seperti KEK Digital, KEK Maintenance Repair and Overhoul (MRO), KEK Pendidikan, KEK Pariwisata, KEK Kesehatan, dan sebagainya. Untuk Bali KEK yang dikembangkan berlokasi di Pulau Serangan, Kota Denpasar dan KEK Kura-kura Bali dengan luas 498 hektar.
KEK Kura-kura Bali akan dikembangkan untuk kegiatan pariwisata luxury berkelas internasional yang akan diintegrasikan dengan kawasan Marina, centre for excellence for education and tech park, fasilitas lifestyle wellness, dan sebagainya untuk menarik investasi yang ditargetkan mencapai Rp104,4 triliun dan menyerap tenaga kerja hingga 100 ribu orang.
KEK Kura-kura Bali juga diharapkan bisa menghasilkan devisa secara kumulatif mencapai Rp477 triliun hingga tahun 2055. Untuk tahun pertama hingga lima tahun berjalan ditargetnya investasi yang masuk mencapai Rp4,6 triliun. Sementara wilayah Sanur ditetapkan sebagai KEK Kesehatan pertama di Indonesia.
Di sini akan dikembangkan fasilitas kesehatan dan pariwisata berkelas internasional yang ditargetkan bisa merealisasikann investasi hingga Rp10,2 triliun. KEK Sanur juga diharapkan bisa menyerap tenaga kerja sebesar 43.647 orang dan menghemat devisa hingga Rp86 triliun dari WNI yang sebelumnya berobat ke luar negeri selain tambahan devisa mencapai Rp19,6 triliun secara kumulatif hingga tahun 2045.
“Kita belajar banyak dari situasi pandemi dan beberapa hal itu bisa dioptimalkan untuk gerak laju perekonomian di Provinsi Balu. Pembangunan kedua KEK ini juga diharapkan dapat mentransformasi perekonomian sehingga Bali tidak hanya bergantung dari sektor pariwisata,” pungkasnya.
Konsep TOD merupakan program pengembangan kawasan properti yang memaksimalkan fungsi transportasi massal. Selengkapnya simak di video berikut ini.
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah247.com
Hanya Rumah247.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah