Download Aplikasi Rumah247

Rumah Di Jawa Tengah, Q3 2022 Prospek Semarang Makin Cerah

Rumah247.com Indonesia Property Market Index (RIPMI) mencatat indeks permintaan terhadap rumah di Jawa Tengah naik 3,8 persen secara QoQ. Naiknya permintaan turut dibarengi dengan indeks suplai dan harga rumah yang meningkat.

Sepanjang Q3 2022, Rumah247.com Indonesia Property Market Index (RIPMI) menemukan bahwa indeks suplai rumah di Jawa Tengah meningkat baik secara kuartalan maupun tahunan. Persentase kenaikannya pun cukup signifikan dalam periode tahunan.Posisi indeks suplai rumah terkini berada di angka 280,4 atau tumbuh 14,9 poin dibandingkan indeks di kuartal dua 2022 yang mencapai 265,5. Untuk itu, kenaikan indeks suplai dalam jangka QoQ sebesar 5,6 persen.

Sementara itu secara tahunan, indeks suplai naik sebanyak 11,7 persen. Hal itu disebabkan pertumbuhan indeks di Q3 2021 yang menoreh 251,0 masih lebih rendah dibandingkan pencapaian indeks di Q3 2022.

Naiknya indeks suplai rumah di Jawa Tengah turut memberi dampak pada pertumbuhan indeks suplai rumah di Surakarta dan Semarang, yang mana keduanya merupakan jantung kota Jawa Tengah. Pergerakannya jelas terlihat dari infogram di atas.

Dalam periode tahunan, indeks suplai rumah di Surakarta melesat sebanyak 14,5 persen. Pada Q3 2022, indeks suplai rumah mencapai 160,0 atau lebih tinggi dibandingkan indeks suplai rumah di kuartal yang sama tahun sebelumnya yakni Q3 2021 sebesar 139,7.

Kenaikan juga terjadi secara kuartalan, dimana indeks suplai rumah tapak di Surakarta meningkat sebesar 3,9 persen. Pencapaian ini terjadi sebab indeks suplai di Q2 2022 yakni 154,0 terkoreksi naik 6 poin menjadi 160,0 di Q3 2022 (QoQ).

Sementara itu, di Semarang, indeks suplai pun mengalami penguatan baik secara QoQ maupun YoY. Dimana pada Q3 2022, indeks suplai mencapai 278,4 atau lebih tinggi 12,2 persen dibandingkan kuartal sebelumnya yakni Q2 2022 yang meraih indeks 248,1.

Dalam periode YoY atau tahunan, indeks suplai rumah tapak di Semarang tumbuh 9,4 persen pada Q3 2022. Hal itu lantaran pada kuartal yang sama tahun sebelumnya atau Q3 2021, indeks suplai saat itu hanya mampu bertahan di posisi 254,4.

Q3 2022, Indeks Harga Rumah Di Jawa Tengah Masih Positif

Sebagai dampak dari tren indeks suplai rumah di Jawa Tengah yang melaju positif, tak ayal membuat harga rumah juga ikut naik di kuartal tiga tahun 2022.

Pada Q3 2022, indeks harga naik cukup bagus sebesar 3,4 persen secara kuartalan. Hal itu disebabkan indeks di kuartal sebelumnya atau Q2 2022 berada di angka 103,7 atau lebih rendah daripada indeks di Q3 2022 yang mencapai 107,2.

Dalam periode tahunan, indeks harga rumah di Jawa Tengah pun meningkat meski masih landai yakni sebesar 1,2 persen. Kendati begitu, performa indeks harga di sepanjang tahun 2022 masih lebih baik daripada tahun sebelumnya.

Landainya kenaikan indeks harga rumah di Jawa Tengah diperkirakan ikut memengaruhi pergerakan harga rumah di Surakarta. Pasalnya, secara QoQ, indeks harga rumah di Surakarta pada Q3 2022 sama sekali tidak mengalami kenaikan maupun penurunan alias stagnan.

Akan tetapi secara YoY, indeks harga rumah di Surakarta malah turun sebanyak -3,2 persen. Pencapaian indeks sebesar 103,3 di Q3 2022 tak mampu mengungguli perolehan indeks di Q3 2021 yakni sebesar 106,7.

Lalu bagaimana dengan Semarang? Pada Q3 2022, indeks harga rumah di Semarang mampu tumbuh lebih tinggi sebanyak 2,8 persen secara kuartalan. Dibandingkan Q2 2022, indeks harga rumah saat itu berada di angka 113,1, sementara pada Q3 2022 indeks tumbuh di angka 116,3 (QoQ).

Sedangkan dalam tren tahunan, indeks harga rumah tapak di Semarang pada Q3 2022 juga naik cukup signifikan yakni 4,9 persen. Kenaikan terjadi lantaran indeks harga di kuartal yang sama tahun sebelumnya yakni Q3 2021 berada di angka 110,8 atau lebih rendah 5,5 poin dibandingkan Q3 2022.

Permintaan Rumah Di Jawa Tengah, Apakah Masih Bagus?

Rumah247.com mencatat, pada Q3 2022 indeks permintaan rumah di Jawa Tengah mampu tumbuh 3,8 persen secara QoQ dari posisi indeks sebelumnya di Q2 2022 yakni 76,2.

Sayangnya dalam periode tahunan atau YoY, indeks permintaan rumah di Jawa Tengah masih sedikit terkoreksi sebesar -1,2 persen. Sebabnya jelas, perolehan indeks permintaan di Q3 2022 sebesar 79,1 tak mampu mengungguli indeks permintaan di Q3 2021 yang mencapai 80,1.

Lain halnya di Surakarta, indeks permintaan terhadap rumah kompak turun secara QoQ dan YoY. Pada Q3 2022, indeks permintaan berada di posisi 64,3 yang mana masih lebih rendah daripada indeks permintaan di Q2 2022 yang mencapai 66,8. Akibatnya, indeks permintaan secara QoQ turun sebesar -3,7 persen.

Begitupun secara tahunan. Indeks permintaan rumah di Surakarta turun sebanyak -7,2 persen, sebagai dampak dari pencapaian indeks di Q3 2021 yang lebih unggul yakni 69,3.

Di tengah penurunan indeks permintaan rumah di Surakarta, kondisi berbeda justru ditunjukkan oleh Semarang. Data Rumah247.com menunjukkan bahwa indeks permintaan rumah di Semarang mampu melesat baik secara QoQ maupun YoY.

Pada Q3 2022, indeks permintaan yang mencapai 77,0 membuat trennya naik 5,6 persen dibandingkan Q2 2022 yang menoreh indeks permintaan rumah sebesar 72,9 (QoQ). Sedangkan dalam periode tahunan, indeks permintaan rumah di Semarang meningkat hingga 8,6 persen. Pencapaian itu terjadi berdasarkan perolehan indeks permintaan di Q3 2021 yang hanya bertahan di angka 70,9.

Mengingat indeks permintaan rumah di Semarang jauh lebih unggul daripada Surakarta dan Jawa Tengah itu sendiri, maka berikut rekomendasi rumah di Semarang dengan berbagai preferensi harga.

1. Rekomendasi Rumah Di Semarang Harga Di Bawah Rp300 Juta

Mencari rumah dengan harga di bawah Rp300 juta di Semarang, lokasi yang bisa dibidik diantaranya adalah Gunungpati, Tembalang, sampai Banyumanik. Lihat lebih banyak pilihan rumah di Semarang harga di bawah Rp300 juta.

2. Rekomendasi Rumah Di Semarang Harga Rp300 Juta Hingga Rp500 Juta

Untuk rumah dengan harga kisaran Rp300 juta sampai Rp500 juta, konsumen bisa mengincar aarea Mijen sebab di sana masih bisa ditemukan rumah dua kamar tidur seharga Rp599 jutaan. Lihat lebih banyak pilihan rumah di Semarang harga Rp300 juta – Rp500 juta.

3. Rekomendasi Rumah Di Semarang Harga Rp500 Juta Hingga Rp800 Juta

Ngaliyan, Ungaran Barat dan Semarang Barat merupakan salah satu dari sekian wilayah yang menawarkan rumah di Semarang dengan rentang harga Rp500 juta – Rp800 juta. Lihat lebih banyak pilihan rumah di Semarang harga Rp500 juta – Rp800 juta.

4. Rekomendasi Rumah Di Semarang Harga Rp800 Juta Hingga Rp1 Miliar

Rumah dengan harga yang lebih premium yakni Rp800 juta sampai Rp1 miliar banyak tersebar di kawasan yang lebih strategis seperti Manyaran dan Tawangsari. Lihat lebih banyak pilihan rumah di Semarang harga Rp800 juta – Rp1 miliar.

5. Rekomendasi Rumah Di Semarang Harga Di Atas Rp1 Miliar

Jika mencari rumah di Semarang dengan harga di atas Rp1 miliar, maka Kedaton Homes yang terletak di Bukit Semarang Baru (BSB), Semarang Barat, bisa menjadi pilihannya. Lokasi perumahannya sendiri cukup strategis, hanya terpaut 9km dengan Tol Semarang – Batang. Lihat lebih banyak pilihan rumah di Semarang harga di atas Rp1 miliar.

Jadi mau cari rumah, ruko, apartemen, atau investasi properti? Pahami potensi wilayahnya mulai dari fasilitas, infrastruktur, hingga pergerakan tren harganya lewat AreaInsider.

Hanya Rumah247.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansLike
3,912FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles