Jakarta Timur tampaknya cukup menarik untuk pemburu properti yang ingin tinggal di Jakarta dengan harga terjangkau. Tidak sulit menemukan hunian dengan harga miring di Jakarta Timur. Terlebih banyak pilihan rumah cluster di Jakarta Timur yang menjadi idaman banyak peminat.
Sebagai bagian dari wilayah DKI Jakarta, perkembangan properti di Jakarta Timur tak lepas dari pertumbuhan pasar perumahan di Jakarta secara umum. Indeks harga dan suplai di Jakarta saat ini tampak cukup bersaing akibat dorongan ekonomi yang semakin kuat pascapandemi.
Memasuki kuartal ketiga tahun 2022, indeks harga rumah menapaki posisi 119,7 atau naik sebesar 2,6 persen dibanding kuartal sebelumnya yang berada di posisi 116,7 (QoQ). Sedangkan dalam periode tahunan, tercatat kenaikan sebesar 5,6 persen lantaran pada Q3 2021, indeks harga hanya mampu meraih indeks 113,4 (YoY).
Dari sisi suplai, tercetak indeks 186,2 pada Q3 2022 sehingga kenaikan kuartalannya mencapai 4,2 persen dibanding Q2 2022. Adapun dibanding kuartal yang sama di tahun sebelumnya dengan capaian indeks 182,7, tercatat peningkatan suplai tahunan sebesar 1,9 persen.
Melesatnya pertumbuhan indeks harga dan suplai menunjukkan efek yang baik dari pemulihan ekonomi di Jakarta pascapandemi. Sektor-sektor formal dan informal sudah mampu berjalan seperti sediakala dan kembali meningkatkan daya beli masyarakat yang sempat anjlok akibat Covid-19. Hal ini juga berdampak pada peningkatan daya beli properti yang mendorong pengembang untuk kembali menggalakkan suplai properti di Jakarta.
Namun, situasi ini tidak terjadi secara merata di seluruh wilayah DKI Jakarta. Beberapa daerah seperti Jakarta Timur justru mencatat pertumbuhan yang lebih lambat di masa pemulihan ekonomi pascapandemi.
Menurut infogram di atas, indeks harga dan suplai rumah di Jakarta Timur cenderung tumbuh perlahan-lahan atau malah turun.
Indeks harga pada Q3 2022 menduduki posisi 132,5 atau naik tipis sebesar 0,9 persen dibanding Q2 2022 yang berada di posisi 131,3. Kendati demikian, selama setahun terakhir tercatat peningkatan sebesar 7,4 persen dari posisi 123,4 pada Q3 2021.
Dengan begitu, pertumbuhan harga rumah di Jakarta Timur terlihat sedang melambat dengan peluang yang cukup besar untuk tertahan di angka ini. Jika demikian, Jakarta Timur dapat menjadi pilihan menarik bagi pemburu rumah terjangkau di area ibu kota. Pasalnya, rata-rata harga rumah di Jakarta Timur juga masih jauh lebih murah ketimbang Jakarta secara keseluruhan.
Rata-rata harga rumah di Jakarta Timur mencapai Rp17,9 juta per meter persegi kala rata-rata harga rumah di Jakarta mencapai Rp25,6 juta per meter persegi dan akan terus meningkat. Situasi seperti ini mungkin akan sangat menguntungkan para peminat rumah terjangkau yang menyasar wilayah Jakarta Timur.
Sementara dari indeks suplai, Jakarta Timur mencatat penurunan sebesar -1,0 persen secara kuartalan. Hal ini disebabkan oleh rendahnya capaian indeks suplai pada Q3 2022 yang hanya mampu meraih angka 175,9. Padahal, indeks masih berada di angka 177,8 pada kuartal sebelumnya. Adapun secara tahunan, indeks suplai menyusut -9,2 persen dari angka 193,7 persen pada Q3 2021.
Penyusutan dari sisi suplai menunjukkan rendahnya antusiasme pengembang untuk membangun dan meluncurkan perumahan baru. Hal ini mungkin disebabkan oleh masih banyaknya suplai rumah yang belum terjual.
Situasi tersebut juga menjadi peluang bagus bagi peminat rumah terjangkau. Semakin banyak hunian murah yang berkualitas di kawasan Jakarta Timur, termasuk beragam rumah cluster yang sedang menjamur di Jakarta Timur.
Beralih ke sisi permintaan, rumah-rumah di Jakarta Timur memang sedang sedikit kehilangan peminatnya. Terjadi penurunan yang cukup signifikan, baik secara QoQ maupun YoY.
Indeks demand turun -4,8 persen secara QoQ usai menempati posisi 93,5 pada Q3 2022, sedangkan pada kuartal sebelumnya, indeks berada di angka 98,2.
Secara YoY, indeks turun -1,9 persen dari posisi 101,5 pada Q3 2021. Penurunan ini terlihat seiring dengan tertahannya harga rumah dan menurunnya suplai rumah di Jakarta Timur.
Namun, situasi ini justru menjadi peluang besar bagi peminat hunian terjangkau maupun investor yang ingin mendapatkan keuntungan besar di masa depan. Agar tidak salah pilih, berikut beberapa lokasi yang menjadi area favorit di Jakarta Timur.
Cibubur berada di urutan pertama sebagai area yang paling diminati. Kawasan ini meraup 12,08 persen dari total permintaan rumah di Jakarta Timur.
Di urutan kedua, Cipayung menyusul dengan raupan permintaan sebesar 8,55 persen. Duren Sawit pun tak kalah favorit karena meraih 6,99 persen demand rumah di Jakarta Timur.
Condet dan Ciracas masih masuk peringkat lima besar dengan raihan permintaan sebesar 6,59 persen dan 6,17 persen secara berurutan.
Sementara itu, Cakung (5,70 persen} dan Pondok Kelapa (5,17 persen) yang berbatasan dengan Kota Bekasi berada di posisi keenam dan ketujuh.
Rawamangun (4,60 persen) yang sangat strategis juga termasuk cukup favorit di urutan kedelapan, disusul Kalisari (3,10 persen) dan Cilangkap (2,64 persen).
Melihat prospek yang menarik dari pasar perumahan di Jakarta Timur, berikut 10 rekomendasi rumah cluster di Jakarta Timur berdasarkan area dengan permintaan tertinggi.
1. Rekomendasi rumah cluster di Jakarta Timur: Cibubur
Cibubur dikenal punya banyak perumahan cluster, terutama untuk kalangan atas dan menengah. Kawasan ini sangat diminati karena punya fasilitas yang beragam dan dalam waktu dekat juga akan dilayani oleh LRT Jabodebek.
2. Rekomendasi rumah cluster di Jakarta Timur: Cipayung
Cipayung punya akses yang cukup menarik karena dilintasi oleh Tol JORR dan berada tak jauh dari calon stasiun LRT Jabodebek di TMII dan Ciracas. Sekolah dan universitas unggulan juga dapat ditemukan dengan mudah di area ini.
3. Rekomendasi rumah cluster di Jakarta Timur: Duren Sawit
Diapit Kalimalang dan BKT, Duren Sawit mendapatkan akses langsung menuju pusat bisnis di Cawang dan Cipinang Melayu. Area ini juga berlokasi dekat dengan Stasiun KRL Buaran yang dapat menjangkau hingga ke Cikarang.
4. Rekomendasi rumah cluster di Jakarta Timur: Condet
Condet dikenal punya banyak pilihan hunian terjangkau dengan akses yang mudah ke berbagai fasilitas umum, seperti RS Polri, Pasar Induk Kramatjati, dan PGC Cililitan. Bus Transjakarta juga sudah tersedia secara reguler di Jalan Raya Bogor.
5. Rekomendasi rumah cluster di Jakarta Timur: Ciracas
Bertetangga dengan Cipayung, Ciracas punya akses transportasi publik, olah raga, dan rekreasi yang jauh lebih baik. Terdapat LRT Jabodebek, layanan bus Transjakarta, Gelanggang Olah Raga Ciracas, dan CX Waterpark di kawasan ini.
6. Rekomendasi rumah cluster di Jakarta Timur: Cakung
Dikenal sebagai kawasan industri, Cakung kembali berjaya di dunia properti dengan dibukanya Jakarta Garden City beberapa tahun silam. Rumah-rumah cluster pun menjamur dan semakin banyak ditemukan di area Cakung.
7. Rekomendasi rumah cluster di Jakarta Timur: Pondok Kelapa
Berhimpitan dengan Kota Bekasi, Pondok Kelapa berlokasi cukup strategis karena dekat dengan Tol Jakarta-Cikampek, Jalan Kalimalang, dan Stasiun KRL Klender Baru. Ada pula akses feeder seperti mikrotrans dan bus Transjakarta BKN-Pondok Kelapa.
8. Rekomendasi rumah cluster di Jakarta Timur: Rawamangun
Keuntungan tinggal di Rawamangun sudah tidak perlu diragukan lagi. Mulai dari sarana olah raga, pusat perbelanjaan, pusat kuliner, pusat pendidikan, dan universitas unggulan, semua tersedia di area ini.
9. Rekomendasi rumah cluster di Jakarta Timur: Kalisari
Seperti Ciracas, Kalisari punya sarana olah raga tersendiri yang cukup mumpuni. Selain itu, kawasan ini juga berlokasi tak jauh dari Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Gunadarma.
10. Rekomendasi rumah cluster di Jakarta Timur: Cilangkap
Cilangkap memang terkenal akan keberadaan Mabes TNI AU di dalamnya. Namun jangan salah, kawasan ini juga merupakan salah satu area yang sangat asri dan nyaman untuk dijadikan tempat tinggal.
Jadi mau cari rumah, ruko, apartemen, atau investasi properti? Pahami potensi wilayahnya mulai dari fasilitas, infrastruktur, hingga pergerakan tren harganya lewat AreaInsider.
Hanya Rumah247.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah