Cikarang kian menjadi lokasi favorit untuk berinvestasi properti di area Jabodetabek. Selain sebagai kawasan industri dan pemukiman, infrastruktur di Cikarang juga terbilang sudah mapan. Tidak heran jika banyak pengembang besar yang mendirikan kota mandiri di kawasan ini dan membawa pasar properti Cikarang lebih maju ke depan.

(Foto: pexels.com)
Berbeda dengan Kota Bekasi, Kabupaten Cikarang terkenal dengan kawasan industrinya yang merupakan kawasan industri terbesar di Asia Tenggara. Kawasan Cikarang menjadi rumah dari kurang lebih 4.000 perusahaan dari berbagai negara.Cikarang memiliki infrasktruktur yang baik dan lokasi yang strategis, sehingga tidak heran jika banyak perusahaan yang mengincar untuk mendirikan pabrik mereka di kawasan ini. Keberadaan kawasan industri pun menciptakan kekuatan terbesar untuk ekonomi dan pasar properti Cikarang.

Jauh sebelum bertransformasi seperti saat ini, Cikarang dulunya merupakan salah satu kawasan di kabupaten Bekasi yang berisi desa-desa dan lahan-lahan kosong. Baru pada tahun 1992, Jababeka membangun sebuah kawasan industri mandiri dengan tenan-tenan terkenal seperti L’Oreal, Mattel, Samsung, Unilever, United Tractors, Akzo, Nobel, Nissin, dan ICI paints.

Seiring berjalannya waktu, perkembangan industri yang pesat menciptakan kebutuhan akan residensial atau kawasan hunian yang tinggi. Beberapa tahun terakhir, terjadi fenomena naiknya kebutuhan hunian di Cikarang mencapai 10 ribu hunian per tahun.

Hal itu disebabkan oleh adanya kawasan industri terbesar di Asia Tenggara yang tersebar di Cikarang, Cibitung, hingga Tambun. Dimana tiap tahunnya, kawasan industri ini menyerap ribuan tenaga kerja. Lantas seperti apa pasar properti Cikarang saat ini?

Tren Pasar Properti Cikarang di Q3 2021

Pandemi yang masih belum final di Tanah Air masih membawa dampak terhadap pasar properti nasional. Khusus pasar properti Cikarang, Rumah247.com Indonesia Property Market Index (RIPMI) menemukan adanya penurunan dari segi harga secara kuartalan.

Pada Q3 2021, indeks harga pasar properti di Cikarang mencapai 102,9 atau turun sebanyak -8,2 persen dibandingkan Q2 2021 yang meraih indeks 112,1 (Quarter on Quarter/QoQ). Penurunan secara kuartalan ini merupakan imbas atas kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang bergulir sejak awal Q3 2021.

Sedangkan secara tahunan, indeks harga pasar properti di Cikarang meningkat sebanyak 4,4 persen pada Q3 2021. Refleksinya adalah karena pencapaian indeks di kuartal yang sama tahun sebelumnya atau Q3 2020 berada di posisi lebih rendah yakni 98,5 (Year on Year/YoY).

Dari tren pasokan, pasar properti Cikarang boleh jadi sedang menguat lantaran capaian indeks yang cukup tinggi pada Q3 2021. RIPMI mencatat, indeks suplai pasar properti di Cikarang tumbuh sebanyak 130,1 atau naik 18,2 persen di Q3 2021. Dimana pada kuartal sebelumnya yakni Q2 2021, indeks hanya mampu bertahan di angka 110,0 (QoQ).

Sejalan dengan itu, dalam periode tahunan indeks suplai pasar properti di Cikarang juga meningkat tajam sebesar 31,7 persen pada Q3 2021. Hal itu lantaran indeks suplai di kuartal yang sama tahun sebelumnya atau Q3 2020 hanya mencapai 98,8 (YoY).

Pasar Properti Cikarang di Segmen Harga Rumah VS Apartemen

Secara garis besar, indeks harga apartemen maupun rumah di Cikarang mengalami koreksi pada Q3 2021. Padahal jika diperhatikan, indeks harga sudah berusaha pulih di Q2 2021, namun terpaksa harus kembali melemah lantaran kebijakan PPKM yang bergulir dan tentunya membawa efek pada pasar properti Cikarang.

Indeks harga rumah di Cikarang pada Q3 2021 menurun signifikan sebanyak -10,3 persen dengan perolehan indeks 136,9. Sedangkan pada kuartal sebelumnya atau Q2 2021, indeks harga mencapai level lebih tinggi dengan 152,6 (QoQ).

Akan tetapi menariknya, secara tahunan, indeks harga rumah di Cikarang justru naik 3,6 persen pada Q3 2021, jika dibandingkan Q3 2020 yang meraih indeks 132,2 (YoY). Kondisi ini ditengarai lantaran sektor properti nasional termasuk pasar properti Cikarang sudah dalam situasi lebih baik dibandingkan tahun 2020.

Untuk segmen residensial apartemen, penurunan harga tetap terjadi baik secara QoQ maupun YoY. Pada Q3 2021, indeks harga apartemen di Cikarang mencapai 102,8 atau lebih rendah 4,3 poin dibandingkan Q2 2021 yang meraih indeks 107,1. Karena itu, persentase penurunan secara QoQ ini sebesar -4 persen.

Penurunan juga terjadi untuk indeks harga apartemen di Cikarang secara tahunan. Dimana pencapaian indeks harga pada Q3 2020 sebesar 110,5 masih lebih tinggi dibandingkan perolehan indeks Q3 2021. Akibatnya, indeks harga terpaksa harus rela turun sebesar 7 persen secara YoY.

Pasar Properti Cikarang di Segmen Suplai Rumah VS Apartemen

Tak hanya dari sisi harga, Rumah247.com Indonesia Property Market Index (RIPMI) juga mengamati pergerakan suplai rumah dan apartemen di Cikarang. Summary-nya, baik rumah maupun apartemen mengalami pertumbuhan suplai yang positif.

Pada segmen residensial rumah tapak, indeks suplai rumah di Cikarang menguat signifikan sebesar 20,2 persen pada Q3 2021. Pada Q2 2021, indeks suplai rumah mencapai 135,2 dan naik 27,4 poin menjadi 162,6 di Q3 2021 (QoQ).

Sementara dalam tren tahunan, indeks suplai rumah di Cikarang naik sebanyak 34,2 persen pada Q3 2021. Tingginya persentase kenaikan di periode ini merupakan imbas dari perolehan indeks yang lebih rendah di Q3 2020 yakni sebesar 121,1 (YoY).

Lalu bagaimana dengan situasi pasar properti Cikarang terkait suplai apartemen? Sama halnya dengan pasokan rumah tapak, suplai apartemen di Cikarang juga melaju positif di kuartal ini. Dimana pada Q3 2021, indeks suplai apartemen meningkat sebanyak 7,9 persen dibandingkan Q2 2021 (QoQ).

Indeks suplai apartemen di Cikarang pun turut menguat secara tahunan dengan perolehan 18,8 persen pada Q3 2021. Dimana pada Q3 2021, indeks suplai apartemen mencapai 60,0 atau lebih tinggi dibandingkan Q3 2020 yang meraih indeks 50,5 (YoY).

Rekomendasi Rumah dan Apartemen di Cikarang

(Foto: pexels.com)

Kawasan industri di Cikarang merupakan yang terbesar di Asia Tenggara dengan kebutuhan hunian tinggi. Tak heran jika hal ini memacu semakin banyak pengembang menawarkan tipe hunian dengan beragam konsep untuk masyarakat. Pilihannya pun berbatas pada apartemen dan rumah, yang keduanya ideal untuk dijadikan sarana investasi maupun lokasi hunian. Berikut rekomendasinya.

1. Mustika Village Sukamulya

Bermodal lahan 35 hektare, Mustika Village Sukamulya memiliki fasilitas pendukung lengkap untuk menciptakan kehidupan jangka panjang. Diantaranya taman hijau seluas 3300m2, taman bermain anak dan jogging track, serta danau seluas 4600m2 yang berfungsi sebagai resapan air.

Di perumahan ini, kurang lebih ada 3.300 unit properti yang terdiri dari landed residential dan commercial units. Harga unit termurah dipasarkan Rp168 juta, sementara tertinggi adalah tipe 30/60 seharga Rp200 juta.

2. Cluster New Wimbledon Jababeka

Wimbledon Jababeka adalah klaster baru yang berada dekat dari kawasan Mega Cluster Sport City dengan luas lebih dari 34 hektar. Dalam area klaster akan tersedia fasilitas olahraga seluas 1 hektare, taman bermain anak, security dan juga mini pool untuk beberapa unit rumah.

Untuk unit rumah yang ditawarkan, ada dua tipe rumah dengan lebar 4 meter dan lebar 6 meter. Rumah tipe pertama merupakan tipe 36/40 dengan harga Rp500 jutaan. Sementara itu ada juga tipe 54/60 yang harganya mulai dari Rp700 jutaan.

3. Graha Mirai

Graha Mirai merupakan perumahan yang berdiri di atas lahan seluas 10 hektar di kawasan Deltamas. Untuk fasilitas, pengembang menyediakan balai warga, gazebo, taman hijau, sports court, hingga musala.

Soal harga, pengembang menawarkan rumah tapak dengan ukuran mulai dari tipe 31/55 dengan harga mulai dari Rp460 juta sampai dengan luas tanah terbesar 130m2 yang dipasarkan mulai Rp1 miliaran.

4. Kawana 2 Golf Residence Jababeka

Kawana Golf Residence 2 adalah pembangunan apartemen tower kedua setelah sebelumnya berhasil memasarkan tower pertama pada tahun 2017 silam. Sesuai dengan namanya, lokasi apartemen ini berada di kawasan lapangan golf Jababeka. Penghuni cukup berjalan kaki menuju hole 15 untuk mulai berolahraga golf.

Sepadan dengan fasilitasnya, harga unit apartemen yang dipasarkan cukup prestis yakni Rp1,2 miliar untuk tipe 1 BR. Sementara fasilitas lain yang dihadirkan mencakup kolam renang dan Ofuro atau pemandian air hangat khas Jepang.

5. Meikarta

Meikarta terletak di lokasi yang cukup strategis baik untuk pebisnis maupun end user/ditinggali langsung. Menempati lahan seluas lahan 22 juta meter persegi, yang mana luas total tersebut nantinya dibagi ke beberapa area yaitu area hijau dengan luas 100 hektare, area tempat tinggal dengan jumlah 250.000 unit dan kawasan komersial seluas 1.500.000 meter persegi.

Pada peluncurannya, unit termurah di Meikarta berkisar Rp385 jutaan untuk tipe 1 BR. Klaimnya, proyek apartemen ini menawarkan lebih dari sekedar tempat tinggal. Meikarta mengklaim sebagai kota masa depan di mana penghuninya dapat tinggal, bekerja, dan berkembang dalam satu kawasan.

Jadi mau cari rumah, ruko, apartemen, atau investasi properti? Pahami potensi wilayahnya mulai dari fasilitas, infrastruktur, hingga pergerakan tren harganya lewat AreaInsider.

Hanya Rumah247.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah