Indeks harga properti residensial di Jakarta Utara tumbuh sebesar 2,3 persen di Q3 2021 (quarter-on-quarter/QoQ). Kenaikan ini tentunya menunjukkan bahwa kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kerumunan Masyarakat (PPKM) tak menghalangi performa pasar properti kawasan untuk tetap bergerak ke fase yang lebih baik.
Tingginya harga jual properti residensial di Jakarta Utara didongkrak oleh perkembangan kawasan secara masif dalam lima tahun terakhir. Berbagai infrastruktur Jakarta Utara mendapat perhatian serius dari pemerintah pusat dan daerah karena dinilai sangat penting untuk mendorong gerak laju perekonomian Jakarta dan nasional.
Proyek infrastruktur tersebut di antaranya adalah jalan layang, kereta ringan (LRT), dan jalan tol bagian dari proyek enam ruas tol dalam kota Jakarta. Megaproyek infrastruktur raksasa enam ruas tol senilai Rp 42 triliun ini untuk tahap pertama ruas Semanan-Sunter (20,23 kilometer) dan Sunter-Pulo Gebang (9,44 km).
Selain itu, ada juga pengembangan infrastruktur Jakarta Utara lewat pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Ali Sadikin di Marunda dengan total investasi mencapai Rp50 triliun. Ada pula proyek Mass Rapid Transit (MRT) dengan total investasi Rp 103 triliun yang saat ini baru mulai tahap I Lebak Bulus hingga Bundaran HI rencananya juga akan menyentuh wilayah Jakarta Utara pada tahap kedua.
Terakhir, ada pembangunan koridor selatan-utara dari Lebak Bulus hingga Kampung Bandan. Infrastruktur ini rencananya direalisasikan setelah tahap pertama yang menghubungkan Lebak Bulus-Bundaran HI sepanjang 15,7km dengan 13 stasiun, yaitu tujuh stasiun layang dan enam stasiun bawah tanah selesai.
Perkembangan Harga Dan Suplai Properti Residensial Di Jakarta Utara
Data terbaru Rumah247.com Indonesia Property Market Index (RIPMI) merilis indeks harga properti residensial di Jakarta Utara periode Q3 2020 – Q3 2021. Hasilnya, indeks harga properti gabungan meningkat sebanyak 2,3 persen pada kuartal tiga 2021.
Pada Q3 2021, indeks harga properti residensial di Jakarta Utara mencapai angka 112,0 atau naik 2,5 poin dibandingkan kuartal sebelumnya yakni Q2 2021 yang meraih indeks 109,5 (QoQ). Kenaikan secara QoQ ini membuktikan bahwa tren harga residensial di Jakarta Utara tetap mampu tumbuh, kendati kebijakan PPKM membatasi pergerakan sektor properti di sejumlah kawasan di Jawa – Bali.
Sedangkan secara tahunan, indeks harga properti residensial di Jakarta Utara meningkat 2,1 persen pada Q3 2021. Kondisi ini terjadi lantaran perolehan indeks di kuartal yang sama tahun sebelumnya yakni Q3 2020 mencapai 109,7, atau lebih rendah 2,3 poin dibandingkan capaian indeks di Q3 2021 sebesar 112,0 (year-on-year/YoY).
Beranjak ke tren suplai, peningkatan tajam terjadi dalam kuartal ketiga 2021. Indeks suplai properti residensial di Jakarta Utara terkoreksi positif sebesar 13,2 persen pada Q3 2021. Dimana indeks pada Q3 2021 mencapai 229,5 sementara indeks di Q2 2021 hanya sebesar 202,6 (QoQ).
Dalam periode tahunan, indeks suplai properti residensial di Jakarta Utara pada Q3 2021 meningkat sangat signifikan sebanyak 49,1 persen. Pasalnya perolehan indeks di kuartal yang sama tahun sebelumnya atau Q3 2020 hanya mampu tumbuh di angka 153,9, atau tak mampu melebihi capaian indeks di Q3 2021 yakni sebesar 229,5 (YoY).
Properti Residensial Di Jakarta Utara: Bagaimana Indeks Harga?
Properti residensial di Jakarta Utara terbagi dalam dua segmen; rumah tapak dan apartemen. Keduanya sama-sama menarik dijadikan instrumen investasi maupun sebagai hunian tetap. Paparan mengenai indeks harga rumah dan apartemen di Jakarta Utara merujuk pada infogram di atas.
Secara kuartalan, indeks harga rumah di Jakarta Utara meningkat sebanyak 2,3 persen di Q3 2021. Indeks harga rumah di Jakarta Utara pada Q3 2021 mencapai 103,4, sementara indeks harga rumah di kuartal sebelumnya atau Q2 2021 tumbuh di angka 101,1 (QoQ).
Selanjutnya dalam periode tahunan, indeks harga rumah di Jakarta Utara terkoreksi positif sebesar 1,8 persen pada Q3 2021. Pertumbuhan indeks harga secara YoY walau dalam persentase kecil, tetap mengindikasikan pemulihan terhadap sektor hunian tapak meski pagebluk pandemi masih menghantui.
Lain halnya dengan segmen hunian vertikal atau apartemen. Secara tahunan, indeks harga apartemen di Jakarta Utara merosot sebesar -1 persen pada Q3 2021. Perolehan indeks di Q3 2021 sebesar 104,7 tak mampu melebihi capaian indeks di kuartal yang sama tahun sebelumnya yakni Q3 2020 dengan 105,7 (YoY).
Sementara itu, dalam kurun waktu QoQ, indeks harga apartemen di Jakarta Utara mampu tumbuh 2 persen di Q3 2021 dibandingkan indeks di Q2 2021 sebesar 102,6. Dari sini bisa disimpulkan, meski indeks harga menurun secara jangka panjang, namun dalam jangka pendek tren harga tetap mampu meningkat selama kebijakan PPKM berlangsung.
Properti Residensial Di Jakarta Utara: Bagaimana Indeks Suplai?
Indeks suplai rumah di Jakarta Utara menurut Rumah247.com Indonesia Property Market Index (RIPMI) meningkat signifikan sebesar 12,1 persen pada Q3 2021. Pencapaian di periode ini disebabkan perolehan indeks di Q2 2021 yakni 121,5 yang naik menjadi 136,2 pada Q3 2021 (QoQ).
Sedangkan dalam kurun waktu tahunan, indeks suplai rumah di Jakarta Utara meningkat tajam sebanyak 52,5 persen pada Q3 2021. Tingginya persentase kenaikan terjadi lantaran perolehan indeks di kuartal yang sama tahun sebelumnya yakni Q3 2020 mencapai angka yang lebih kecil yakni 89,5 (YoY).
Serupa dengan indeks suplai rumah, RIPMI mencatat bahwa indeks suplai apartemen di Jakarta Utara turut naik secara signifikan. Dimana pada Q3 2021 indeks suplai apartemen meraih 141,7 atau lebih tinggi 17,7 poin dibandingkan indeks di Q2 2021 sebesar 124,0. Alhasil, persentase kenaikan secara QoQ ini mencapai 14,3%.
Untuk periode tahunan, indeks suplai apartemen di Jakarta Utara pada Q3 2021 meningkat sebesar 37,4 persen. Peningkatan secara substansial ini dikarenakan perolehan indeks di kuartal yang sama tahun sebelumnya yakni Q3 2020 mencapai 103,1 (YoY).
Tingginya kenaikan indeks suplai rumah dan apartemen di Jakarta Utara pada kuartal tiga 2021 tentu memberi keuntungan bagi property seeker untuk punya banyak pilihan. Guna mempersempit pencarian, berikut Rumah247.com beberkan rekomendasi properti residensial di Jakarta Utara.
1. Rumah Milenial PIK 2 Cluster Georgia
Sebagai rumah untuk keluarga muda, Rumah Milenial Cluster Georgia menawarkan fasilitas komplit seperti jogging track dan kolam renang, taman bermain anak, eco park seluas 2,6 hektare, pedestrian walk, hingga town hub yang merupakan sarana olahraga seluas 2 hektar. Di perumahan ini, rumah tipe paling kecil dihargai Rp1,1 miliaran.
2. MOI Kelapa Gading Square
Apartemen MOI Kelapa Gading Square masih ditawarkan dengan harga di bawah Rp1 miliar. Untuk unit tipe 1 bedroom, rata-rata dipasarkan seharga Rp600 jutaan lengkap dengan furnished. Fasilitas yang ada di apartemen sangat lengkap, mulai dari kolam renang, club house, area kebugaran, taman, dan akses langsung menuju pusat perbelanjaan Mall of Indonesia.
3. Gema Insan Residence
Opsi selanjutnya ada Gema Insan Residence. Mengusung konsep Islami, perumahan ini dilengkapi arena bermain dan keamanan 24 jam. Harga rumah di sini masih relatif terjangkau, yakni Rp800 juta untuk unit tipe 40m2 yang terdiri dari dua kamar tidur.
4. Apartemen Regatta
Dipasarkan untuk kalangan high end, unit di Apartemen Regatta dipasarkan mulai Rp8,5 miliar. Harga yang premium itu setara dengan spesifikasi unit yakni luas bangunan 243m2 dan terdiri dari 4 kamar tidur dan 3 kamar mandi. Soal fasilitas jangan diragukan, harga yang tinggi tentu sepadan dengan kelengkapannya mulai dari sarana olahraga sampai ruang spa, BBQ area, dan playground.
5. Minihouse Warakas
Siapa bilang tidak ada rumah murah di Jakarta Utara? Coba kunjungi Minihouse Warakas dan temukan rumah seharga Rp255 juta. Harga sebesar itu dibanderol untuk tipe unit 21m2 yang terdiri dari 1 kamar tidur. Proyek ini bahkan hanya merilis 6 unit rumah saja.
Jadi mau cari rumah, ruko, apartemen, atau investasi properti? Pahami potensi wilayahnya mulai dari fasilitas, infrastruktur, hingga pergerakan tren harganya lewat AreaInsider.
Hanya Rumah247.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah