Rumah247.com – Dibutuhkan sebuah kawasan terpadu dengan optimalisasi lahan untuk menjadi solusi bagi masyarakat perkotaan. MRT Jakarta terus menghadirkan value di sepanjang rute pengembangannya untuk mendorong daya dukung terkait traffic hingga sarana hunian bagi masyarakat.
Pemerintah terus mendorong optimalisasi lahan diwilayah perkotaan salah satunya dengan menerapkan konsep transit oriented development (TOD). PT MRT Jakarta (Perseroda) memperkirakan total dana investasi untuk menggenjot pembangunan kawasan berorientasi TOD mencapai Rp1,5 triliun.
Menurut Kepala Departemen TOD Planning & Development MRT Jakarta Sagita Devi, dana sebesar itu dibutuhkan untuk pengembangan proyek-proyek TOD MRT Jakarta sepanjang tahun 2022. Pengembangan kawasan TOD merupakan salah satu nilai tambah yang terus dihadirkan khususnya di sepanjang jalur MRT Jakarta.
“Kami terus mendorong peningkatan value itu di sepanjang rute MRT Jakarta dan kebutuhan dana investasinya memang cukup besar untuk berbagai proyek yang kami kerjakan tahun lalu. Keberadaan TOD terbukti telah meningkatkan nilai tambah baru bagi kawasan dan itu yang akan terus didorong,” ujarnya.
Salah satu peningkatan yang bisa dilihat yaitu nilai tambah baru bagi kawasan dari sisi peningkatan nilai lahannya. Peningkatan lahan di sepanjang koridor MRT Jakarta rata-rata mengalami kenaikan hingga 5,1 persen dan itu baru dari proses pembangunan proyek MRT fase satu.
Kondisi ini tentunya akan terus berdampak panjang dengan imbas pada peningkatan daya dukung kawasan yang akan menciptakan kawasan mandiri yang berkelanjutan (sustainable). MRT menjadi salah satu value creation atau peningkat nilai properti atas lahan di area tersebut.
Untuk diketahui, saat ini ada enam kawasan TOD yang telah ditetapkan yaitu Blok M, Sisingamangaraja, Fatmawati, Lebak Bulus, Bundaran Hotel Indonesia (HI), Dukuh Atas, dan Istora Senayan. Untuk kebutuhan pendanaannya, MRT Jakarta menggunakan skema insentif koefisien nilai bangunan (KLB) sesuai dengan Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta No. 15 Tahun 2020.
Pergub itu juga telah mengatur, untuk pendanaan terkait pengembangan kawasan TOD bisa juga didapatkan dari pendanaan KLB, pinjaman, maupun kerja sama business to business (B2B) antara MRT dengan pihak swasta. Saat ini beberapa proyek infrastruktur di dalam kawasan TOD yang telah selesai antara lain Transit Plaza Poins, Simpang Temu Lebak Bulus, Taman Literasi Martha Christina, hingga hunian TOD.
“Untuk proyek infrastruktur lainnya saat ini masih banyak yang dalam tahap proses pembangunan. Diantaranya park and ride Lebak Bulus, Pedestrian Tunnel Menara Mandiri, Simpang Temu Dukuh Atas, Rumapadu One Belpark Fatmawati, Plaza Transit Mahakam, Serambi Temu Dukuh Atas, Pedestrian Tunnel Thamrin Nine, penataan Taman Kudus, dan sebagainya,” imbuh Sagita.
Ingin punya rumah lewat KPR tapi sering ditolak? Simak informasinya di video berikut ini agar lolos KPR bank!
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah247.com
Hanya Rumah247.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah