Download Aplikasi Rumah247

Pasar Properti Medan Terus Catat Tren Positif

Pasar properti Medan mungkin belum setenar kota-kota di Pulau Jawa. Tapi siapa sangka, pertumbuhan properti di kota yang dijuluki Melayu Deli ini punya pergerakan yang cukup kuat.

Gratis Foto stok gratis agen, hipotek, laki-laki Foto Stok

Menurut data Rumah247.com Property Index untuk pasar properti Medan, median harga di Q4 2018 berada pada angka Rp5,75 juta per meter persegi. Angka ini mengalami kenaikan sebesar 6,23% dibanding kuartal sebelumnya (quarter-on-quarter).

Sedangkan jika kilas balik ke Q4 2017 (year-on-year), median harga di Q4 2018 tercatat lebih tinggi 30%. Kenaikan terbesar di tahun 2018 terjadi pada Q3 2018 di mana persentasenya mencapai 8,33%.

Pasar properti Medan yang berjalan positif besar kemungkinan dipicu oleh proyek Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (MKTT). Untuk jalan tol seksi 1 (Tanjung Morawa-Parbarakan) sepanjang 10,75km, sempat beroperasi secara fungsional pada libur lebaran. Tol ini terdiri dari tujuh seksi, dan ditargetkan berfungsi penuh di awal 2019.

Untuk diketahui, seksi 2-6 (Kualanamu-Sei. Rampah) sepanjang 41,6km telah diresmikan pengoperasiannya bersamaan dengan Tol Medan-Binjai seksi 2-3 sepanjang 10,5km pada 13 Oktober 2017 lalu. Sementara seksi 7 (Sei Rampah-Tebing Tinggi) dengan panjang 9,3km juga dikebut pengerjaannya.

Dengan selesainya ketujuh seksi sepanjang 61,7km, maka Tol MKTT akan tersambung dengan Tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa (Belmera) sepanjang 34km. Sehingga arus kemacetan di Kota Medan bisa diminimalisir serta meningkatkan lalu lintas harian Tol MKTT.

Tersambungnya jaringan tol ini juga akan mengurangi biaya logistik dan mempersingkat waktu tempuh ke destinasi wisata Danau Toba dari semula 6 jam menjadi 2 jam. Termasuk juga mendukung Pelabuhan Kuala Tanjung sebagai pintu masuk ke Pulau Sumatera, serta mendukung bergesernya kawasan industri dari kawasan perkotaan Medan ke Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangke.

Tol MKTT Medan

Pasar properti Medan yang berjalan positif besar kemungkinan dipicu oleh proyek Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (MKTT).

Dorong Pertumbuhan Ekonomi Di Atas 7%

Beberapa pelaku industri properti meyakini kehadiran Tol MKTT akan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi dan industri kota Medan. Di mana selama ini rata-rata tumbuh 7% per tahun. Sebab tol ini akan menghubungkan pusat kota Medan dengan Bandara Internasional Kuala Namu.

Tak pelak jika menyebut Kota Medan bakal menjadi kawasan baru yang prospektif, bagi investor yang memburu properti di pintu masuk Indonesia bagian barat tersebut. Apalagi menurut Survei Harga Properti Residensial (SHPR) dari Bank Indonesia, kenaikan harga tertinggi selama kuartal II-2018 terjadi di Medan sebesar 2,94%

Saat ini, pasar properti Medan sudah didominasi oleh segelintir pengembang besar, salah satunya Agung Podomoro Land dengan proyek Podomoro City Deli Medan seluas 5,2 hektare.

Sasaran pembelinya justru para investor yang mayoritas berasal dari Medan dan wilayah lainnya di Sumatra Utara. Ada juga investor dari Jakarta, Pekanbaru, Batam, Aceh, dan lainnya.

Untuk produk apartemen, pengembang mengaku konsumen segmen pasar middle-up hingga upper cenderung minat pada tipe two bedroom. Sementara tipe lebih kecil seperti studio diminati segmen pasar menengah, terutama yang lokasinya mengarah ke Universitas Sumatera Utara (USU).

Merujuk pada Pertumbuhan Tahunan Indeks Permintaan Properti Komersial yang dirilis Bank Indonesia untuk kuartal tiga 2018, indeks apartemen jual di Medan berada pada titik 10,29. Posisinya naik 26% dibandingkan kuartal dua dengan indeks sebesar 8,11.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansLike
3,912FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles