Download Aplikasi Rumah247

Pasar Properti di Jakarta Selatan Q3 2022 Mulai Kasih Harapan

Jakarta Selatan menjadi salah satu wilayah di DKI Jakarta yang paling teratur. Ke arah selatan inilah pemekaran kawasan hunian kelas menengah atas berlangsung sejak awal. Tak pelak, pertumbuhan properti di Jakarta Selatan selalu tumbuh subur dari waktu ke waktu.

Kawasan hunian di Jakarta Selatan dikembangkan secara masif guna mendukung kawasan bisnis di Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan yakni Thamrin dan Sudirman. Di samping itu, wilayah ini pun ditetapkan menjadi area resapan dan area hijau untuk Jakarta sehingga masih sangat mudah menjumpai suasana rindang dan sejuk.

Setidaknya, aspek itulah yang membuat Jakarta Selatan menjadi wilayah yang lengkap secara fasilitas dan infrastruktur, namun tetap nyaman dan rapi untuk menjadi lokasi tempat tinggal. Lantas bagaimana potensi properti di Jakarta Selatan terkini?

Indeks Harga Properti Jakarta VS Harga Properti Di Jakarta Selatan

Pasar properti di DKI Jakarta saat ini masih dalam fase pemulihan pasca ditempa pagebluk Covid-19 selama dua tahun terakhir. Berdasarkan data Rumah247.com Indonesia Property Market Index (RIPMI) untuk Q3 2022, indeks harga properti gabungan di Jakarta berada pada posisi 112,3 atau bergerak naik 2,1 persen secara QoQ. Di kuartal sebelumnya atau Q2 2022, indeks harga rumah meraih 110,0.

Tak hanya secara kuartalan, penguatan indeks harga properti gabungan di DKI Jakarta juga terjadi secara tahunan. Dimana perolehan indeks sebesar 112,3 pada Q3 2022 sukses menyaingi pencapaian indeks harga di Q3 2021 sebesar 107,5. Kenaikan secara YoY ini praktis memicu indeks harga terkoreksi positif sebanyak 4,4 persen.

Sementara itu, untuk segmen apartemen di DKI Jakarta, tren harga masih mengalami stagnasi baik secara kuartalan maupun tahunan. Dimana pada Q3 2022, indeks harga berada di posisi 92,6 atau tidak bergerak satu poin pun dari Q2 2021.

Diyakini sikap wait and see yang diadaptasi pengembang menjadi pemicunya. Di lain sisi, tingkat penyerapan apartemen yang masih landai menyebabkan pengembang belum berani mengambil risiko besar selagi menunggu adanya kebijakan Pemerintah yang lebih efektif.

Beralih ke rumah tapak, RIPMI mencatat indeks harga rumah di DKI Jakarta pada Q3 2022 berada di posisi 119,7 atau naik 2,6 persen secara QoQ. Di kuartal sebelumnya atau Q2 2022, indeks harga rumah hanya mampu bertahan di angka 116,7.

Kenaikan indeks harga rumah di DKI Jakarta pun terjadi secara tahunan. Dimana perolehan indeks sebesar 119,7 pada Q3 2022 sukses menyaingi pencapaian indeks harga di kuartal yang sama tahun sebelumnya alias Q3 2021 sebesar 113,4. Koreksi positif secara YoY ini membuat indeks harga tumbuh signifikan sebanyak 5,6 persen.

Jika tren harga properti di DKI Jakarta berada dalam tingkat yang stabil, bagaimana efeknya terhadap properti di Jakarta Selatan?

Pada Q3 2022, indeks harga properti di Jakarta Selatan mencapai angka 107,5 atau naik 0,3 poin dibandingkan kuartal sebelumnya yakni Q2 2022 yang meraih indeks 107,2 (QoQ). Sedangkan secara tahunan, indeks harga properti di Jakarta Selatan meningkat 0,8 persen.

Pencapaian tipis itu terjadi lantaran perolehan indeks di kuartal yang sama tahun sebelumnya yakni Q3 2021 hanya tumbuh di angka 106,7, atau lebih rendah 0,8 poin dibandingkan capaian indeks di Q3 2022 sebesar 107,5 (YoY).

Rumah247.com turut memantau pergerakan tren harga properti untuk segmen apartemen di Jakarta Selatan sepanjang Q3 2022. Hasilnya, indeks harga naik sebanyak 1,0 persen secara kuartalan dibandingkan Q2 2022 yang meraih indeks 90,4.

Sedangkan secara tahunan atau YoY, indeks harga harus turun -1,7 persen pada Q3 2022. Pasalnya, posisi indeks di kuartal yang sama tahun sebelumnya atau Q3 2021 tumbuh sebesar 92,9, sementara indeks harga apartemen di Q3 2022 hanya meraih 91,3.

Akan tetapi sebagai catatan, Rumah247.com Indonesia Property Market Report Q2 2022 – Powered by PropertyGuru DataSense melaporkan bahwa Jakarta Selatan masih menjadi kawasan eksklusif para pencari hunian. Apa sebabnya?

Konsumen apartemen di kawasan ini didominasi pencari hunian untuk disewakan kembali ke ekpsatriat yang bekerja di kawasan bisnis TB Simatupang, Kuningan, hingga Sudirman, hingga konsumen kondominium mewah. Ini menyebabkan apartemen dengan harga di atas Rp4 miliar banyak dicari.

Setelah mengetahui indeks harga properti gabungan dan apartemen di Jakarta Selatan, kini saatnya melihat bagaimana tren harga di segmen rumah tapak. Pada Q3 2022, indeks harga rumah di Jakarta Selatan naik tipis 0,4 persen secara QoQ. Di kuartal kali ini, indeks harga mencapai 117,8 atau lebih tinggi 0,4 poin dibandingkan indeks di kuartal sebelumnya yakni 117,4.

Selaras dengan kenaikan secara kuartalan, indeks harga rumah di Jakarta Selatan juga tumbuh positif secara tahunan. Pada Q3 2022, indeks harga rumah meningkat sebanyak 1,4 persen dibandingkan Q3 2021 yang menoreh indeks 116,2.

Simak Juga Indeks Suplai Properti Di Jakarta Selatan!

Dari data RIPMI di atas, terlihat jelas bagaimana tren suplai properti di Jakarta Selatan termasuk di segmen apartemen dan rumah tapak. Mari ulas satu per satu!

Suplai properti di Jakarta Selatan pada Q3 2022 mengalami peningkatan cukup baik. Dimana secara QoQ indeks suplai naik sebanyak 3,9 persen, imbas perolehan indeks di kuartal kali ini yang mencapai 155,7 atau lebih unggul dibandingkan kuartal sebelumnya yang tumbuh di angka 149,9.

Dalam periode tahunan, indeks suplai properti di Jakarta Selatan justru meningkat tipis sebanyak 0,2 persen. Pasalnya, perolehan indeks di kuartal yang sama tahun sebelumnya atau Q3 2021 hanya mampu bertahan di angka 155,4, atau tak mampu melebihi capaian indeks di Q3 2022 yakni sebesar 155,7 (YoY).

Beralih ke grafi suplai apartemen di Jakarta Selatan, pada Q3 2022 terjadi peningkatan yang cukup tajam sebesar 7,3 persen. Di kuartal kali ini, indeks suplai mencapai 118,4 atau naik 8,1 poin dibandingkan perolehan indeks Q2 2022 yakni 110,3 (QoQ).

Sementara itu, secara YoY, indeks suplai apartemen di Jakarta Selatan ikut meningkat sebanyak 5,3 persen pada kuartal ini. Peningkatan yang terjadi disebabkan oleh capaian indeks di Q3 2021 yakni 112,4 atau masih lebih rendah daripada perolehan indeks di Q3 2022.

Lalu bagaimana dengan rumah tapak? Menurut RIPMI, performa indeks suplai rumah tapak di Jakarta Selatan justru belum sebagus apartemen.

Diketahui bahwa indeks suplai rumah di Jakarta Selatan meningkat 3,1 persen secara QoQ pada kuartal ini. Kenaikan disebabkan oleh indeks suplai pada Q3 2022 yang mencapai 160,4 atau lebih unggul daripada indeks di Q2 2022 sebesar 155,6.

Namun sayangnya kenaikan secara QoQ tidak mampu dibarengi oleh tren secara YoY. Ada penurunan tipis sebanyak -0,9 persen pada Q3 2022, dibandingkan kuartal yang sama tahun sebelumnya (Q3 2021) yang meraih indeks 161,8.

Tren Permintaan Dan 10 Lokasi Properti Di Jakarta Selatan Terfavorit

Sepanjang Q3 2022, indeks terhadap permintaan properti di Jakarta Selatan mencapai 98,6, yang mana merupakan pencapaian terendah sepanjang dua tahun terakhir. Tak pelak, secara kuartalan indeks permintaan apartemen di Jakarta Selatan turun sebesar -3,0 persen. Bahkan dalam periode tahunan, indeks permintaan apartemen di Jakarta Selatan juga turun hingga -5,2 persen.

Turunnya permintaan akan properti di Jakarta Selatan pada Q3 2022 menunjukkan bahwa ada pelemahan terhadap daya beli masyarakat. Diyakini fokus masyarakat terhadap kebutuhan lain menjadi faktor utama. Kendati begitu, diharapkan pada Q4 2022 terjadi peningkatan terhadap indeks permintaan.

Apalagi properti di Jakarta Selatan selalu jadi bidikan investor maupun end user. Untuk itu, Rumah247.com merilis sedikitnya ada 10 area properti di Jakarta Selatan yang meraih indeks permintaan tertinggi hingga kuartal tiga tahun ini.

  1. Jagakarsa

Menduduki posisi teratas, persentase permintaan terhadap properti di Jagakarsa sebanyak 13,92%. Jika tertarik punya rumah di kawasan ini, coba lirik The Cozy Townhouse yang ditawarkan dengan harga Rp1,3 miliaran. Pilihan properti di Jagakarsa lainnya bisa dicek di sini!

  1. Bintaro

Sedangkan Bintaro menjadi lokasi properti di Jakarta Selatan yang meraih permintaan tertinggi kedua dengan 7,57 persen. Untuk rumah di Bintaro, harganya sendiri saat ini sudah relatif tinggi, contohnya 12 Merle yang berlokasi di Jalan Beo, Pesanggrahan. Pilihan properti di Bintaro lainnya bisa dicek di sini!

  1. Lebak Bulus

Lebak Bulus menempati posisi ketiga dengan 5,07 persen indeks permintaan properti. Asal tahu saja, kawasan ini punya kualitas udara yang lebih segar karena sekitarnya memang difokuskan sebagai kawasan hunian. Pilihan properti di Lebak Bulus bisa dicek di sini!

  1. Cilandak

Cilandak juga masuk dalam daftar 10 area Jakarta Selatan dengan permintaan properti tertinggi. Persentase permintaan untuk kawasan ini mencapai 4,62 dan bersaing dengan Pondok Indah. Wajar saja, sebab harga rumah di Cilandak hanya bisa dijangkau kelas atas. Namun jangan khawatir, rumah di Cilandak harga di bawah Rp5 miliar pun nyatanya masih tersedia.

  1. Pondok Indah

Menduduki urutan kelima dengan 4,15 persen, Pondok Indah menjadi lokasi di Jakarta Selatan yang cukup tinggi permintaannya. Rentang harga properti di Pondok Indah dipasarkan minimal Rp9 miliaran dan tertinggi Rp80 miliaran.

  1. Kemang

Sama-sama merupakan kawasan elit seperti Cilandak dan Pondok Indah, Kemang yang meraih persentase permintaan sebanyak 4,04 persen juga lebih banyak disasar kelas atas. Meski begitu, tak sulit mencari properti di Kemang dengan harga di bawah Rp10 miliar.

  1. Kebayoran Baru

Kebayoran Baru meraih indeks permintaan properti sebesar 4,03 persen. Jika ingin membidik apartemen di kawasan ini, coba pertimbangkan Pakubuwono View yang berlokasi di Jalan Sultan Iskandar Muda. Pilihan properti di Kebayoran Baru lainnya bisa dicek di sini!

  1. Tebet

Tebet yang berada di dekat jantung Ibukota hingga kini masih mendapat permintaan properti dari masyarakat sebesar 3,56 persen. Harga properti di Tebet sangat bervariatif menurut lokasinya, namun umumnya dibanderol antara Rp2 miliar – Rp3,2 miliar untuk luas bangunan rumah maksimal 160m2.

  1. Cipete

Cipete yang berada di urutan ketujuh meraih indeks pernintaan rumah sebesar 3,31 persen. Tak beda jauh kondisinya dengan Kemang, pilihan properti di Cipete dengan harga di bawah Rp10 miliar masih sangat mudah ditemukan.

  1. Pejaten

Di urutan terakhir ada Pejaten yang meraih persentase permintaan 3,27 persen. Pejaten sendiri punya akses yang mumpuni, mulai dari kedekatan dengan Stasiun Pasar Minggu maupun Halte TransJakarta. Soal harga, properti di Pejaten rata-rata dipasarkan di atas Rp2 miliar.

Jadi mau cari rumah, ruko, apartemen, atau investasi properti? Pahami potensi wilayahnya mulai dari fasilitas, infrastruktur, hingga pergerakan tren harganya lewat AreaInsider.

Hanya Rumah247.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansLike
3,912FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles