Jakarta Barat tampak kembali bergairah di sektor properti residensial. Pada kuartal ketiga tahun 2022, RIPMI mencatat pertumbuhan harga dan permintaan yang cukup menggiurkan dari properti di Jakarta Barat. Sejauh apa properti di Jakarta Barat bisa bertumbuh pada kuartal ini?
Gairah sektor properti di ibu kota mulai terasa setelah dua tahun melemah akibat pandemi. Pasar residensial kembali menggeliat dan mendongkrak indeks harga properti di Jakarta, baik secara kuartalan maupun tahunan.
Memasuki kuartal ketiga tahun 2022, harga properti di Jakarta menempati indeks 112,3 atau naik 2,1 persen dibandingkan kuartal sebelumnya yang berada di posisi 110,0 (QoQ). Sedangkan dibanding Q3 2021 yang menduduki angka 107,5, indeks menorehkan pertumbuhan sebesar 4,4 persen (YoY).
Sayangnya, perkembangan ini tidak dirasakan pada segmen apartemen. Dari sisi harga, apartemen di Jakarta tertahan pada indeks 92,6 sejak kuartal kedua tahun 2021 silam. Stagnasi ini membuat indeks harga tidak mengalami pertumbuhan, baik secara QoQ maupun YoY.
Sementara itu, segmen rumah tapak di Jakarta justru sedang bersemi. Indeks harga pada Q3 2022 menempati posisi 119,7 atau meningkat 2,6 persen dibanding Q2 2022 yang menduduki indeks 116,7. Dalam periode tahunan, perkembangannya jauh lebih menarik. Selama setahun terakhir, tercatat pertumbuhan sebesar 5,6 persen dibanding Q3 2021 yang meraih indeks 113,4.
Sektor properti di Jakarta memang sangat diuntungkan dengan membaiknya daya beli masyarakat di masa pemulihan ekonomi. Meskipun stimulus dari pemerintah sudah dihapuskan, peminat properti masih terus bertumbuh di wilayah ibu kota.
Beralih ke pasar properti di Jakarta Barat, tren yang muncul pada indeks harga tampak cukup menggiurkan. Secara umum, terjadi peningkatan harga yang signifikan, meski harga apartemen terkoreksi secara kuartalan.
Indeks harga secara keseluruhan menempati posisi 105,9 pada Q3 2022. Tercatat pertumbuhan kuartalan sebesar 1,5 persen dari posisi 104,4 pada kuartal sebelumnya serta pertumbuhan tahunan sebesar 2,2 persen dari posisi 103,6 pada Q3 2021.
Untuk segmen apartemen, penurunan harga tercetak secara QoQ, yakni sebesar -1,1 persen. Hal ini disebabkan melemahnya performa indeks pada Q3 2022 ke posisi 91,7 usai menempati posisi 92,8 pada Q2 2022. Namun, indeks harga tetap bertumbuh 0,5 persen secara YoY karena indeks berada di angka 91,3 pada Q3 2021.
Sementara itu, indeks harga rumah tapak menguat 2,2 persen secara kuartalan usai menorehkan angka 111,7 pada Q3 2022. Padahal, indeks hanya mampu meraih angka 109,2 pada Q2 2022. Bahkan dibanding kuartal yang sama di tahun sebelumnya, indeks harga naik sebesar 2,7 persen.
Peningkatan harga tampaknya turut mendorong kenaikan suplai properti di Jakarta Barat, khususnya untuk segmen rumah tapak.
Indeks suplai properti di Jakarta Barat secara keseluruhan meroket ke posisi 187,8 pada Q3 2022. Dengan begitu, tercatat kenaikan indeks sebesar 6,2 persen dibanding Q2 2022 yang menempati posisi 176,8. Indeks ini pun meningkat secara tahunan sebesar 4,2 persen dari posisi 180,3 pada Q3 2021.
Suplai apartemen ikut terdongkrak sebesar 2,5 persen setelah mendapatkan angka 146,0 pada Q3 2022 (QoQ). Pada kuartal sebelumnya, indeks suplai hanya meraih angka 142,4. Meski begitu, terjadi penyusutan sebesar -0,9 dibanding Q3 2021 yang menorehkan angka 147,4 (YoY).
Adapun indeks suplai rumah tapak tampak semakin sehat karena meningkat 7,2 persen secara kuartalan. Angka tersebut didongkrak pencapaian indeks pada Q3 2022 yang meraih nilai 190,1, cukup jauh dibanding capaian pada Q2 2022 di angka 177,2. Indeks ini juga bertumbuh pesat dalam periode tahunan, yakni sebesar 5,6 persen dibanding Q3 2021 yang menempati posisi 179,9.
Lebih menarik lagi, permintaan properti di Jakarta Barat tidak ikut turun ketika harga sedang tinggi-tingginya.
Indeks permintaan properti di Jakarta Barat secara umum mengalami peningkatan, baik secara QoQ maupun YoY. Hal ini berlaku bagi semua segmen.
Secara umum, indeks demand meningkat ke posisi 165,4 pada Q3 2022 atau naik sebesar 2,5 persen dibanding kuartal sebelumnya di posisi 161,1 (QoQ). Sementara secara YoY, indeks terdongkrak 8,3 persen dari posisi 152,7 pada kuartal yang sama di tahun sebelumnya.
Permintaan apartemen di Bogor menguat signifikan pada kuartal ketiga tahun 2022. Indeksnya menorehkan angka 194,2. Dengan begitu, tercatat peningkatan QoQ sebesar 4,4 persen dari posisi 186,1 pada Q2 2022 serta peningkatan YoY sebesar 15,5 persen dari posisi 168,2 pada Q3 2021.
Indeks permintaan rumah tapak juga bertumbuh ke posisi 160,3 pada Q3 2022. Secara QoQ, terjadi kenaikan sebesar 2,2 persen dari posisi 156,8 pada Q2 2022. Sedangkan secara YoY tercetak pertumbuhan sebesar 7,4 persen dari posisi 149,3 pada Q3 2021.
Perkembangan demand yang cukup pesat di Jakarta Barat tampaknya tidak didorong oleh faktor internal. Namun, infrastruktur dan daya tarik baru di seputaran Jakarta Barat punya pengaruh yang cukup kuat terhadap tren ini.
Tol JORR 2 yang belum lama ini diresmikan menguntungkan pemilik hunian di Jakarta Barat. Meski tidak masuk wilayah Jakarta Barat, tol ini memudahkan mobilitas penduduk Jakarta Barat yang ingin menuju Tangerang, Tangerang Selatan dan Depok.
Di sisi lain, ada atraksi wisata baru di sebelah utara Jakarta Barat. PIK 2 atau Pantai Indah Kapuk 2 kini menyedot perhatian warga ibu kota, terutama atraksi pantai pasir putih di Dadap, Tangerang. Kedekatan lokasi ini juga mungkin punya andil besar atas peningkatan demand di Jakarta Barat.
Harga hunian yang melambung cepat di Tangerang, Tangerang Selatan, dan Jakarta Utara tampaknya turut mendorong orang beralih ke Jakarta Barat. Pembangunan yang sudah cukup jenuh membuat nilai properti di Jakarta Barat tidak melonjak tajam seperti wilayah di sekitarnya.
Potensi demand yang terus bertumbuh memang sayang untuk dilewatkan. Apalagi di 10 lokasi favorit yang paling sering diincar di Jakarta Barat.
Cengkareng berada di peringkat pertama sebagai area paling diminati. Kawasan ini meraup 11,85 persen dari total permintaan di Jakarta Barat. Wilayah ini diuntungkan dengan JORR 2 yang terkoneksi dengan Kunciran, Serpong, dan Pamulang.
Di urutan kedua, Kali Deres menyusul dengan raupan permintaan sebesar 8,12 persen. Disusul Citra Garden (5,59 persen), Kembangan (5,53 persen), dan Tanjung Duren (5,33 persen). Keempat wilayah ini terkoneksi dengan Jalan Daan Mogot yang menjadi akses utama di Jakarta Barat. Di jalur tersebut juga direncanakan adanya Tol Dalam Kota Semanan-Grogol.
Kebon Jeruk (5,10 persen) menduduki posisi keenam, disusul Joglo (4,81 persen), dan Puri Indah (4,78 persen). Ketiganya diuntungkan dengan keberadaan tol JORR.
Dua posisi terakhir ditempati Grogol Petamburan (4,34 persen) dan Duri Kosambi (3,76 persen) yang dilayani KRL Tangerang Line.
Melihat prospek yang menarik dari properti di Jakarta Barat, berikut 10 rekomendasi properti di Jakarta Barat berdasarkan areanya.
1. Rekomendasi Area di Jakarta Barat: Cengkareng
Berlokasi dekat dengan Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan Tol JORR 2, Cengkareng menjadi wilayah yang sangat menguntungkan bagi peminat properti dengan mobilitas tinggi. Area ini juga dekat dengan PIK 2 yang dapat dijelajahi setiap akhir pekan.
2. Rekomendasi Area di Jakarta Barat: Kali Deres
Kali Deres juga punya akses yang mumpuni, terutama dari sisi transportasi publiknya. KRL dan Transjakarta tersedia setiap hari, bahkan hingga malam hari. Bus AKAP juga dapat diakses di Terminal Kali Deres setiap saat.
3. Rekomendasi Area di Jakarta Barat: Citra Garden
Citra Garden diapit oleh Cengkareng dan Kali Deres sehingga nyaris mendapatkan keuntungan dari dua sisi. Pintu masuknya berada di depan Gerbang Tol Benda Utama yang terhubung dengan Kunciran, Serpong, dan Pamulang. Bagian selatannya juga terkoneksi dengan Jalan Daan Mogot.
4. Rekomendasi Area di Jakarta Barat: Kembangan
Kembangan dilayani oleh Stasiun Taman Kota dan berada tak jauh dari Tol JORR. Kawasan ini juga berdekatan dengan pusat bisnis Kebon Jeruk dan Puri Indah.
5. Rekomendasi Area di Jakarta Barat: Tanjung Duren
Jauh lebih dekat dengan pusat kota Jakarta, Tanjung Duren dapat menjadi pilihan yang menarik. Punya akses langsung ke Tol Dalam Kota, kawasan ini juga dekat dengan Tomang yang dikenal punya banyak mal berkelas, perguruan tinggi swasta berkualitas, dan Taman Kota Cattleya yang hijau nan asri.
6. Rekomendasi Area di Jakarta Barat: Kebon Jeruk
Kebon Jeruk pun cukup dekat dengan pusat kota Jakarta. Tersedia akses Tol Jakarta-Merak yang memudahkan mobilitas ke BSD, Cikupa, dan Cilegon. Kawasan ini juga terkenal akan area perkantoran sejumlah televisi nasional.
7. Rekomendasi Area di Jakarta Barat: Joglo
Kawasan Joglo punya akses tersendiri menuju Tol JORR. Ada pula layanan Transjakarta Blok M-Joglo yang dapat memudahkan mobilitas ke pusat kota Jakarta.
8. Rekomendasi Area di Jakarta Barat: Puri Indah
Berdekatan dengan Simpang Susun Kembangan yang terhubung dengan Tol Jakarta-Merak dan JORR, Puri Indah punya akses kendaraan yang sangat mumpuni. Selain itu, banyak fasilitas publik berkelas di kawasan ini.
9. Rekomendasi Area di Jakarta Barat: Grogol Petamburan
Grogol Petamburan berada dekat dengan Stasiun Grogol dan Pesing. Tidak sulit juga ermobilitas dengan kendaraan pribadi karena area ini dilintasi Tol Dalam Kota. Adapun fasilitas publiknya, tidak perlu diragukan lagi. Mal-mal berkelas berderet di sepanjang Tol Dalam Kota. Begitu juga dengan fasilitas pendidikan berkualitas, khususnya perguruan tinggi swasta.
10. Rekomendasi Area di Jakarta Barat: Duri Kosambi
Berada di sekitaran Stasiun Rawa Buaya, Duri Kosambi punya lokasi yang cukup menarik. Berada di sisi Tol JORR, wilayah ini juga nantinya dilayani Tol Dalam Kota Semanan-Grogol yang akan memudahkan mobilitas ke tengah kota Jakarta.
Jadi mau cari rumah, ruko, apartemen, atau investasi properti? Pahami potensi wilayahnya mulai dari fasilitas, infrastruktur, hingga pergerakan tren harganya lewat AreaInsider.
Hanya Rumah247.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah