Cipondoh menjadi salah satu kawasan hunian incaran di Kota Tangerang. Lokasinya yang berbatasan langsung dengan Jakarta Barat serta kawasan yang sudah mapan menjadi faktor yang menjaga nilai jualnya. Lantas seberapa besar potensi investasi terhadap rumah di Cipondoh?

Sebagai sebuah kawasan berkembang, infrastruktur di Cipondoh terus bertambah seiring waktu. Beberapa proyek hunian pun dikembangkan di sini dengan mengutamakan konsep kawasan terpadu dengan tingkat kenyamanan tinggi. Tak cukup sampai di situ, Cipondoh juga memiliki kawasan reservasi dan kawasan hijau di Situ Cipondoh sehingga sangat ideal bagi pencari properti.Jika ditelisik dalam beberapa tahun terakhir, Cipondoh merupakan kawasan dengan perkembangan properti yang pesat di Kota Tangerang. Salah satu pemicunya adalah karena akses jalan tol yang lengkap. Keberadaan jalan tol Kunciran-Serpong pun memudahkan akses menuju Cipondoh lewat jalur bebas hambatan.Mempertimbangkan titiknya yang strategis, tak heran jika sejumlah pengembang banyak mendirikan proyek perumahan baru di lokasi ini. Namun sebelum membahas lebih jauh soal Cipondoh, mari simak dahulu tren permintaan rumah tapak di Kota Tangerang dalam satu periode terakhir.

Menurut Rumah247.com Indonesia Property Market Index (RIPMI), indeks permintaan terhadap rumah di Kota Tangerang pada Q1 2022 mengalami kelesuan hebat. Dimana indeks permintaan pada kuartal pertama mencapai 77,9 atau turun 45,1 persen secara kuartalan dibandingkan kuartal sebelumnya (Q4 2021) yang meraih 141,9.

Sedangkan dalam kurun waktu tahunan atau YoY, indeks permintaan rumah di Kota Tangerang juga terkoreksi tajam mencapai 52,2 persen. Hal itu disebabkan perolehan indeks di Q1 2022 tak mampu melampaui Q1 2021 yang meraih indeks 163,0.

Penurunan tingkat permintaan terhadap rumah di Kota Tangerang juga berdampak pada Cipondoh. Pada Q1 2022, indeks permintaan rumah di Cipondoh mencapai 97,4 atau turun tajam mencapai 46,7 persen dibandingkan Q4 2022 yang meraih indeks 182,7 (QoQ).

Tak hanya secara kuartalan, indeks permintaan juga merosot secara tahunan. Posisi indeks di Q1 2022 yakni 97,4 tertinggal jauh daripada Q1 2021 yang mencatatkan indeks sebanyak 193,3 (YoY). Namun apakah hal ini berpengaruh terhadap perkembangan indeks harga dan suplai rumah di Cipondoh? Simak selanjutnya di bawah ini!

10 Area di Kota Tangerang Paling Tinggi Demand

Hingga Q1 2022, Rumah247.com mencatat ada 10 area dengan permintaan tertinggi untuk segmen rumah di Kota Tangerang. Dari kesepuluh area tersebut, permintaan terhadap rumah di Cipondoh menduduki urutan pertama dengan 23,18 persen permintaan.

Di urutan kedua ada Ciledug yang meraih 15,07 persen permintaan, disusul oleh Karawaci yang meraih demand sebesar 12,77 persen. Sekadar informasi, Karawaci yang merupakan salah satu kawasan penyangga Ibukota saat ini menjadi lokasi yang banyak dilirik oleh milenial. Para pekerja di kota besar yang kemudian mulai berinvestasi properti menjadikan area ini sebagai incaran yang menarik.

Kecamatan Tangerang sendiri memeroleh permintaan sebesar 11,45 persen. Selanjutnya di urutan kelima ada Poris Indah dengan 6,61 persen. Lalu pada lima urutan terbawah masing-masing ditempati oleh Batuceper (4,23 persen), Pinang (3,87 persen), Karang Tengah (2,62 persen), Cipadu (2,61 persen), dan Larangan (2,31).

Cek Indeks Harga dan Suplai Rumah di Cipondoh

Menempati urutan pertama dalam hal 10 area dengan permintaan tertinggi untuk segmen rumah di Kota Tangerang, sudah sepatutnya perkembangan harga dan suplai rumah di Cipondoh berjalan signifikan. Dan tersebut benar adanya!

Pada Q1 2022, RIPMI mencatat bahwa indeks harga rumah di Cipondoh melesat naik baik secara QoQ maupun YoY. Posisi indeks terkini berada di 175,6 atau secara kuartalan naik 1,4 persen dibandingkan Q4 2021 yang meraih indeks 173,2.

Dalam periode tahunan, indeks harga rumah di Cipondoh meningkat sebanyak 9,3 persen. Hal itu lantaran indeks harga di kuartal yang sama tahun sebelumnya atau Q1 2021 hanya bertahan di angka 160,6 (YoY).

Perlu diketahui, hasil rangkuman dari laman Beli Rumah247.com menunjukkan bahwa harga properti di kawasan terpadu yang ada di Cipondoh mencapai Rp30 juta per meter persegi. Kendati sangat tinggi, namun kondisinya masih sebanding dengan fasilitas yang tersedia.

Lalu bagaimana dengan tren indeks di sisi suplai? Sayangnya terjadi sedikit koreksi pada tren suplai dalam jangka waktu kuartalan. Dimana posisi indeks pada Q1 2022 yakni 337,2 mengalami penurunan sebanyak -1,0 persen dari indeks di Q4 2021 yang mencapai 340,5.

Beruntung, dalam periode tahunan indeks suplai rumah di Cipondoh mampu tumbuh sebesar 10,2 persen. Tentunya kenaikan terjadi lantaran indeks di kuartal yang sama tahun sebelumnya yakni Q1 2021 hanya mencapai 306,0.

Meningkatnya suplai rumah di Cipondoh secara YoY menandakan bahwa pasokan di kawasan ini masih terjaga dengan baik. Sebagai referensi pencarian, berikut 10 rumah di Cipondoh yang layak bidik untuk hunian maupun investasi.

  1. Metland Puri harga mulai Rp1,3 miliar untuk tipe 67/66
  2. Grand Poris harga mulai Rp500 juta untuk tipe 31/60
  3. Green Lake City harga mulai Rp2 miliar untuk tipe 120/90
  4. Taman Royal 2 harga mulai Rp1,3 miliar untuk tipe 150/101
  5. Poris Indah harga mulai Rp800 juta untuk tipe 60/60
  6. Malibu Village harga mulai Rp1,4 miliar untuk tipe 63/48
  7. Cluster Alfiore Banjar Wijaya harga mulai Rp940 juta untuk tipe 69/58
  8. Infinihauz Banjar Wijaya harga mulai Rp900 juta untuk tipe 68/60
  9. Green Village harga mulai Rp1,5 miliar untuk tipe 75/90
  10. Modernland Cluster Navarra harga mulai Rp2 miliar untuk tipe 190/120

Jadi mau cari rumah, ruko, apartemen, atau investasi properti? Pahami potensi wilayahnya mulai dari fasilitas, infrastruktur, hingga pergerakan tren harganya lewat AreaInsider.

Hanya Rumah247.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah