Bentuknya yang megah sekaligus estetik membuat Masjid Raya Bogor terkenal bukan hanya di Indonesia, tapi juga hingga luar negeri. Tak heran jika masjid ini jadi salah satu ikon Kota Bogor.
Sebutan untuk Masjid Agung Al-Mi’raj bermula saat masjid tersebut diresmikan oleh Wali Kota Bogor saat itu, yaitu Haji Achmad Syam. Padahal umumnya sebutan masjid raya adalah untuk masjid yang dibangun atau berskala provinsi.
Desainnya yang unik dan lokasinya yang strategis membuat masjid ini menjadi salah satu ikon Kota Bogor. Bahkan masjid ini menjadi salah satu destinasi wisata bagi banyak wisatawan muslim yang berkunjung ke Kota Hujan ini. Seperti apa keindahan dan fasilitas Masjid Raya Bogor? Simak info lengkapnya di artikel ini.
Lokasi Masjid Raya di Bogor
Lokasinya sangat strategis, berada di tengah kota sehingga mudah dijangkau dengan berbagai moda transportasi. (Foto: beritaorbit.com)
Masjid Raya Bogor berada di tengah Kota Bogor, lokasi yang sangat strategis sehingga mudah diakses dari berbagai arah, termasuk dari Jakarta yang hanya berjarak sekitar 59 kilometer. Tepatnya di Jalan Raya Pajajaran no. 10, Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor.
Masjid ini juga sangat gampang dicapai dengan berbagai moda transportasi publik. Bayangkan, terminal bus Baranangsiang, terminal terbesar di Bogor, hanya berjarak 400 meter dari masjid. Dengan berjalan kaki pun, dari Terminal Baranangsiang masjid ini bisa dicapai hanya dalam waktu sekitar 8 menit.
Berikut beberapa cara menuju Masjid Raya Bogor:
-
Menggunakan kendaraan pribadi
Bila menggunakan kendaraan pribadi dari Jakarta, bisa menggunakan jalan Tol Jagorawi. Lalu keluar di exit Bogor, belok kiri ke arah Jalan Raya Bogor-Sukabumi (rambu Sukasari/Tajur). Setelah sekitar 650 meter atau melewati Hotel Amaris Pakuan, putar balik. Sekitar 300 meter akan terlihat Masjid Raya Bogor.
-
Menggunakan commuter line
Dari Stasiun Manggarai Jakarta naik commuter line jurusan Bogor. Sampai di Stasiun Bogor lanjutkan perjalanan dengan angkot no 03 trayek Baranangsiang-Terminal Bubulak. Anda bisa naik angkot tersebut dari alun-alun, tak perlu menyeberang. Atau Anda bisa naik tranportasi online, jaraknya sekitar 5 kilometer.
Lagi cari rumah untuk dihuni atau untuk investasi? Simak 100 Rumah Dijual Terpopuler di Indonesia
Sejarah Masjid Raya Bogor
Masjid Raya Bogor memiliki usia yang cukup tua dan melalui proses revitaliasi yang cukup panjang. (Foto: sentul.city)
Sesungguhnya usia Masjid Raya Bogor sudah cukup tua. Mulai dibangun pada tahun 1970. Sembilan tahun kemudian, atau pada tahun 1979, pembangunan masjid ini selesai. Terbilang cukup lama.
Masjid seluas 4.057 meter persegi ini hadir berkat gagasan Wali Kota saat itu, yaitu Haji Achmad Syam bersama dengan para ulama dan tokoh masyarakat Kota Bogor. Mereka ingin membangun masjid yang megah yang bisa menjadi ikon Kota Bogor sekaligus tempat ibadah masyarakat setempat.
Untuk mewujudkan gagasan tersebut, Achmad Syam bahkan mengajak jajarannya atau para pegawai negeri di lingkungan pemerintahan setempat untuk menyisihkan penghasilannya sebesar Rp 100 selama beberapa tahun bagi pembangunan masjid. Achmad Syam pun mewakafkan gajinya sebagai wali kota selama beberapa tahun.
Beberapa lokasi dipertimbangkan sebagai tempat Masjid Raya Bogor. Awalnya masjid tersebut direncanakan dibangun di Jalan Ir. H. Juanda, tempat Kejaksaan Negeri Bogor saat ini. Namun karena struktur tanahnya cenderung naik turun, maka dipilihlah lokasi yang sekarang, di Jalan Pajajaran yang tempatnya lebih strategis.
Sejak berdiri, masjid kebanggaan warga Bogor ini telah melalui dua periode revitalisasi. Periode pertama berlangsung selama tiga tahun, yaitu pada tahun 2006 hingga tahun 2009. Renovasi meliputi pembongkaran dan pembangungan struktur bangunan basement plaza dan menara.
Pada tahun 2007 dilakukan pembangunan konstruksi lantai dan kolom untuk menara dan plaza. Sedangkan pada tahun 2009 dilakukan finishing plaza serta jalan masuk. Periode pertama revitalisasi ini menghabiskan biaya hingga Rp 6 miliar.
Revitalisasi kedua memakan waktu sekitar dua tahun, yaitu dimulai tahun 2010 hingga tahun 2012. Selama periode tersebut dilakukan penyusunan DED bangunan utama, perluasan konstruksi beton, kubah utama, menara, dan pemasangan tenda sementara di area plaza.
Dan di tahun terakhir renovasi ini dilakukan revitalisasi interior, elektrikal mecanical hingga penataan tapak bangunan. Proses revitalisasi periode kedua ini menghabiskan biaya hingga Rp 16 miliar. Masjid Raya Bogor dengan tampilan yang lebih megah ini diresmikan pada 16 Januari 2013.
Selain pembangunan dan proses revitalisasi yang memakan waktu lama, proses pengesahan masjid secara administratif juga membutuhkan waktu panjang. Meskipun telah diresmikan pada tahun 1979, secara legalitas masjid yang tercatat bernama Masjid Al Mi’raj ini baru tercatat di pemerintahan pada tahun 2010.
Arsitektur Masjid Raya Bogor
Arsitektur Masjid Raya Bogor berkesan modern namun megah setelah direvitalisasi. (Foto: lovelybogor.com)
Keunikan Masjid Raya Bogor bukan hanya terletak pada desain bangunannya, namun juga pada arsitek sang pembangun masjid. Pembangunan dan desain masjid terbesar di Bogor ini dikomandani oleh arsitek non-muslim beragama Kristen Protestan asal Tapanuli, yaitu Friedrick Silaban atau FX Silaban.
Meski tidak beragama Islam Friedrick mampu mengakomodir segala aspek-aspek keislaman pada bangunan masjid. Tak heran, karena sang arsitek juga telah merancang Masjid Istiqlal Jakarta. Ia bahkan merancang area Makam Raden Saleh di Bogor. Inilah beberapa keunikan desain Masjid Raya Kota Bogor:
-
Kubah
Seperti masjid pada umumnya, Masjid Raya Bogor juga memiliki beberapa kubah. Ada tiga kubah, yaitu satu kubah besar dan dua kubah kecil. Kedua kubah kecil tersebut mengapit kubah besar. Kubah tersebut merupakan hasil dari revitalisasi, karena sebelumnya atap masjid bergaya limasan dua tumpang.
-
Ruang utama
Ruang utama Masjid Raya Al Mi’raj ini cukup luas. Apalagi ruang utama memiliki balkon di kedua sisi bagian atas yang juga bisa menampung jamaah. Balkon tersebut disangga oleh pilar berwarna keemasan. Di bagian bawah balkon terlihat ornamen berbentuk bintang segi delapan, lengkap dengan lampu tanam.
Di depan ruang utama terdapat mihrab atau tempat imam, di mana dinding di sekitarnya dihias oleh tulisan kaligrafi ayat-ayat Al-Qur’an. Dinding tersebut berbahan semen fiber-glass atau biasa disebut GRC Board sehingga menampilkan kesan modern, bersih, sekaligus megah.
Mihrabnya pun tak kalah indah berkat kaligrafi bertuliskan “Allah” dan “Muhammad” pada bagian atas ceruk mihrab. Mihrab tersebut menyatu dengan mimbar khatib. Sebuah lampu kristal yang mewah tergantung dengan indah di tengah ruang utama masjid.
-
Menara
Salah satu keunikan dari Masjid Raya Bogor adalah menaranya yang terletak terpisah cukup jauh dari bangunan utama masjid. Meskipun dari desain jendela tampak seragam dengan bangunan utama, namun dari warna cat luar dan arsitektur bangunan berbeda dengan bangunan utama.
Tak heran bila menara tersebut seolah terpisah dari masjid. Hanya selasar penghubunglah yang membuat kedua bangunan tersebut saling berhubungan. Bagian dasar menara terdiri dari tiga tingkat berbentuk segi empat, tingkat ketiga ukurannya lebih kecil dari tingkat satu dan dua.
Di atas dasar menara barulah terdapat seperti sebuah pilar dengan dasar segi empat. Bagian atas pilar berbentuk segi enam. Pilar tersebut menjulang dengan ukuran yang semakin mengecil hingga pada bagian puncak berbentuk kubah. Di puncak tersebut terdapat tiang dengan lambang bulan bintang.
Fasilitas dan Aktivitas Masjid Raya Bogor
Fasilitas Masjid Raya Bogor cukup memadai dan nyaman bagi jamaah. (Foto: masadi.id)
Fasilitas di masjid ini memang tak selengkap masjid raya lain, namun sudah bisa mencukupi kebutuhan jamaahnya, seperti halaman yang luas beserta tempat parkir yang memadai. Tempat wudhu juga dilengkapi dengan tempat mandi, total luasnya sekitar 176 meter persegi.
Salah satu fasilitas yang menonjol dari Masjid Raya Bogor adalah adanya gedung Pusat Pengembangan dan Pengkajian Islam Bogor (PPIB). Gedung ini kerap digunakan untuk berbagai kegiatan, mulai dari kegiatan kemahasiswaan, keagamaan, atau kegiatan lainnya.
Masjid ini juga dilengkapi dengan perpustakaan umum yang ada di serambi masjid. Koleksi bukunya sangat lengkap, tak hanya buku agama Islam namun juga buku pengetahuan lainnya. Ada pula arsip-arsip lama dan majalah-majalah tua. Perpustakaan tersebut memiliki desain terbuka sehingga nyaman untuk membaca.
Masjid Raya Bogor juga jadi tempat favorit untuk ngabuburit menunggu waktu berbuka puasa. Karena suasananya nyaman dan pemandangan dari masjid juga menawan, yaitu Gunung Salak. Tak heran bila masjid ini menjadi terkenal sebagai salah satu spot foto favorit untuk menikmati sunset yang indah.
Saat bulan Ramadan, Masjid Raya Bogor juga menyelenggarakan berbagai kegiatan selain shalat Tarawih, seperti kajian ta’jil dan kajian kultum tarawih. Setiap Senin sore juga digelar pengajian. Pengajian ini tak hanya dilakukan ketika bulan puasa. Saat hari raya, baik itu Idul Fitri maupun Idul Adha diadakan shalat Ied di sini.
Jadi mau cari rumah, ruko, apartemen, atau investasi properti? Pahami potensi wilayahnya mulai dari fasilitas, infrastruktur, hingga pergerakan tren harganya lewat AreaInsider.
Hanya Rumah247.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah