Download Aplikasi Rumah247

Masjid Agung Tuban: Keindahan Arsitektur Masjid yang Jadi Ikon Tuban

Arsitekturnya yang unik dan megah membuat Masjid Agung Tuban menjadi salah satu destinasi wisata religius sekaligus kebanggan masyarakat Tuban. Apalagi masjid ini memiliki sejarah yang menarik.

Tuban, kabupaten di Jawa Timur ini memiliki peran yang sangat penting pada penyebaran Islam di Nusantara. Bahkan wilayah yang berada di perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah ini disebut-sebut merupakan titik awal mula penyebaran Islam di Indonesia.

Sebutan ini tak sembarangan. Bukti-bukti sejarah menguatkan sebutan tersebut. Salah satunya adalah adanya makam para wali, penyebar agama Islam, di kota ini. Bahkan Tuban juga disebut sebagai “bumi wali”. Bukti sejarah lainnya adalah adanya Masjid Agung Tuban.

Masjid Agung Tuban yang bersebelahan dengan Komplek Makam Sunan Bonang, salah satu wali songo, adalah juga merupakan lambang kejayaan Islam di tanah Jawa pada zaman dahulu. Masjid ini bahkan telah ditetapkan sebagai Benda Cagar Budaya oleh pemerintah.

Itulah sebabnya, Masjid Agung Tuban selalu ramai dengan para penziarah, terlebih sebelum dan saat bulan puasa. Karena mereka umumnya selalu mampir ke Masjid Agung Tuban setelah berziarah ke makam Sunan Bonang. Para penziarah tersebut tak hanya datang dari penjuru Indonesia, namun juga dari negara tetangga.

Masjid Agung Tuban dengan desain arsitektur yang indah dan bangunan yang megah, selalu menyambut para penziarahnya dengan beragam fasilitas yang dimiliki. Inilah info lengkap tentang masjid ini, mulai dari lokasi, arsitektur, sejarah, serta fasilitas dan kegiatannya.

Lokasi Masjid Agung Tuban

Lokasi Masjid Agung Tuban
Berada di alun-alun Kota Tuban, Masjid Agung Tuban memiliki akses jalan yang baik. (Foto: Twitter/@semenku)

Masjid Agung Tuban berada di depan alun-alun Kota Tuban, tepatnya di sisi sebelah Barat alun-alun. Secara administratif alamat lengkap masjid ini adalah Jalan Bonang, Kutorejo, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Karena letaknya yang berada di tengah kota, maka masjid ini sangat mudah untuk dicapai baik dengan transportasi pribadi maupun umum. Dengan kendaraan pribadi tinggal berkendara menyusuri jalan utama yaitu Jalan Kranggan-Rembang-Surabaya, lalu menuju Jalan Tuban-Gresik.

Ada pula jalur alternatif menuju Masjid Agung Tuban bila menggunakan kendaraan pribadi, yaitu melewati Jalan KH Agus Salim dan Jalan AKBP Suroko. Dari jalan tersebut Anda bisa masuk ke Jalan Bonang.

Sayangnya angkutan umum yang bisa langsung mencapai Masjid Agung Tuban hanyalah becak. Hal ini sebagai upaya untuk memberi peluang pekerjaan bagi masyarakat Tuban, terutama tukang becak. Namun disediakan terminal wisata bus bagi peziarah yang menggunakan transportasi umum.

Bila menggunakan bus, bisa berhenti di terminal wisata Kebonsari. Dari situ biasanya sudah banyak tukang becak yang menawarkan diri untuk mengantarkan Anda ke Masjid Agung Tuban. Jarak dari terminal ke Masjid Agung Tuban sekitar 2 kilometer.

Sejarah Masjid Agung Tuban

Sejarah Masjid Agung Tuban
Masjid tertua yang menjadi saksi sejarah perkembangan Islam di Indonesia. (Foto: Twitter/Potret Lawas)

Menurut Sistem Informasi Penelitian dan Pengembangan (Simlitbang) Kementerian Agama, simlitbangdiklat.kemenag.go.id, Masjid Agung Tuban sudah ada sejak zaman Sunan Bonang, atau sekitar tahun 1486. Masjid tersebut dibangun oleh Adipati Raden Ario Tedjo, Bupati Tuban pertama yang memeluk Islam.

Masjid dengan bentuk yang masih sangat sederhana tersebut menjadi tempat ibadah sekaligus berdakwah Sunan Bonang, wali songo. Jejak cikal bakal Masjid Agung Tuban ini tersisa di bagian Barat masjid sekarang ini. Namun bangunan masjid sudah tidak ada sama sekali.

Barulah pada tahun 1894, Bupati Tuban pada masa itu, yaitu Tumenggung Kusumodikdo, membangun kembali masjid tersebut dari hasil swadaya masyarakat. Masjid lama dirubuhkan, dibangun masjid yang letaknya agak di depan. Arsitek Belanda bernama BOHM Toxopeus dipercaya untuk membangun masjid tersebut.

Hal itu dikuatkan oleh prasasti yang ada di depan masjid. Tulisan pada prasasti tersebut adalah “Batoe yang pertama dari inie missigit dipasang pada hari Akad tanggal 29 Djuli 1894 oleh R. Toemengoeng Koesoemodiko Bupati Toeban. Ini Missigit terbikin oleh Toewan Opzicter B.O.H.M. Toxopeus.”

Awalnya masjid itu bernama Masjid Jami’ Tuban. Setelah mengalami beberapa kali renovasi dan perluasan namanya berganti menjadi Masjid Agung Tuban. Renovasi berikutnya baru terjadi pada tahun 1985 saat pemerintahan Bupati Tuban Juwairi Martoprawiro. Renovasi dilakukan untuk memperluas masjid.

Renovasi besar-besaran dilakukan 19 tahun kemudian, yaitu pada tahun 2004. Renovasi meliputi penambahan lantai dari satu menjadi tiga lantai, ruang bangunan utama, tempat wudhu, tempat penitipan alas kaki, perpustakaan, kantor pengurus, air mancur, enam menara, lima kubah, Taman Pendidikan Al-Qur’an, ruang penjaga.

Pada tahun 2016 kembali dilakukan penambahan beberapa fasilitas di Masjid Agung Tuban. Penambahan tersebut berupa empat payung besar yang berada halaman masjid. Air mancur yang ada di depan masjid dihilangkan untuk menambah kapasitas jamaah.

Lagi cari rumah untuk dihuni atau untuk investasi? Simak 100 Rumah Dijual Terpopuler di Indonesia

Arsitektur Masjid Agung Tuban

Arsitektur Masjid Agung Tuban
Masjid Agung Tuban mengadopsi arsitektur Timur Tengah, India, dan Eropa, dengan sentuhan Jawa klasik. (Foto: gotravelley.com)

Bak gedung di dongeng 1001 malam. Mungkin itulah gambaran dari Masjid Agung Tuban bila dilihat dari luar. Tiga kubah megahnya terbuat dari keramik warna biru terang dan kuning, serta dua kubah kecil yang tak kalah biru. Sementara enam menara menjulang tinggi.

Warna-warni tersebut membuat masjid ini tampak menakjubkan ketika tertimpa cahaya lampu dan bulan di malam hari. Mengingatkan pada bangunan-bangunan Persia. Memang, banyak orang yang mengatakan masjid ini mirip dengan Masjid Imam di Kota Isfahan, Iran.

Masjid Agung Tuban memang merupakan paduan dari arsitektur Timur Tengah, India, dan Eropa. Tak berlebihan bila masjid ini disebut-sebut merupakan masjid terindah di Jawa Timur.

Eksterior

Masjid Agung Tuban terdiri dari beberapa bangunan, yaitu bangunan utama, dua serambi di sisi kiri dan kanan, dan enam menara berujung runcing. Dua menara lebih tinggi dibanding menara lainnya. Keseluruhan bangunan masjid membentuk seperti huruf “U”, dengan pintu-pintu berderet-deret di depannya.

Pada bagian halaman masjid terpasang empat payung raksasa, seperti yang ada di Masjid Nabawi, Madinah. Warna biru dan kuning mendominasi bagian kubah, sedangkan untuk dinding berwarna putih, oranye pastel, dan hijau kekuningan. Kombinasi ini membuat masjid tampak megah namun sekaligus sejuk.

Lima kubah, yaitu tiga kubah besar dan dua kubah kecil, melambangkan lima rukun Islam. Sedangkan enam menara sebagai simbol dari enam rukun Iman. Empat payung raksasa yang di halaman melambangkan khulafaur rasyidin, empat khalifah pertama yang memimpin negara Islam.

Kubah menggunakan model kubah bawang terpancung. Model ini merupakan aliran Persi. Di atas kubah diletakkan semacam mustaka berbentuk bulan sabit dan bintang. Bulan sabit melambangkan awal pertumbuhan dan perkembangan Islam, sedangkan bintang melambangkan harapan suci.

Interior

Lantai marmer yang didatangkan langsung dari Italia, berbalut karpet hijau nan empuk dan tebal langsung menyambut ketika memasuki bagian dalam masjid. Terlihat garis-garis berwarna krem di karpet tersebut, garis penanda batas shaft. Pada bagian depan tampak dinding tinggi terbuat dari marmer hitam yang mengilat.

Pilar-pilar penyangga besar berdiameter sekitar 1 meter tampak terhubung satu sama lain berkat pola-pola melengkung di atas seperti sebuah soko guru. Hal ini membuat bagian dalam masjid bak kolom-kolom besar. Mengingatkan pada gaya interior Masjid Cordoba, Spanyol.

Sentuhan tradisional Jawa tampak pada mihrab yang berbentuk seperti tiga pintu melengkung. Mimbar dan mihrab terbuat dari kayu dengan ukiran-ukiran Jawa. Di kedua sisinya terdapat tangga berbahan kuningan, layaknya ornamen-ornamen yang terdapat pada bangunan klasik Jawa.

Fasilitas Dan Aktivitas Masjid Agung Tuban

Fasilitas dan Aktivitas Masjid Agung Tuban
Aktivitas Masjid Agung Tuban cukup banyak dan beragam. (Foto: clickmasjid.blogspot.com)

Fasilitas di masjid ini tak begitu banyak, hanya fasilitas standar seperti yang dimiliki masjid pada umumnya. Seperti tempat wudhu, tempat penitipan alas kaki, dan lain-lain.

Pada bagian bawah masjid terdapat tempat wudhu dan toilet. Di sebelah kanan adalah tempat wudhu untuk wanita, sedangkan sebelah kiri untuk pria. Tangga putar disediakan dari tempat wudhu agar jamaah bisa langsung menuju ruang utama masjid atau tempat shalat.

Di basement, tepatnya di depan tempat wudhu wanita terdapat perpustakaan yang dapat diakses untuk umum. Sayangnya koleksi bukunya belum terlalu banyak. Di sekitar masjid dibangun pusat perbelanjaan tradisional yang menyediakan berbagai suvenir khas Tuban.

Tempat parkir cukup luas. Dan karena masjid dekat dengan alun-alun maka banyak terdapat orang-orang berjualan makanan di sekitar masjid maupun alun-alun. Ini bisa menjadi tempat wisata kuliner. Tersedia pula taman yang cukup luas. Di sekitar alun-alun juga banyak terdapat tempat penginapan.

Salah satu yang menjadi kelebihan masjid ini adalah banyaknya spot foto yang menarik. Salah satunya adalah bedug raksasa yang diletakkan di sayap Utara masjid. Bedug yang berwarna hijau serta dihiasi kaligrafi bertuliskan lafaz Allah dan Nabi Muhammad ini diselubungi kelambu putih.

Aktivitas rutin Masjid Agung Tuban cukup banyak dan beragam. Beberapa di antaranya adalah:

  • Kajian kitab sebelum shalat magrib.
  • Kuliah subuh setelah shalat subuh.
  • Kuliah dhuha setiap Minggu pagi.
  • Pengajian-pengajian.
  • Pendidikan Al-Qur’an dan Qira’ah. Pendidikan Al-Qur’an diwujudkan dalam bentuk Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) untuk anak-anak. Sedangkan Qira’ah untuk remaja.
  • Pelatihan muballigh.
  • Kursus Bahasa Arab sebagai program bulanan.
  • Shalat Tarawih pada bulan Ramadan.
  • Shalat Ied saat Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha.

Tonton video yang informatif berikut ini untuk mengetahui 8 tambahan biaya jual beli rumah yang perlu disiapkan!

Jadi mau cari rumah, ruko, apartemen, atau investasi properti? Pahami potensi wilayahnya mulai dari fasilitas, infrastruktur, hingga pergerakan tren harganya lewat AreaInsider.

Hanya Rumah247.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansLike
3,912FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles