Disebut juga Masjid Nasional Al Akbar, Masjid Agung Surabaya ini memang memiliki magnet kuat. Bukan hanya sangat nyaman sebagai tempat beribadah, tapi juga asyik dikunjungi sebagai tempat wisata. Inilah info lengkapnya.
Masjid Nasional Al Akbar juga memiliki arsitektur yang memesona, setiap detail eksterior dan interiornya memiliki filosofi yang dalam. Simak informasi lengkap mengenai Masjid Agung Surabaya pada artikel ini. Mulai dari lokasi dan cara menuju lokasinya, arsitektur, sejarah, hingga fasilitas dan berbagai kegiatannya.
Ingin punya investasi properti tambahan? Intip pilihan hunian di Surabaya di bawah Rp700 juta di sini!
Lokasi Masjid Agung Surabaya Al Akbar
Masjid Al Akbar Surabaya berada di lokasi strategis sehingga mudah untuk dicapai baik dengan transportasi publik maupun kendaraan pribadi. (Foto: Surabayarollcake.com)
Lokasi Masjid Agung Surabaya sangat strategis, tepatnya berada di Jalan Masjid Agung Timur no. 1, Pagesangan, Kecamatan Jambangan, Surabaya. Daerah ini dekat dengan Bandara Juanda Surabaya, tak jauh dari Surabaya Carnival Park, juga berada di sisi Jalan Tol Surabaya – Gempol.
Letaknya yang strategis itulah yang membuat masjid ini mudah diakses dari mana saja. Bahkan di sekitar masjid terdapat berbagai hotel, sekolah, kantor Kementerian Agama, dan beberapa tempat penting lainnya.
Berikut beberapa rute untuk mencapai Masjid Nasional Al Akbar:
1. Dari Jakarta Menggunakan Kendaraan Pribadi
Masuk ke Tol Cipali terus lanjut ke Tol Solo – Solo Kertosono, kemudian ke Tol Kertosono – Mojokerto, dan Tol Surabaya – Mojokerto. Keluar di pintu tol Waru, lanjutkan perjalanan ke Jalan Raya Taman Bundaran, Bundaran Waru.
Lalu menuju ke Jalan Jenderal Ahmad Yani, belok ke Jl. Menanggal VI, lalu Jl, Menanggal V. Setelah itu masuk ke Jalan Gayungsari Barat X. Dari jalan tersebut Anda tinggal mencari jalan Masjid Agung Timur, di mana Masjid Al Akbar berada.
Begitu pula ketika Anda berangkat dari kota-kota lain, seperti Bandung, Gresik, Solo, Lamongan, dan lain-lain menggunakan kendaraan pribadi, Anda tinggal keluar di pintu tol Waru dan lanjutkan perjalanan seperti yang disebutkan di atas. Hal yang sama bila Anda telah berada di Surabaya, tinggal mencari Jalan Ahmad Yani.
2. Menggunakan Kendaraan Umum
Bila Anda menggunakan pesawat yang mendarat di Bandara Juanda Surabaya, Anda bisa menggunakan bus Damri jurusan Bandara Juanda-Bungurasih, lalu turun di penghentian terakhir, yaitu Terminal Purabaya Bungurasih. Setelah itu naik angkot jurusan Bungurasih – Pagesangan – Wonokromo dan turun di Masjid Al Akbar.
Masjid Agung Surabaya juga bisa ditempuh dengan kereta api, yaitu dari Stasiun Gubeng naik kereta rute Surabaya Gubeng – Wonokromo (Kereta Delta Ekspres, lokal Bojonegoro, lokal Kertosono/Penataran/Rapih Dhoho) dan turun di Stasiun Wonokromo. Dari situ naik angkot jurusan Wonokromo – Pagesangan – Bungurasih.
Jika dari Stasiun Pasar Turi bisa menggunakan angkot Q jurusan Jembatan Merah – Bratang, lalu turun di Dinoyo. Kemudian naik angkot M jurusan Jembatan Merah – Joyoboyo dan turun di Wonokromo. Dari Wonokromo naik angkot H2P jurusan Wonokromo – Pagesangan – Bungurasih dan turun di Masjid Al Akbar.
Sejarah Masjid Agung Surabaya Al Akbar
Butuh waktu lima tahun untuk membangun Masjid Agung Surabaya Al Akbar. (Foto: aurabiru.com)
Meski di Surabaya saat itu telah berdiri sekitar 2.000 masjid, namun impian untuk memiliki masjid yang besar dan megah serta berskala nasional tak pernah pupus. Masjid impian yang bukan hanya menjadi kebanggaan masyarakat Surabaya, tapi juga masyarakat Jawa Timur.
Masjid yang ingin dibangun tersebut diharapkan memiliki konsep yang luas, yaitu sebagai Islamic Center. Masjid yang memiliki peran multidimensi dengan misi religius, kultural, edukatif, dan juga wisata religi. Masjid yang juga akan menjadi landmark dari Kota Surabaya dan mengangkat citra Kota Surabaya di dunia internasional.
Dengan gagasan itulah, akhirnya wali kota Surabaya pada masa itu yaitu Soenarto Soemoprawiro mulai membangun Masjid Al Akbar pada tahun 1995. Peletakan batu pertama dilakukan oleh Wakil Presiden Try Sutrisno, wakil presiden saat itu.
Awalnya, masjid ini diharapkan dapat cepat terbangun. Oleh karena itu pembangunan masjid dilakukan dengan sistem fast track, yaitu sebuah sistem di mana perencanaan diselesaikan bersamaan dengan pelaksanaan di lapangan. Sayang, pada tahun 1999 krisis moneter menghantam Indonesia.
Akibatnya pembangunan yang melibatkan tim dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya ini mengalami beberapa halangan. Sehingga pembangunan masjid ini memakan waktu cukup lama. Akhirnya Masjid Al Akbar baru diresmikan pada 10 November 2000 oleh Presiden Abdurrahman Wahid.
Arsitektur Masjid Agung Surabaya Al Akbar
Masjid Agung Surabaya memiliki banyak elemen arsitektur yang unik dan indah. (Foto: arsitag.com)
Bangunan masjid yang berdiri di atas tanah seluar 11,2 hektare memang menakjubkan. Material-material bangunan dipilih dari bahan berkualitas dengan detail yang apik. Membuat masjid yang berwarna biru ini tampak menonjol bahkan ketika difoto dari jauh.
Tentu saja, keelokan ini berkat kerja keras dari tim ITS yang menjadi perancang bangunan masjid seluas 28.509 meter persegi ini. Ada beberapa hal unik dari Masjid Al Akbar yang menjadi daya pikat dari masjid tersebut. Inilah beberapa keindahan arsitektur masjid ini:
1. Kubah
Inilah ciri utama dari Masjid Agung Surabaya. Kubah masjid ini ada lima dengan keseluruhan berwarna biru, yaitu satu kubah besar yang berbentuk setengah telur dan dikelilingi empat kubah kecil berbentuk limas.
Kelima kubah tersebut merepresentasikan jumlah Rukun Islam. Kubah utama memiliki tinggi sekitar 27 meter dengan 1,5 layer. Dan pada bagian dalam kubah terdapat ornamen kaligrafi Al-Qur’an dengan panjang 180 meter dan lebar 1 meter.
2. Pintu
Pintu juga menjadi salah satu keunikan dari Masjid Al Akbar karena masjid ini memiliki 45 buah pintu, di mana setiap pintu terdiri dari dua daun pintu, sehingga ada 90 daun pintu. Pintu-pintu ini terbuat dari kayu jati yang tinggi dan besar. Di setiap pintu terukir kaligrafi yang indah.
3. Menara Masjid
Awalnya ada tujuh menara yang akan dibangun di Masjid Al Akbar, namun karena krisis ekonomi akhirnya hanya satu menara yang dibangun. Meski hanya memiliki satu menara, namun menara ini menjadi daya tarik masjid ini. Dengan tinggi 99 meter, masyarakat dapat melihat Kota Surabaya dari atas menara ini.
4. Mihrab Dan Mimbar
Mihrab atau tempat imam di Masjid Al Akbar merupakan mihrab terbesar di Indonesia. Mihrab ini bernuansa emas dengan ukiran kaligrafi yang indah berwarna emas dan hitam. Nuansa warna emas ini selain memberikan kesan megah juga membuat mihrab tampak bercahaya.
Mimbar masjid pun tak kalah cantik. Tinggi mimbar sekitar tiga meter. Mimbar ini makin terlihat memesona dan unik berkat detail-detail ornamen khas Madura. Ukiran kaligrafi juga mendominasi dinding sekitar mimbar.
5. Elemen Interior
Salah satu elemen masjid yang menarik perhatian adalah hiasan kaca patri. Hiasan kaca ukir seni memang telah jarang digunakan masyarakat. Di sini, kaca patri dibuat dengan sistem Triple Glazed Unit sehingga selain menghemat energi juga bisa meredam suara bising.
Elemen lain yang juga menambah keindahan masjid adalah lantainya. Lantai Masjid Agung Surabaya menggunakan marmer berkualitas yang didatangkan langsung dari Provinsi Lampung. Warna dan bahan dari marmer tersebut mendatangkan rasa sejuk, damai, dan tenang.
Fasilitas Dan Aktivitas Masjid Agung Surabaya Al Akbar
Fasilitas di Masjid Agung Surabaya Al Akbar sangat lengkap, mulai fasilitas pendidikan hingga wisata. (Foto: suarasurabaya.net)
Tak hanya besar, megah, luas, dan indah, Masjid Agung Surabaya juga menyediakan banyak fasilitas bagi jamaah. Fasilitas-fasilitas ini sejalan dengan misi dari pembangunan masjid ini, yaitu sebagai sarana ibadah, edukasi, pengenalan budaya, dan juga tempat wisata.
Berikut beberapa fasilitas yang dimiliki oleh Masjid Agung Surabaya:
1. Menara
Menara setinggi 99 ini menyediakan lift untuk jamaah yang ingin menuju ke atas menara. Di ketinggian 68 meter menara tersebut, jamaah dapat melihat pemandangan lepas kota Surabaya dari atas. Selain berfoto, jamaah juga bisa santai sambil menyantap makanan dan camilan yang disediakan di kantin yang ada di atas.
Untuk masuk ke menara tersebut pengunjung harus membeli tiket, yaitu Rp7.000 (untuk dewasa) dan Rp5.000 (untuk anak-anak). Menara ini buka setiap hari, mulai dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB, namun saat waktu shalat, menara ditutup sementara.
2. Perpustakaan
Masjid ini menyediakan perpustakaan yang cukup lengkap. Di sini tersedia sekitar 3.000 judul buku dan kitab. Buku-buku tersebut ada yang berbahasa Indonesia dan Arab. Selain buku mengenai keislaman juga ada tema-tema lain, seperti kesehatan, peternakan, dan lain-lain. Juga ada buku anak dan remaja lebih dari 1.000 judul buku.
Di dalam perpustakaan sendiri tersedia ruang baca yang ber-AC, lengkap dengan kursi dan meja. Juga tersedia layanan fotokopi dan komputer, layanan internet, dan ruangan khusus anak-anak dan remaja yang dilengkapi dengan home theater dan TV kabel.
3. Klinik Bekam
Bekam atau hijamah disebut-sebut sebagai metode pengobatan Nabi Muhammad SAW. Karena itulah Masjid Al Akbar menyediakan klinik khusus pengobatan bekam dan ruqyah. Klinik ini berada di area basement, buka hari Senin hingga Sabtu, mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB, kecuali hari Sabtu hingga pukul 12.00 WIB.
4. Poliklinik
Masjid Agung Surabaya menyediakan poliklinik umum bagi masyarakat yang ingin berobat. Ada empat orang dokter umum yang membantu menyehatkan masyarakat. Keempat dokter ini hadir mulai pukul 10.00 WIB sampai pukul 13.00 WIB, namun pendaftaran mulai dibuka pukul 08.00 – 16.00 WIB, hari Senin hingga Sabtu.
Selain tersedia poliklinik umum, ada pula poliklinik gigi untuk orang dewasa dan anak-anak. Namun hanya satu dokter yang praktek di poliklinik gigi ini. Jadwalnya pun hanya Senin – Kamis, mulai pukul 09.00 – 12.00 WIB.
5. Sekolah
Masjid Nasional Al Akbar menyediakan fasilitas pendidikan, mulai dari kelompok bermain, TK, Madrasah Ibtidaiyah/sekolah dasar, dan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) yang diberi nama STAI Al Akbar Surabaya.
Kegiatan-kegiatan di masjid juga sangat beragam. Tentu saja yang utama adalah shalat berjamaah, baik shalat fardhu, shalat Jumat, dan shalat hari raya, seperti Shalat Ied ketika Idul Fitri dan Idul Adha. Selain itu Masjid Nasional Al Akbar juga sering menyelenggarakan tablig akbar, pengajian rutin, serta kajian-kajian keislaman.
Jadi mau cari rumah, ruko, apartemen, atau investasi properti? Pahami potensi wilayahnya mulai dari fasilitas, infrastruktur, hingga pergerakan tren harganya lewat AreaInsider.
Hanya Rumah247.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah