Transit Oriented Development (TOD) dikembangkan dengan mengintegrasikan sistem jaringan transportasi massal. Tujuannya agar para pengguna kendaraan pribadi lebih memilih menggunakan transportasi umum. Kenyamanan tentunya menjadi prioritas, seperti konsep yang dikembangkan TOD Cisauk.

Perlu diketahui bahwa jumlah penduduk Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) saat ini diperkirakan telah mencapai 30 juta orang. Hal ini berimbas kepada tingginya permintaan hunian di Jakarta yang mencapai sekitar 100 ribu unit per tahunnya.Sayangnya, pasokan hunian yang ada belum dapat memenuhi kebutuhan tersebut karena masalah keterbatasan lahan di Ibu Kota dan harga yang juga kian melambung. Akibatnya banyak pekerja Ibu Kota yang tidak dapat memiliki hunian di kawasan Jakarta terpaksa memilih bertempat tinggal di luar Jakarta.Butuh informasi lengkap seputar perkembangan dan potensi kawasan lainnya? Simak info lengkapnya di AreaInsider.

Biasanya mereka akan tinggal di daerah penyangga Ibu Kota seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi dan berkendara menuju lokasi kerja dengan kendaraan pribadi, seperti mobil atau motor. Hal ini tentunya berimbas pada kemacetan lalu lintas yang justru memperberat masalah perumahan di Jakarta.

Kolaborasi Bangun TOD

Kolaborasi Bangun TOD

Cisauk Point menerapkan konsep TOD yang terintegrasi dengan sistem transportasi massal yang bersifat multimoda, yaitu KRL dan bus

Transit Oriented Development atau TOD, pengembangan kawasan berorientasi transit tentunya menjadi solusi bagi masalah transportasi dan lingkungan di kawasan kota besar seperti Jakarta.

“Sebab, TOD dikembangkan dengan mengintegrasikan sistem jaringan transportasi massal. Sehingga, para pengguna kendaraan pribadi akan lebih memilih menggunakan transportasi umum,” ujar Teguh Waskitha – Project Director Cisauk Point.

Pengembangan yang dilakukan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI untuk memperluas fungsi dan fisik dari Stasiun Cisauk tentunya juga semakin mendorong Cisauk jadi kawasan yang ideal untuk pengembangan kawasan hunian berkonsep TOD.

Temukan juga beragam tips, panduan, dan informasi mengenai pembelian rumah, KPR, pajak, hingga legalitas properti di Panduan Rumah247.com.

Itu sebab Cisauk Point yang merupakan bagian dari LRT City yang menerapkan konsep TOD yang terintegrasi dengan sistem transportasi massal yang bersifat multimoda, yaitu KRL dan bus, hadir di Cisauk.

Cisauk Point sendiri merupakan produk kolaborasi antara PT Adhi Commuter PropertI (ACP) yang merupakan anak usaha BUMN dari PT Adhi Karya (Persero) Tbk dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang mengembangkan lahan seluas 1,65 hektare (Ha), berlokasi tepat berada di sisi stasiun KRL Cisauk dan terminal bus Cisauk.

TOD dengan Pedestrian yang Nyaman

TOD dengan Pedestrian yang Nyaman

Dengan dimanjakannya fasilitas bagi para pejalan kaki tersebut diharapkan akan semakin banyak orang yang terdorong untuk menggunakan transportasi publik.

Sebagai bagian dari kepedulian bagi kaum komuter, Cisauk Point juga berinisiasi membangun jalur pedestrian yang dilengkapi dengan taman kota. Dengan dimanjakannya fasilitas bagi para pejalan kaki tersebut diharapkan akan semakin banyak orang yang terdorong untuk menggunakan transportasi publik.

Keunggulan kawasan ini selain dekat dari ibu kota juga didukung kemudahan akses dan banyaknya sarana transportasi publik. Jadi tertarik untuk membeli hunian atau investasi di kawasan ini? Simak aneka pilihan huniannya di sini!

Jalur pedestrian dengan panjang 200 meter dan lebar 2,5 meter ini diresmikan oleh Sujarwo, Senior Manager Komersialisasi Non Angkutan PT KAI, Indra Syahruzza, Direktur Utama PT Adhi Commuter Properti, dan Teguh Waskitha, Project Director Cisauk Point di Tangerang, Banten (6/2).

“Kami berharap jalur pedestrian ini dapat mempermudah dan memberikan kenyamanan bagi kaum komuter dalam menjangkau akses moda transportasi massal dan menuju tempat tinggal mereka,” ujar Teguh saat peresmian jalur pedestrian yang diinisasi oleh PT ACP bersama PT KAI.

Stasiun Cisauk sendiri telah resmi beroperasi sejak 1 Februari 2019 lalu. Dalam sehari, stasiun tersebut memiliki daya tampung hingga 20 ribu penumpang. Saat ini Stasiun Cisauk telah dimanfaatkan oleh 5.500 penumpangnya setiap hari.

TOD Cisauk Akomodir Kebutuhan Penghuni

TOD Cisauk Akomodir Kebutuhan Penghuni

Untuk kawasan Cisauk Point sendiri, akan dikembangkan 6 tower apartemen dengan total hunian sebanyak 2.641 unit.

Stasiun Cisauk melayani KRL Commuter Line rute perjalanan Jakarta (Stasiun Tanah Abang)–Rangkas Bitung (Stasiun Maja).

“Stasiun Cisauk mempermudah para kaum komuter. Selain itu, adanya interkoneksi antarmoda mampu menekan biaya transportasi para pekerja dan juga sisi efisiensi waktu pun dapat tercapai,” jelas Teguh.

Untuk kawasan Cisauk Point sendiri, akan dikembangkan 6 tower apartemen dengan total hunian sebanyak 2.641 unit. Bagi kaum komuter, Cisauk Point menyediakan 2 tipe, yaitu studio dengan luas 24,4 m2 dan 1 BR 35 m2.

Tipe ini mengikuti kebutuhan mereka yang memerlukan hunian simpel namun strategis. Untuk harga perdana, tipe studio ditawarkan dengan harga Rp 300 jutaan.

“Pembangunan Cisauk Point telah dimulai pada Agustus 2019. Kami akan mengembangkan tower-tower secara bertahap. Ditargetkan pembangunan keseluruhan tower di kawasan Cisauk Point selesai pada tahun 2025,” pungkas Teguh.

Itulah konsep TOD Cisauk yang semakin memanjakan pejalan kaki. Jadi mau cari rumah, ruko, apartemen, atau investasi properti? Pahami potensi wilayahnya mulai dari fasilitas, infrastruktur, hingga pergerakan tren harganya lewat Area Insider.

Hanya Rumah247.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah