Gresik menjadi salah satu kabupaten dengan kenaikan harga properti yang cukup tinggi di Jawa Timur baru-baru ini. Peningkatan harga properti di Gresik bahkan mengalahkan capaian kota dan kabupaten lain di kawasan metropolitan Surabaya yang dikenal sebagai Gerbangkertosusila (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan).
Indeks Harga Properti Di Gresik Dan Wilayah Gerbangkertosusila
Berdasarkan data Rumah247.com Indonesia Property Market Index (RIPMI), Kabupaten Gresik mengalami kenaikan harga properti pada kuartal kedua (Q2) 2021, bersamaan dengan Kabupaten Bangkalan dan Kota Surabaya. Sebaliknya, Kota dan Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Sidoarjo, serta Kabupaten Lamongan mencatat penurunan harga properti pada kuartal tersebut.
Harga properti di Kabupaten Gresik pada Q2 2021 naik sebesar 4,53 persen dibanding kuartal sebelumnya (quarter-on-quarter/QoQ). Adanya kenaikan harga properti di Kabupaten Gresik menunjukkan optimisme pasar yang mulai pulih setelah sempat terpuruk selama dua kuartal ke belakang. Harga properti di Kabupaten Gresik pada Q4 2020 dan Q1 2021 masing-masing turun sebesar 4,85 persen dan 5,06 persen secara kuartalan (QoQ).
Penurunan yang cukup signifikan pada kuartal tersebut berdampak pada penyusutan harga properti di Kabupaten Gresik secara tahunan (year-on-year/YoY). Pada kuartal pertama 2021, harga properti di Kabupaten Gresik menyusut 6,25 persen dibanding tahun sebelumnya (YoY), sementara pada kuartal selanjutnya turun sebesar 2 persen secara tahunan.
Beruntung, penurunan pertumbuhan tahunan harga properti di Kabupaten Gresik tidak separah wilayah lain di Gerbangkertosusila. Kabupaten Gresik hanya mengalami penyusutan pertumbuhan harga properti tahunan selama dua kuartal sepanjang masa pandemi COVID-19. Sementara itu, kota dan kabupaten lain mencatat penurunan pertumbuhan harga properti tahunan lebih dari tiga kuartal, kecuali Kota Surabaya yang tiga tahun ke belakang mengalami stagnasi harga properti.
Indeks Suplai Properti Di Gresik Dan Wilayah Gerbangkertosusila
Dari sisi suplai properti, Kabupaten Gresik juga masih mengalami pertumbuhan positif meski melambat. Pada Q2 2021, Rumah247.com Indonesia Property Market Index (RIPMI) mencatat suplai properti di Kabupaten Gresik naik 5,01 persen dibanding kuartal sebelumnya. Peningkatan ini lebih rendah ketimbang Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sidoarjo, maupun Kabupaten Lamongan yang masing-masing naik sebesar 11,58 persen, 12,17 persen, dan 621,85 persen secara kuartalan.
Di sisi lain, Kabupaten Mojokerto pada kuartal kedua 2021 mengalami penurunan suplai properti sebesar 1,11 persen dibanding kuartal sebelumnya, bersamaan dengan penurunan suplai properti di Kota Surabaya sebesar 3,02 persen secara kuartalan.
Dari data harga dan suplai tersebut, hanya dua kabupaten yang mengalami peningkatan harga dan suplai properti secara bersamaan pada Q2 2021, yakni Kabupaten Gresik dan Kabupaten Bangkalan.
Kendati demikian, pasar properti di Kabupaten Gresik tampaknya lebih mampu mempertahankan pertumbuhan harga di tengah pandemi COVID-19 ketimbang Kabupaten Bangkalan jika dilihat dari kenaikan harga properti secara tahunan. Ada beberapa faktor yang mendorong properti di Kabupaten Gresik untuk terus bertumbuh.
Akses Jalan Tol KLBM, Surabaya-Gresik, Dan Surabaya-Mojokerto
Kini, Kabupaten Gresik terhubung dan dilintasi tiga ruas jalan bebas hambatan sekaligus, yakni Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar (KLBM), Tol Surabaya-Gresik, serta Tol Surabaya-Mojokerto.
Tol Surabaya-Gresik sepanjang 21 kilometer sudah dimanfaatkan untuk akses mobilitas kendaraan pribadi dan logistik sejak 1993. Jalan tol ini menjadi pendorong keberadaan sejumlah kawasan industri besar di Kabupaten Gresik.
Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) sejauh 36,27 kilometer ini merupakan bagian dari Tol Trans Jawa yang mulai dioperasikan pada Desember 2017 silam. Meski tak berakhir di wilayah Gresik, Tol Sumo melintasi bagian selatan kabupaten itu. Setidaknya ada dua gerbang tol (GT) di Kabupaten Gresik, yakni GT Krian dan Driyorejo.
Sedangkan Tol KLBM yang memiliki panjang 38,39 kilometer baru diresmikan pada November 2020 lalu. Tol ini menjadi penghubung Kabupaten Gresik dengan Kabupaten Mojokerto, namun hampir seluruh ruas jalan tol berada di Kabupaten Gresik. Ke depannya, ruas KLBM juga akan terkoneksi dengan Tol Sumo di Simpang Susun Wringinanom.
Ketiga jalan tol tersebut mendorong pengembangan properti baru di sekitar pintu masuk tol, khususnya di Bunder, Manyar, dan Driyorejo. Setidaknya ada dua pembangunan permukiman berskala besar yang muncul di sana, yaitu Gresik Kota Baru (GKB), Gem City AKB, dan Kota Baru Driyorejo.
Selain itu, pusat-pusat industri baru pun bermunculan. Sekarang ada tiga kawasan industri utama di Kabupaten Gresik, di antaranya Java Integrated Industrial dan Port Estate (JIIPE), Maspion Industrial Estate, dan Kawasan Industri Gresik (KIG). Di dalamnya terdapat sejumlah perusahaan badan usaha milik negara (BUMN) seperti Petrokimia Gresik dan PT Smelting Gresik (PT Freeport Indonesia). Industri juga menyebar di sepanjang jalan nasional dan kabupaten di Kecamatan Driyorejo, Menganti.
Permukiman Di Gresik Yang Belum Begitu Padat
Kabupaten Gresik termasuk wilayah yang memiliki kepadatan penduduk menengah dibanding kota dan kabupaten lain di Gerbangkertosusila. Kota Surabaya, Kota Mojokerto, Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten Mojokerto cenderung lebih padat daripada Gresik, sementara Kabupaten Bangkalan dan Kabupaten Lamongan jauh lebih jarang penduduk.
Situasi pandemi COVID-19 seperti sekarang ini ternyata cukup menguntungkan bagi Kabupaten Gresik. Pasalnya, terdapat pergeseran preferensi di kalangan konsumen properti.
Executive Vice President Nonsubsidized Mortgage & Consumer Division Bank BTN Suryanti Agustinar menyebut konsumen semakin senang mencari rumah tapak yang jauh dari pusat kota besar. Fenomena ini muncul akibat metode kerja dari rumah alias work from home (WFH). Kini, tidak semua orang harus tinggal dekat dengan pusat kota karena tak perlu lagi commuting untuk berangkat kerja.
Konsumen jadi lebih leluasa memilih properti yang jauh dari keramaian, dengan kualitas lingkungan dan udara yang lebih baik daripada perkotaan. Meski jauh, konsumen tetap mencari wilayah dengan fasilitas publik dan akses transportasi yang mumpuni, seperti pusat perbelanjaan, sekolah, stasiun, halte, dan lain-lain.
Gresik menjadi pilihan yang cukup bagus karena belum terlalu padat serta memiliki akses mumpuni dengan adanya Tol KLBM, Surabaya-Gresik, dan Surabaya-Mojokerto. Fasilitas sosial dan pusat perbelanjaan pun tidak kalah dengan Surabaya. Hal ini mendorong berkembangnya kawasan permukiman baru di sejumlah kecamatan di Gresik.
Kawasan Industri Memusat Di Pesisir Dan Koridor Selatan
Sebelum adanya jalan tol, perkembangan Sidoarjo dan Mojokerto jauh lebih cepat daripada Gresik, khususnya dari sisi industri manufaktur. Kedua kabupaten itu memiliki akses transportasi darat yang dapat diandalkan. Sidoarjo berada di koridor jalan menuju Malang dan Pasuruan, sedangkan Mojokerto di koridor jalan menuju Jombang, Kediri, dan Madiun. Keduanya dilayani oleh jalan nasional serta jalur kereta api.
Situasi ini mendorong berkembangnya industri di sepanjang koridor jalan nasional dan di sejumlah akses jalan tol. Walau tetap ada kawasan industri terpusat seperti Ngoro dan Sidoarjo Rangkah Industrial Estate (SiRIE), pembangunan industri besar di kedua kabupaten tersebut cenderung menyebar.
Berbeda Kabupaten Sidoarjo maupun Kota dan Kabupaten Mojokerto, kawasan industri di Kabupaten Gresik cenderung membentuk koridor di sepanjang pesisirnya. Selain itu, masing-masing kawasan industri pun memiliki pelabuhan bongkar-muat sendiri. Industri juga berkembang di koridor selatan Kabupaten Gresik, tak jauh dari Jalan Nasional Surabaya-Madiun.
Kondisi tersebut cukup menguntungkan, baik bagi industri maupun properti di Kabupaten Gresik. Pengembangan industri bisa mengakses logistik tanpa mengganggu mobilitas penduduk, sementara permukiman penduduk tidak begitu banyak terpapar oleh polusi dari pabrik. Walaupun terdapat beberapa industri yang berkembang sporadis di Menganti dan Driyorejo, luasannya tidak sebesar kawasan pesisir maupun koridor selatan.
Jadi mau cari rumah, ruko, apartemen, atau investasi properti? Pahami potensi wilayahnya mulai dari fasilitas, infrastruktur, hingga pergerakan tren harganya lewat AreaInsider.
Hanya Rumah247.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah