Download Aplikasi Rumah247

Halim Bakal Jadi Superblok Penopang Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Rumah247.com – Stasiun Halim, Jakarta Timur, dengan luas 2,6 hektar akan dikembangkan untuk berbagai fungsi properti mulai perkantoran, residensial, fasilitas komersial, dan sebagainya selain hub untuk moda transportasi publik lainnya. Di sini akan menjadi pertemuan antara KCJB, LRT, kereta komuter, Transjakarta, dan sebagainya.

Pemerintah terus mendorong pembangunan proyek infrastruktur transportasi publik salah satunya Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Bukan hanya KCJB, berbagai hal lainnya juga dipersiapkan untuk mendukung berbagai aktivitas dan kemudahan masyarakat saat menggunakan sarana ini.

PT KCIC sebagai penanggung jawab pembangunan proyek KCJB juga akan mengembangkan Stasiun Halim sebagai bagian dari kawasan transit oriented development (TOD) dan hal ini juga telah mendapatkan dukungan dari kalangan anggota legislatif di Senayan (DPR).

Menurut Anggota Komisi VI DPR Eko Hendro Purnomo, rencana pengembangan proyek KCJB khususnya kawasan Stasiun Halim harus menjadikan kawasan ini sebagai titik temu berkumpulnya masyarakat yang berkegiatan, menggunakan, maupun sekadar berpindah moda transportasi.

“Jadi nanti di Halim, Jakarta Timur, kita bisa melihat kawasan ini menjadi tempat berkumpulnya orang yang menggunakan berbagai moda transportasi masal. Hal ini juga untuk mendorong masyarakat beralih menggunakan transportasi publik khususnya kereta komuter yang nantinya bisa disambung menggunakan KCJB,” ujarnya.

Stasiun Halim sendiri memiliki luas 2,6 hektar yang sangat cukup dikembangkan berbagai fasilitas maupun sarana untuk memudahkan masyarakat menggunakan transportasi publik yang nyaman. Nantinya kawasan ini juga akan didukung dengan ragam fungsi ruang lain seperti perkantoran, fasilitas ritel, apartemen, rumah sakit, dan sebagainya.

Dengan ragam fungsi yang lengkap akhirnya tempat ini juga akan memiliki fungsi yang luas bukan hanya titik temu kereta cepat tapi menghubungkan para penumpang yang menggunakan moda transportasi publik lainnya. Halim akan menjadi hub atau transit untuk LRT Jabodebek, kereta komuter, Transjakarta, dan lainnya.

Status Stasiun Halim sendiri lahannya dimiliki TNI Angkatan Udara (AU) yang disewa oleh PT KCIC selama 50 tahun. PT KCIC sendiri merupakan perusahaan gabungan atau konsorsium dari empat BUMN yaitu PT Wijaya Karya, PT KAI, PTPN VII, dan Jasa Marga melalui bendera PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dengan perusahaan China Tiongkok Beijing Yawan.

Pola kerja sama antar perusahaan BUMN ini juga sangat baik dan harus terus diwujudkan untuk mendorong percepatan dan sinergitas yang lebih baik lagi. Untuk Stasiun Halim juga ada banyak potensi yang bisa dikembangkan dan dikolaborasikan karena akan ada banyak proyek properti yang dikembangkan mulai perkantoran, MICE, residensial, dan sebagainya.

“Konsep kawasan transit yang modern memang harus mencakup berbagai hal seperti sebuah kawasan superblok tapi ini ditambah dengan konsep TOD. Untuk mewujudkan itu tentunya dibutuhkan sinergitas yang baik antar perusahaan BUMN sehingga bukan hanya moda transportasinya tapi juga potensi bisnis lain yang ada di baliknya,” pungkas Eko.

Konsep TOD merupakan program pengembangan kawasan properti yang memaksimalkan fungsi transportasi massal. Selengkapnya simak di video berikut ini.

 

Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah247.com

Hanya Rumah247.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansLike
3,912FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles