Stadion Utama Gelora Bung Karno memiliki banyak hal yang menarik. Simak perjalanan, filosofi, fasilitas, hingga acara-acara besar yang pernah berlangsung di Gelora Bung Karno.
Stadion Gelora Bung Karno memiliki nilai sejarah tinggi dan merupakan simbol dari kegigihan dan semangat pantang menyerah dari para olahragawan dan mereka yang telah berkarya di stadion ini. Tak heran meski umurnya sudah cukup tua namun tetap berdiri megah karena telah beberapa kali mengalami renovasi dan revitalisasi.
Karena itu sangatlah menarik untuk mengenal lebih jauh Stadion Gelora Bung Karno ini. Sejarahnya yang penuh liku, proses pembangunannya yang melibatkan negara besar dunia, fasilitasnya, hingga makna filosofis dari setiap sudut stadion ini, sangat menarik untuk disimak.
Selain untuk pertandingan olahraga nasional dan internasional, stadion gelora bung karno juga kerap digunakan untuk berbagai macam acara, seperti acara keagamaan, peringatan hari besar, kampanye partai politik, konser musik, hingga ujian masuk CPNS. Dan bagi Anda yang mencari rumah dekat kawasan industri yang bertaraf internasional seperti di Cikarang, cek pilihan rumahnya di sini!
Sejarah Gelora Bung Karno
Gelora Bung Karno dibangun karena Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games ke-IV. (Foto: jayakartanews.com)
Awal pembangunan Stadion Gelora Bung Karno sempat mendatangkan kontroversi dari rakyat Indonesia. Keadaan ekonomi Indonesia saat itu masih carut marut karena baru 15 tahun merdeka. Membuat sebuah stadion yang megah dianggap pemborosan di saat masih banyak rakyat yang belum sejahtera.
Namun Presiden Soekarno meyakinkan rakyat bahwa pembangunan tersebut adalah bentuk dari harga diri bangsa. Untuk kejayaan bangsa Indonesia agar dihargai oleh bangsa-bangsa di dunia. Dan memang saat itu kebutuhan untuk membangun stadion berskala internasional tidak terelakkan.
Ini karena pada tahun 1958 Indonesia terpilih sebagai tuan rumah Asian Games ke-IV. Indonesia diharuskan membangun kompleks olahraga yang bisa digunakan untuk beberapa cabang olahraga. Saat itu Indonesia sama sekali belum memiliki prasarana olahraga yang memadai untuk event internasional.
Sebelumnya, Presiden Soekarno memang telah memiliki keinginan membangun stadion megah. Keinginan itu muncul ketika beliau mengunjungi Amerika Serikat, Moskow, dan negara-negara Eropa pada tahun 1956. Dalam lawatannya itu beliau mengunjungi Stadion Pakhtakor di Uzbekistan dan Stadion Luzhniki di Moskow.
Takjub akan kemegahan stadion-stadion tersebut, Presiden Soekarno bertekad untuk membangun stadion serupa, kalau bisa lebih megah di Indonesia. Namun sayang saat itu perekonomian Indonesia belum mampu untuk membangun stadion bertaraf internasional.
Di saat keterbatasan dana dan sumber daya manusia, Presiden Soekarno bergerilya mencari dana pembiayaan ke negara-negara besar. Awalnya Indonesia mengajukan pinjaman ke Amerika Serikat namun tak berhasil. Baru ketika mengajukan ke Uni Soviet mendapat sambutan dan Indonesia berhasil mendapat dana segar.
Tak hanya memberikan dana berupa pinjaman lunak sebesar 12,5 juta dolar, Uni Soviet juga mengirimkan arsitek-arsiteknya untuk membantu pembangunan Stadion Utama Gelora Bung Karno. Meski begitu arsitek Indonesia juga ikut terlibat. Bahkan Soekarno juga turut menyumbangkan pemikirannya.
Ingin punya rumah sendiri? Temukan aneka cerita yang menginspirasi seputar perjuangan wujudkan mimpi punya rumah sendiri hanya di Cerita Rumah.
Pembangunan Gelora Bung Karno
Gelora Bung Karno telah melalui beberapa kali renovasi dan revitalisasi. (Foto: detik.com)
Setelah melalui jalan berliku, akhirnya Stadion Gelora Bung Karno mulai dibangun pada tahun 1960. Konstruksi pertama atau tiang pancang dimulai pada 8 Februari 1960. Pencanangan tiang pancang tersebut juga dihadiri Perdana Menteri Uni Soviet Nikita Kruschev.
Walaupun arsitek dan teknisi yang membangun stadion tersebut sebagian besar berasal dari Rusia, namun Presiden Soekarno yang merupakan insinyur sipil dari Technische Hoogeschool te Bandoeng, kini ITB, menggagas bentuk bagian atas dari Gelora Bung Karno.
Atap Stadion Gelora Bung Karno didesain berbentuk bundar tanpa penyangga tengah. Seluruh penyangga atap berada di tepi mengelilingi bangunan stadion. Awalnya gagasan tersebut mendapat tentangan dari para arsitek Uni Soviet yang mengatakan desain tersebut tidak mungkin diwujudkan.
Namun Bung Karno bersikeras. Dan akhirnya terwujudlah bentuk atap oval yang bertepi dan menyatu pada sebuah gelang raksasa. Atap oval yang mengelilingi stadion ini kokoh dicengkeram dari bagian sebelah atas. Desain tersebut disebut temu gelang.
Setelah memakan waktu sekitar dua tahun, akhirnya stadion kebanggaan bangsa Indonesia ini selesai pada 21 Juli 1962. Beberapa bulan sebelum pembukaan Asian Games ke-4 yang diselenggarakan pada 24 Agustus 1962. Stadion tersebut memiliki kapasitas tempat duduk hingga 110.000.
Renovasi Kecil
Stadion Gelora Bung Karno sempat tidak terawat. Untunglah setelah pengelolaannya diambil alih oleh Sekretariat Negara (Setneg) dari Yayasan Gelora Bung Karno pada tahun 1984, dilakukan renovasi untuk menyambut PON XI tahun 1985.
Renovasi tersebut sempat mendapat kendala karena para arsitek tidak memiliki file gambar. Melalui jalur diplomasi, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) meminta ke kedutaaan Uni Soviet untuk membeli lagi gambar rancang awal dari Stadion Gelora Bung Karno.
Pihak Uni Soviet akhirnya mengirim satu peti gambar lengkap rancang bangun dalam bentuk manual dalam bahasa Rusia. Setelah tulisan-tulisan tersebut diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia, gambar-gambar itu lalu dibuat dalam bentuk digital. Dan dimulailah proses renovasi Stadion Gelora Bung Karno.
Renovasi itu melibatkan pembuatan kuadron dari stainless steel. Setelah itu pada tahun 2007 dilakukan kembali renovasi menjelang digelarnya kompetisi sepakbola Piala AFC. Saat renovasi inilah kapasitas stadion yang semula 110.000 berkurang menjadi sekitar 88.000.
Renovasi minor kembali dilakukan pada tahun 2020 sebagai persiapan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Renovasi kali ini hanya menyasar lapangan, yaitu penggantian media tanam dan rumput serta pembatas tribun. Sayang Piala Dunia U-20 tidak jadi terselenggara di Indonesia.
Renovasi Besar
Revitalisasi besar-besaran Gelora Bung Karno dilakukan pada Februari 2016 menjelang diselenggarakannya perhelatan Asian Games XVIII tahun 1018. Saat itu Indonesia kembali menjadi tuan rumah. Proses revitalisasi tersebut memakan waktu satu tahun lebih, baru selesai pada Oktober 2017.
Revitalisasi yang menelan biaya hingga 770 miliar rupiah tersebut meliputi:
- Peningkatan pencahayaan hingga tiga kali lipat, yaitu dari 1200 lux menjadi 3500 lux. Namun karena memakai sistem pencahayaan LED, konsumsi listrik bisa dihemat hingga 50 persen.
- Atap stadion dipasangi293 panel surya.
- Kualitas rumput di lapangan diganti menjadi rumput dengan sertifikasi internasional. Plus dilengkapi dengan alat penyiram rumput otomatis dan sistem drainase antibanjir (zero run-off).
- Sistem pencahayaan terintegrasi dengan sistem tata suara yang berkekuatan hingga 80 ribu watt PMPO.
- Kursi panjang diganti menjadi single seat dan lipat (flip up). Kursi ini mampu menahan beban hingga 250 kg dan tahan api.
- Penyediaan kursi untuk warga disabilitas lengkap dengan jalur khususnya.
Makna Filosofis Gelora Bung Karno
Stadion Gelora Bung Karno bukan hanya sebuah sarana olahraga namun juga memiliki arti penting bagi Bangsa Indonesia. (Foto: smsperkasa.com)
Gelora Bung Karno bukan hanya sebuah stadion megah. Sejak awal pembangunannya stadion tersebut mengandung makna dan arti yang dalam. Gelora Bung Karno adalah fondasi awal untuk menempa mental, kepribadian, dan karakter bangsa Indonesia.
Atap temu gelang misalnya, mengandung makna performance yang inovatif dan harga diri bangsa Indonesia. Desain atap tersebut mengangkat nama Indonesia karena saat itu Gelora Bung Karno merupakan satu-satunya stadion utama yang memiliki desain temu gelang.
Desain temu gelang tersebut terbukti mengundang decak kagum dari negara-negara dunia saat itu.Tentu saja selain itu fungsinya adalah untuk menjaga penonton agar terhindar dari terik matahari dan hujan deras.
Kursi penonton juga terdiri dari dua warna, yaitu merah dan putih. Tribun penonton tersebut menggambarkan bendera merah putih yang sedang berkibar. Seperti semangat bangsa Indonesia yang selalu berkobar. Stadion Gelora Bung Karno juga menjadi sarana untuk menumbuhkan karakter bangsa yang lebih beradab.
Kapasitas Dan Fasilitas Gelora Bung Karno
Kini Stadion Utama Gelora Bung Karno memiliki fasilitas modern. (Foto: kompas.com)
Stadion seluas 1,75 hektare ini kini memiliki kapasitas sekitar 78.000 penonton sejak direvitalisasi pada tahun 2018. Meskipun kapasitasnya berkurang namun fasilitas Stadion Utama Gelora Bung Karno kelas premium. Sesuai dengan standar internasional, termasuk Federation Internationale de Football Association (FIFA).
Beberapa fasilitas yang dimiliki Stadion Utama Gelora Bung Karno saat ini yaitu:
L Lift
Lift ini merupakan salah satu fasilitas untuk masyarakat difabel atau orang-orang lain yang membutuhkan, seperti lansia atau ibu hamil. Lift ini tersebar di 24 sektor. Lift yang digunakan merupakan lift dengan standar keamanan terbaik. Sebelumnya hanya tersedia tangga.
L 100 Toilet
Di pelataran pintu masuk disediakan toilet lengkap dengan wastafel dan urinoir berstandar internasional. Jumlahnya sampai 100 toilet! Hebatnya lagi, di toilet-toilet tersebut ada petugas yang menjaga.
L CCTV
CCTV ini merupakan bagian dari sistem keamanan. CCTV 7K ini dilengkapi dengan teknologi deteksi wajah dan aktivitas penonton. CCTV canggih ini juga mampu mencocokkan wajah pelaku tindak kejahatan teroris dengan yang ada di database Badan Nasional Penanggulangan Terorisme.
L WiFi
Koneksi Wifi terjangkau di semua sudut stadion dengan kecepatan yang cukup kencang. Sebelum direnovasi, fasilitas wifi hanya bisa diakses oleh penonton VVIP dan wartawan.
L Papan Skor Digital
Papan skor digital 4K dengan merk SEIKO ini juga bisa replay goal. Di sampingnya tersedia pula layar raksasa yang bisa menampilkan video atau momen penting dengan kualitas tinggi.
L Kursi Single Seat
Awalnya kursi di Stadion Gelora Bung Karno merupakan kursi panjang, namun sejak direnovasi pada tahun 2016, diganti menggunakan single seat. Dengan sistem single seat ini setiap kursi memiliki nomor layaknya kursi bioskop. Dengan begitu kursi tersebut bisa dipesan secara online.
L Pagar Tribun
Pagar tribun yang semula terbuat dari besi bersekat, sejak direvitalisasi tahun 2020 diganti menjadi berbahan acrylic seperti kaca.
L Sound System
Dahulu sound system yang digunakan adalah stereo sound system biasa. Namun sejak direvitalisasi tahun 2016, sound system yang digunakan jauh lebih jernih. Sehingga suara yang dihasilkan tidak pecah dan malah menyatu.
Acara Akbar Di Gelora Bung Karno
Stadion Utama Gelora Bung Karno telah menjadi saksi berbagai acara akbar. Mulai dari yang berhubungan dengan olahraga, hiburan, hingga politik. Baik nasional maupun internasional. Berikut beberapa acara besar tersebut:
Acara Berskala Internasional:
- Asian Games tahun 1962 dan 2018.
- Asian Para Games tahun 2018.
- Ganefo (Pesta olahraga negara berkembang) tahun 1963.
- Sea Games tahun 1979, 1987, 1997, 2011.
- Piala Asia AFC tahun 2007.
- Kejuaraan sepak bola U-19 AFC tahun 2018.
- Piala Tiger tahun 2002, 2004.
- Tur Pasca-musim FC Bayern Muchen tahun 2008.
- Dua 2 pertandingan Tur Pasca-musim Inter Milan tahun2012.
- Tur Pasca-musim Asia-Pasifik LA Galaxy tahun 2011.
- Tur Pra-musim Asia Valencia CF tahun 2012 (satu-satunya pertandingan di luar Eropa)
- Tur Pra-musim Asia Arsenal F.C. tahun 2013.
- Tur Pra-musim Asia Liverpool F.C. tahun 2013.
- Tur Pra-musim Asia Chelsea F.C. tahun 2013.
- Tur Pra-musim Asia Juventus F.C. tahun 2014.
- Asian Dream Cup 2014 melawan Park Ji-sung and Friends, menampilkan pemain sepak bola dan pesohor, termasuk anggota pemain reality show Running Man.
- Tur Pra-musim Asia A.S. Roma tahun 2015.
Konser:
- SMTown Live World Tour III tahun 2012.
- K-Pop Festival “Music Bank” Jakarta tahun 2013.
- One Direction On the Road Again Tour tahun 2015.
- Konser Raisa, Raisa: Live in Concert 25 Februari 2023.
- BLACKPINK [BORN PINK] World Tour Jakarta 11-12 Maret 2023.
Acara Keagamaan:
- Misa Katolik Besar yang dipimpin oleh Paus Yohanes Paulus II, pada Oktober 1989.
- Perayaan Hari Natal bersama yang diselenggarakan oleh Gereja Bethel Indonesia sejak tahun 2006 (tidak diselenggarakan tahun 2012).
- Perayaan Hari Natal Gereja Tiberias Indonesia.
- Jubileum Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) (ke-147 tahun 2007 dan ke-150 tahun 2011).
- Perayaan Hari Lahir (Harlah) ke-85 Nahdlatul Ulama tahun 2011.
- Harlah ke-73 Muslimat NU tahun 2019.
Kegiatan Lain Di Luar Olahraga:
- Peringatan 100 tahun hari kebangkitan nasional, 20 Mei 2008.
- Kampanye politik untuk pemilihan legislatif dan pemilihan presiden pada tahun 2004, 2009, 2014 dan 2019.
- Ujian saringan masuk Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada 3 November 2013.
- Vaksin booster Merdeka tahun 2022.
- Festival Taman Nasional dan Taman Wisata Alam Indonesia (FTNTWA), 1-4 Juni 2023.
Penyangkalan: Informasi yang disajikan hanya sebagai informasi umum. PropertyGuru Pte Ltd dan PT AllProperty Media atau Rumah247.com tidak memberikan pernyataan ataupun jaminan terkait informasi tersebut, termasuk namun tidak terbatas pada pernyataan ataupun jaminan mengenai kesesuaian informasi untuk tujuan tertentu sejauh yang diizinkan oleh hukum yang berlaku. Meskipun kami telah berusaha melakukan yang terbaik untuk memastikan informasi yang kami sajikan di dalam artikel ini akurat, dapat diandalkan, dan lengkap pada saat ditulisnya, informasi yang disajikan di dalam artikel ini tidak dapat dijadikan acuan dalam membuat segala keputusan terkait keuangan, investasi, real esate, maupun hukum. Lebih jauh, informasi yang disajikan bukanlah sebagai pengganti saran dari para profesional yang terlatih, yang dapat mengambil keputusan sesuai dengan kondisi dan situasi Anda secara pribadi. Kami tidak bertanggung jawab terhadap hasil dari keputusan yang Anda buat dengan mengacu pada informasi yang tersaji dalam artikel ini.
Jadi mau cari rumah, ruko, apartemen, atau investasi properti? Pahami potensi wilayahnya mulai dari fasilitas, infrastruktur, hingga pergerakan tren harganya lewat AreaInsider.
Hanya Rumah247.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah