Potensi hunian di Serpong tidak dapat diragukan lagi. Keberadaan pengembang besar membuat Serpong terhitung punya fasilitas yang cukup lengkap. Tambah lagi, Rumah247.com Indonesia Property Market Index mencatat rumah di Serpong sedang mengalami kenaikan harga di awal tahun 2022 ini. Menarik, kan? Cek 5 rekomendasi rumah di Serpong Q2 2022!
Perkembangan harga rumah di Serpong dapat dicermati lewat tren pasar properti di Tangerang Selatan. Rumah247.com Indonesia Property Market Index melaporkan pertumbuhan harga rumah di Tangerang Selatan, baik secara kuartalan maupun tahunan.
Pada kuartal satu tahun 2022, indeks harga meraih posisi 125,0, naik sebesar 1,3 persen secara kuartalan dibandingkan Q4 2021 di angka 123,4. Dalam periode tahunan, indeks harga bertumbuh 11,1 persen dari posisi pada Q1 2021 di angka 112,5.
Tren yang muncul pada indeks suplai tidak jauh berbeda. Indeks suplai rumah di Tangerang Selatan menduduki angka 228,3 pada Q1 2022. Dibandingkan kuartal sebelumnya yang berada di posisi 109,1, tercatat kenaikan secara QoQ sebesar 9,2 persen.
Sedangkan pertumbuhan suplai secara YoY mencapai 16,5 persen. Hal ini disebabkan capaian indeks pada kuartal yang sama di tahun sebelumnya berada di posisi 195,9.
Beralih ke sisi permintaan, muncul tren yang cukup menarik. Permintaan rumah di Tangerang Selatan tampak mulai bergairah setelah sempat lesu beberapa kuartal sebelumnya.
Hal ini ditunjukkan lewat kenaikan indeks permintaan rumah di Tangerang Selatan yang signifikan dalam dua kuartal terakhir meskipun masih terlihat tren negatif pada periode tahunan.
Indeks demand menorehkan angka 134,7 pada Q1 2022, naik sebesar 5,8 persen dari kuartal sebelumnya yang menempati posisi 127,3. Adapun secara tahunan, turun -6,1 persen karena pada Q1 2021 tercapai indeks 150,8.
Bergairahnya permintaan rumah di Tangerang Selatan ternyata menguntungkan area Serpong yang turut menjadi rebutan pemburu properti. Serpong masuk urutan kelima area dengan permintaan terbanyak di Tangerang Selatan, bersaing dengan Ciputat loh!
Urutan pertama dari area terfavorit di Tangerang Selatan ditempati BSD dengan torehan permintaan sebesar 19,85 persen dari total demand. Selanjutnya, Pamulang meraih 19,64 persen, disusul Bintaro di peringkat ketiga (19,36 persen).
Serpong menempati posisi kelima dengan raihan permintaan sebesar 12,66 persen, kalah tipis dari Ciputat yang meraup 13,60 persen dari total demand di Tangerang Selatan.
Sebagai lokasi yang dikenal cukup elite, Serpong ternyata punya banyak kelebihan dibandingkan wilayah lain di Tangerang Selatan. Tak heran jika rekomendasi rumah di Serpong selalu jadi rebutan.
Akses Tol Serpong-Ulujami tersedia tepat di tengah-tengah wilayah ini, terkoneksi dengan ruas JORR (Kembangan-Ulujami-Pondok Pinang) dan JORR 2 (Kunciran-Serpong-Pamulang).
Selain itu, tersedia Stasiun Rawabuntu dan Stasiun Serpong yang dilayani KRL Commuter Line Tanahabang-Rangkasbitung. Ada pula layanan Transjakarta S11 dan S12, serta Trans BSD.
Fasilitas kesehatan dan pendidikan di Serpong juga cukup mumpuni. Rumah sakit besar seperti Eka Hospital serta sekolah ternama seperti SMA Insan Cendekia turut masuk ke dalam area Serpong.
Yang lebih menarik, Serpong punya dua taman kota yang berlokasi di dekat BSD. Salah satunya terletak di Jalan Letnan Sutopo.
Keunggulan Serpong juga didukung oleh tren pasar perumahan yang tengah bersemi. Menurut infogram di atas, indeks harga dan suplai rumah di Serpong mengalami peningkatan yang signifikan.
Indeks harga pada Q1 2022 mencapai posisi 122,4, unggul 2,5 persen dari Q4 2021 yang menduduki angka 119,4. Pertumbuhan tahunan bahkan menembus 13,9 persen karena pada Q1 2021 hanya teraih indeks 107,5.
Beralih ke sisi suplai, pada kuartal satu tahun 2022 tercapai angka 152,7. Padahal, pada kuartal sebelumnya indeks hanya mampu bertahan di angka 144,9. Akibatnya, kenaikan secara QoQ mencapai 5,4 persen. Peningkatan secara YoY juga cukup fantastis, yakni sebesar 20,9 persen. Hal ini disebabkan oleh rendahnya capaian suplai pada Q1 2021, yakni di angka 126,3.
Sayangnya, indeks permintaan rumah di Serpong sedang agak lesu. Pada Q1 2022, hanya diraih angka 87,6, turun 2,4 persen dibandingkan Q4 2021 yang menempati indeks 89,7.
Penurunan permintaan juga tampak begitu jelas secara tahunan. Dari posisi 104,5 pada Q1 2021, turun 16,2 persen ke angka indeks pada kuartal ini.
Meskipun performa indeks demand sedang kurang bergairah, rumah di Serpong tetap dapat menjadi pilihan yang prospektif dari sisi harga. Berikut lima rekomendasi rumah di Serpong berdasarkan rentang harga.
Tersedia beragam rumah mulai dari tipe 36 sampe 60 di area Serpong yang dapat dibanderol di bawah Rp700 juta. Meskipun tidak terdapat banyak fasilitas tambahan, rumah di kisaran ini cukup terjangkau dan mudah diakses.
- Rumah di Serpong harga Rp700 juta – Rp1 miliar
Sedikit lebih tinggi dari Rp700 juta, tersedia rumah dua lantai dengan luas bangunan 50 sampai 80 meter persegi. Umumnya memiliki tiga kamar tidur dan tiga kamar mandi. Dilengkapi juga dengan pengamanan yang ketat berupa sistem satu pintu dan pengawasan kamera CCTV.
Memasuki kisaran harga Rp1 miliar, lebih banyak lokasi strategis yang dapat menjadi pilihan, khususnya di area BSD yang masuk ke wilayah Serpong. Dengan begitu, semakin mudah mengakses fasilitas umum seperti sekolah dan rumah sakit. Ditambah lagi, tak jarang pengembang memberikan bonus kepada pembeli berupa voucher atau gratis pemasangan kitchen set.
Kawasan Serpong juga punya banyak rumah seken yang mewah dan elegan di kisaran Rp1,5 miliar sampai Rp2 miliar. Dengan luas lebih dari 100 meter persegi, banyak sisi yang dapat dimodifikasi untuk memberikan kenyamanan maksimal.
Di atas Rp2 miliar, semakin beragam pilihan rumah dengan fasilitas eksklusif, mulai dari dua carport hingga kolam renang pribadi.
Jadi mau cari rumah, ruko, apartemen, atau investasi properti? Pahami potensi wilayahnya mulai dari fasilitas, infrastruktur, hingga pergerakan tren harganya lewat AreaInsider.
Hanya Rumah247.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah