Perkembangan kawasan perumahan di Jakarta Utara sejak dulu hingga kini memang tak pernah padam. Tingginya harga jual properti khususnya rumah tapak di Jakarta Utara didongkrak oleh berbagai proyek infrastruktur yang dinilai sangat penting demi mendorong gerak laju perekonomian Jakarta dan nasional.
Akan tetapi di balik itu semua, melambungnya harga properti khususnya rumah di Jakarta Utara membuat pasar ini relatif hanya bisa disasar segmen tertentu saja. Akibatnya, permintaan terhadap rumah di Jakarta Utara tak mampu setinggi Jakarta Selatan maupun Jakarta Timur.
Catatan Rumah247.com hingga Q4 2021 menunjukkan, indeks permintaan rumah tertinggi untuk wilayah DKI Jakarta dipegang oleh Jakarta Selatan dengan indeks sebesar 41,63 persen. Sedangkan di urutan kedua ada Jakarta Timur yang meraih 25,16 persen.
Sementara kota administrasi di Jakarta lainnya yakni Jakarta Barat harus puas mencapai indeks permintaan rumah sebesar 19,73 persen. Disusul Jakarta Utara yang meraih 10,85 persen, Jakarta Pusat dengan 6,44 persen, dan Kepulauan Seribu yang tak meraih persentase sama sekali.
Meski berada di peringkat keempat, namun demand terhadap perumahan di Jakarta Utara masih terjaga dengan baik. Buktinya, hingga Q4 2021, indeks permintaan rumah di kawasan ini meningkat sebanyak 8,6 persen secara quarter-on-quarter/QoQ.
Tak hanya naik secara kuartalan, indeks permintaan terhadap perumahan di Jakarta Utara juga terkoreksi positif sebesar 6,7 persen dalam periode year-on-year/YoY. Hal tersebut juga bisa diartikan bahwa daya beli konsumen yang mengincar rumah di utara Jakarta tetap optimistis, atau mungkin tak terganggu dengan kondisi perekonomian nasional yang masih belum stabil.
Tren Harga Rumah Di Jakarta Utara Dan DKI Jakarta
Mengamati potensi kawasan perumahan di Jakarta Utara terkini sepatutnya juga tercermin dari pasar rumah tapak di DKI Jakarta secara keseluruhan.
Menurut Rumah247.com Indonesia Property Market Index (RIPMI) pada Q4 2021 mengungkapkan, indeks harga rumah di DKI Jakarta berada pada posisi 114,9 atau bergerak naik 1,3 persen secara Quarter on Quarter/QoQ. Di kuartal sebelumnya atau Q3 2021, indeks harga rumah meraih 113,4.
Tak hanya secara kuartalan, penguatan indeks harga rumah di DKI Jakarta juga terjadi secara tahunan. Dimana perolehan indeks sebesar 114,9 pada Q4 2021 sukses menyaingi pencapaian indeks harga di Q4 2020 sebesar 108,6. Kenaikan secara Year on Year/YoY ini menyebabkan indeks harga terkoreksi positif sebanyak 5,7 persen.
Tren kenaikan indeks harga rumah di DKI Jakarta juga berdampak pada Jakarta Utara. Dimana pada Q4 2021, indeks harga rumah di kawasan ini mencapai 106,6 sehingga membuat indeks menguat sebanyak 1,3 persen dibandingkan Q3 2021 yang meraih indeks 105,2 (QoQ).
Dalam periode tahunan, indeks harga rumah di Jakarta Utara meningkat 5,6 persen pada Q4 2021. Kenaikan tersebut diakibatkan perolehan indeks pada kuartal yang sama tahun sebelumnya atau Q4 2020 hanya mampu bertahan di posisi 101,0 (YoY).
Tren Suplai Rumah Di Jakarta Utara Dan DKI Jakarta
Lepas dari sisi harga, Rumah247.com juga akan membeberkan perkembangan suplai rumah di DKI Jakarta dan Jakarta Utara. Hasilnya, tren indeks suplai rumah di DKI Jakarta mencatat adanya peningkatan signifikan secara tahunan namun menurun secara kuartalan.
Dimana pada Q4 2021, indeks suplai rumah mencapai 177,2 atau turun -3,0 persen secara QoQ dibandingkan perolehan indeks suplai di Q3 2021 yang tumbuh di angka 182,7.
Dalam kurun waktu tahunan, indeks suplai rumah di Jakarta justru meningkat sebanyak 14,6 persen. Kenaikan itu terjadi lantaran posisi suplai di kuartal yang sama periode sebelumnya atau Q4 2020 berada di level lebih rendah dengan indeks 154,6 (YoY).
Lalu bagaimana dengan catatan suplai rumah di area Jakarta Utara? Data RIPMI menunjukkan adanya dinamika yang sama dengan yang terjadi di DKI Jakarta secara global, yakni terdapat peningkatan secara YoY namun melesu secara QoQ.
Pada Q4 2021, performa indeks suplai rumah di area Jakarta Utara terkoreksi tipis sebanyak -0,4 persen. Hal itu sebagai dampak dari perolehan indeks di kuartal empat yang hanya mencapai 222,7 atau lebih rendah daripada kuartal tiga yang meraih 223,6 (QoQ).
Sedangkan dalam periode tahunan, indeks suplai rumah menguat sangat signifikan sebanyak 33,4 persen pada Q4 2021. Penguatan secara YoY ini terjadi lantaran posisi indeks di kuartal empat tahun ini jauh lebih tinggi dibandingkan kuartal yang sama tahun sebelumnya (Q4 2020) yang meraih indeks 166,9.
10 Kawasan Perumahan Di Jakarta Utara Paling Banyak Peminat
Rumah247.com turut mengamati tren permintaan rumah tapak dari masyarakat terhadap kawasan perumahan di Jakarta Utara. Hasilnya, ada sepuluh area tertinggi yang paling banyak diincar konsumen hingga kuartal empat 2021. Simak ulasannya!
1. Pantai Indah Kapuk
Pantai Indah Kapuk merajai 10 kawasan perumahan di Jakarta Utara dengan permintaan rumah tapak tertinggi hingga Q4 2021. Meraih persentase pencarian sebesar 28,19 persen, harga rumah baru di sini ditawarkan paling rendah di atas Rp2 miliaran.
2. Kelapa Gading
Di peringkat kedua ada Kelapa Gading yang namanya sudah tenar sejak dulu sebagai kawasan perumahan di Jakarta Utara berlabel ‘elit’. Hingga Q4 2021, kawasan ini diminati 25,20 persen masyarakat yang umumnya mengincar rumah mewah seharga mulai Rp4 miliar.
3. Sunter
Setelah Kelapa Gading, nama Sunter muncul sebagai kawasan incaran lainnya dengan persentase pencarian 17,55%. Jangan khawatir, di Sunter masih banyak rumah secondary berukuran luas yang dipasarkan mulai Rp2,5 miliar. Temukan pilihan rumah di Sunter di sini!
4. Muara Karang
Selanjutnya ada Muara Karang di peringkat keempat dengan 6,31 persen. Rata-rata harga rumah mewah di kawasan ini dibanderol Rp3 miliar – Rp8 miliar.
5. Tanjung Priok
Mencari kawasan perumahan di Jakarta Utara yang masih bisa disasar kelas menengah? Mungkin Tanjung Priok jawabannya! Meraih demand sebanyak 4,81 persen, faktanya masih ada rumah di Tanjung Priok yang dijual seharga Rp320 jutaan, tepatnya di area Warakas dan Swasembada.
6. Pluit
Pluit yang punya banyak fasilitas umum menempati peringkat keenam dengan 4,62 persen. Jangan heran, harga rumah di sini memang sudah sangat tinggi sejajar dengan Kelapa Gading. Untuk rumah baru dengan lima kamar tidur umumnya dipasarkan di atas Rp8 miliar.
7. Pademangan
Sementara itu Pademangan meraih demand terhadap rumah tapak sebanyak 3,93 persen. Boleh jadi, punya rumah di Pademangan ideal bagi keluarga yang baru mapan. Pasalnya, harga rumah di lokasi strategis dengan tiga kamar tidur dijual seharga Rp1,1 miliaran.
8. Cilincing
Di peringkat kedelapan ada Cilincing dengan indeks permintaan sebesar 2,67 persen. Menariknya, masih cukup banyak rumah baru tipe-tipe sederhana (tipe 27) seharga Rp300 jutaan di kawasan ini. Namun bila ingin menyasar tipe yang lebih besar seperti tipe 89, siapkan kocek sedikitnya Rp1,2 miliaran.
9. Kapuk Muara
Nama Kapuk Muara pun muncul di peringkat sembilan dengan 2,58 persen untuk kawasan perumahan di Jakarta Utara terkait permintaan rumah tapak tertinggi hingga Q4 2021. Sejajar dengan Muara Karang dan Kelapa Gading, pasaran harga rumah di kawasan ini sudah di atas Rp5 miliar.
10. Koja
Di peringkat terakhir ada Koja yang meraih indeks demand sebanyak 2,13 persen. Berdasarkan listing Rumah247.com, tak sulit menemukan rumah dengan tiga kamar tidur seharga Rp659 juta di Koja.
Jadi mau cari rumah, ruko, apartemen, atau investasi properti? Pahami potensi wilayahnya mulai dari fasilitas, infrastruktur, hingga pergerakan tren harganya lewat AreaInsider.
Hanya Rumah247.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah