Suplai rumah di Sukabumi mencatat pertumbuhan yang sangat positif sepanjang kuartal dua tahun ini. Hal tersebut tercermin lewat grafik yang dipaparkan Rumah247.com Indonesia Property Market Index (RIPMI). Lantas, apa yang bisa dicermati hendak memutuskan untuk berinvestasi rumah di Sukabumi?
Terkini yang tengah dikerjakan konstruksinya adalah Seksi 2 ruas Cigombong–Cibadak sepanjang 11,90km, dengan progres konstruksi 79,50% dan ditargetkan selesai pada akhir tahun 2022 mendatang. Sementara Seksi III ruas Cibadak–Sukabumi Barat dan Seksi IV ruas Sukabumi Barat–Sukabumi Timur masih dalam tahap pembebasan lahan.
Saat Tol Ciawi–Sukabumi Seksi 2 rampung diperkirakan waktu tempuh berkendara akan semakin cepat. Jika sebelumnya dari Jakarta ke Sukabumi memakan waktu 5 jam, maka adanya tol akan memangkas perjalanan antara Jakarta ke Pelabuhan Ratu dengan waktu tempuh sekitar 2 hingga 2,5 jam saja.
Di lain sisi, kehadiran jalan tol ini sekaligus memberi dampak positif terhadap perekonomian dan peningkatan usaha di wilayah Jawa Barat, khususnya Bogor maupun Sukabumi. Termasuk memberi dukungan konektivitas menuju banyak pariwisata ternama seperti Pelabuhan Ratu, Ujung Genteng, Geopark Ciletuh, hingga Gunung Gede.
Market Rumah Di Sukabumi Menurut Jawa Barat
Menyoal tren market rumah di Sukabumi terkini, tentu tak afdol rasanya tanpa melihat secara keseluruhan yang terjadi di market Jawa Barat. Merujuk infogram di atas, Rumah247.com Indonesia Property Market Index (RIPMI) mengungkapkan adanya terjadi kenaikan harga perumahan di Jawa Barat baik secara kuartalan maupun tahunan.
Secara kuartalan atau QoQ, kenaikan indeks harga sebesar 1,7 persen terjadi di Q2 2022. Dimana pada kuartal sebelumnya alias Q1 2022, indeks berada di angka 134,9. Sementara pada Q2 2022 indeks berhasil naik ke posisi 137,1.
Begitupun secara tahunan, tren indeks harga perumahan di Jawa Barat pada Q2 2022 sukses melesat sebanyak 6,7 persen, jika dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun sebelumnya atau Q2 2021 yang menoreh angka 128,6 (YoY).
Lantas bagaimana dengan indeks suplai? Menurut RIPMI, tren suplai perumahan di Jawa Barat terkoreksi turun sebesar -2,3 persen secara QoQ. Penurunan tersebut terjadi pada Q2 2022 yang mencatatkan indeks 155,3, atau masih lebih rendah dibandingkan Q1 2022 yang menoreh indeks 159,0.
Sementara itu secara YoY, indeks suplai pada Q2 2022 justru tumbuh sebanyak 6,6 persen dibandingkan Q2 2021. Jika diamati, konsistensi kenaikan dalam periode tahunan sudah terjadi dalam setahun terakhir, menandakan bahwa pasar perumahan tapak di Jawa Barat sudah masuk ke fase pemulihan.
Mau Investasi Rumah Di Sukabumi? Cek Indeks Harga Dan Suplainya!
Menurut RIPMI, indeks harga rumah di Sukabumi saat ini mengalami koreksi cukup dalam. Kendati demikian, harus diingat bahwa saat Jalan Tol Ciawi–Sukabumi tersambung, kemudian Jalan Tol Caringin–Cianjur juga tersambung, maka keduanya akan terkoneksi dengan wilayah Puncak serta pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Lido.
Itu artinya, harga diperkirakan akan terkerek naik menyusul dengan perkembangan pesat yang terjadi. Meski saat ini, indeks harga rumah di Sukabumi mengalami penurunan sebesar -3,5 persen dari indeks harga 207,7 di Q1 2022 menjadi 200,4 pada Q2 2022 (QoQ).
Penurunan juga terjadi secara tahunan atau YoY sebesar -11,0 persen. Hal tersebut lantaran posisi indeks di kuartal dua tahun ini yakni 200,4, tidak mampu menyaingi perolehan di kuartal yang sama tahun sebelumnya (Q2 2021) yang menoreh indeks 225,3.
Beruntung, indeks harga yang kompak turun secara QoQ dan YoY tidak terjadi dalam indeks suplai. Malah sebaliknya, terjadi kenaikan yang cukup drastis secara kuartalan dan tahunan.
Pada Q2 2022, indeks suplai rumah di Sukabumi mencapai 89,7 atau lebih tinggi 34,8 persen dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencatat indeks 66,5 (QoQ). Sedangkan secara tahunan, indeks suplai rumah di Sukabumi pada Q2 2022 tumbuh sebesar 26,7 persen, lantaran di Q2 2021 indeks hanya bertahan di posisi 70,8.
Dari kondisi indeks saat ini, maka bisa dikatakan bahwa bagi investor maupun masyarakat yang berencana beli rumah di Sukabumi, nampaknya sekarang adalah momen yang paling baik. Mengingat harga masih tumbuh melambat sementara pasokan meningkat sangat pesat.
Faktor lain yang bisa dijadikan pertimbangan untuk segera berinvestasi rumah di Sukabumi adalah karena tingginya indeks permintaan sepanjang Q2 2022. Kenaikan ini cukup mengejutkan, sebab situasi serupa tidak ditemukan di wilayah lain di Jawa Barat seperti Bekasi, Bogor, dan Depok.
Dimana pada Q2 2022, indeks permintaan rumah di Sukabumi mencapai 139,6 atau tumbuh 4,5 persen secara QoQ dibandingkan Q1 2022 yang meraih indeks 133,6. Dalam periode tahunan, indeks permintaan rumah di Sukabumi juga melesat tinggi hingga 41,7 persen. Menarik, kan?
10 Area Di Sukabumi Dengan Indeks Permintaan Rumah Tertinggi
Menurut catatan Rumah247.com, terdapat 10 area tertinggi untuk permintaan rumah di Sukabumi hingga Q2 2022. Dari kesepuluh area, Sukabumi Kota menduduki urutan pertama dengan persentase permintaan sebesar 11,0%. Hal tersebut sangat wajar, mengingat Kota Sukabumi adalah pusat administrasi dan komersial.
Sementara di urutan kedua dan ketiga masing-masing diraih oleh Cicurug dengan 10,46 persen permintaan dan Cikole dengan 8,57 persen. Gunung Puyuh yang menaungi sejumlah perumahan kelas menengah atas berada di urutan keempat dengan 7,87 persen permintaan.
Di urutan kelima ada Warudoyong yang meraih permintaan sebanyak 6,99 persen hingga Q2 2022. Sedangkan Sukaraja ada di urutan setelahnya dengan persentase permintaan 6,68%, disusul Cisaat yang meraih 6,45 persen permintaan. Pada tiga urutan terbawah ditempati oleh Cibereum (5,83 persen), Cibadak (5,17 persen), dan Cidahu (4,71 persen).
Dari 10 area tertinggi, berikut Rumah247.com paparkan ulasan untuk lima area teratas yakni Sukabumi, Cicurug, Cikole, Gunung Puyuh, dan Warudoyong.
1. Area Paling Prospektif Untuk Rumah Di Sukabumi: Sukabumi Kota
Mengutip laman Kompas.com, Kota Sukabumi memiliki potensi sebagai wilayah perdagangan dan pusat penyedia layanan di bidang jasa. Terlebih dengan adanya akses melalui tol Bocimi, Kota Sukabumi disebut bisa menarik lebihbanyak investor untuk menanamkan modal di wilayah tersebut. Tertarik punya rumah di Sukabumi Kota? Temukan ratusan pilihannya di sini!
2. Area Paling Prospektif Untuk Rumah Di Sukabumi: Cicurug
Menjadi gerbang masuk Kabupaten Sukabumi, Cicurug tentu punya potensi besar salah satunya di sektor pariwisata. Kondisi tersebut semakin mendapat dukungan lantaran letaknya yang menjadi penyangga Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK Lido. Tertarik punya rumah di Cicurug? Temukan ratusan pilihannya di sini!
3. Area Paling Prospektif Untuk Rumah Di Sukabumi: Cikole
Harga rumah di Cikole rasanya lebih ideal bagi keluarga kelas menengah atas. Pasalnya, rumah tipe 36 dengan dua kamar tidur saja sudah dibanderol di atas Rp370 juta. Belum lagi jika lokasinya semakin strategis, maka akan semakin tinggi juga harganya. Tertarik punya rumah di Cikole? Temukan ratusan pilihannya di sini!
4. Area Paling Prospektif Untuk Rumah Di Sukabumi: Gunung Puyuh
Salah satu wilayah yang kerap menjadi incaran para pengembang untuk mengembangkan proyeknya adalah Gunung Puyuh. Berada di bagian utara Kota Sukabumi, kecamatan ini tercatat memiliki perkembangan penduduk terbesar. Apa saja pilihan hunian yang ditawarkan Gunung Puyuh? Temukan ratusan pilihannya di sini!
5. Area Paling Prospektif Untuk Rumah Di Sukabumi: Warudoyong
Harga rumah di Warudoyong rata-rata dibanderol di atas Rp1 miliaran. Hal itu masuk akal mengingat letaknya berada persis di tengah kota dan dikelilingi berbagai fasilitas publik seperti stasiun dan dekat alun-alun. Kendati begitu, tetap ada opsi rumah seharga Rp570 jutaan untuk tipe dua kamar tidur. Tertarik punya rumah di Warudoyong? Temukan ratusan pilihannya di sini!
Jadi mau cari rumah, ruko, apartemen, atau investasi properti? Pahami potensi wilayahnya mulai dari fasilitas, infrastruktur, hingga pergerakan tren harganya lewat AreaInsider.
Hanya Rumah247.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah