Gedebage memang menarik perhatian banyak pihak beberapa tahun terakhir. Ada pemerintah kota Bandung yang akan memindahkan pusat pemerintahannya ke kawasan ini, ada developer besar yang akan mengembankan kota mandiri dan tentunya banyak konsumen yang ingin ikut merasakan kenaikan harga properti di kawasan ini.
Namun jauh sebelumnya, ada developer PT. Multidaya Kharisma – yang kemudian dikenal dengan nama Adipura Land – yang mengembangkan perumahan Bumi Adipura sejak tahun 1998 dengan luas lahan mencapai 120Ha.
Sebagai developer, Adipura Land fokus mengembangkan perumahan Bumi Adipura. Apalagi lahan yang mereka kembangkan terbilang besar dan dipecah ke dalam beberapa tahap. Sejak mulai dibuka, saat ini Bumi Adipura sudah mencapai tahap VII lewat Cluster Cempaka.
Developer juga terus melengkapi fasilitas di perumahan Bumi Adipura. Saat ini selain ruko yang terbagi di 2 kawasan, telah tersedia kolam renang dan pemancingan yang bisa digunakan penghuni Bumi Adipura. Selain itu, di dalam kawasan perumahan juga telah berdiri kantor polisi dan kelurahan sehingga warganya mendapatkan pelayanan mudik dengan mudah.
Alamat : Jl Raya Gedebage, Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat
Tipe : Rumah
Luas : 120Ha
Type properti yang ditawarkan:
Tipe 36/72. 1 lantai 2 kamar tidur 1 kamar mandi. Luas bangunan 36m2. Luas tanah 72m2. Harga Rp570.900.000
Tipe 36/84. 1 lantai 2 kamar tidur 1 kamar mandi. Luas bangunan 36m2. Luas tanah 84m2. Harga Rp649.700.000
Tipe 58/72. 2 lantai 2 kamar tidur 2 kamar mandi. Luas bangunan 58m2. Luas tanah 72m2. Harga Rp791.700.000
Spesifikasi Teknis:
Pondasi : Batu kali
Struktur: Beton bertulang
Dinding: Bata diplester, cat. Dinding bata double antar rumah
Lantai
– Lantai utama: Homogenous tile 60x60cm
– Teras, KM/WC: Hybrid 30x60cm
Kusen & Pintu
– Kusen jendela: Alumunium powder coating
– Kusen pintu: Engineered wood finish duco
– Daun pintu: Engineered wood finish duco
– Plafond: Gypsum dicat, rangka metal
– Atap: Rangka metal, genteng beton Cisangkan/setara
– Sanitair: Toto/setara
– Instalasi: Pipa PVC/setara
– Listrik: PLN 1300Watt
Analisis

Bumi Adipura berada di kawasan Gedebage yang sedang berkembang dengan sangat pesat. Peningkatan harga properti juga sangat cepat, bahkan lebih cepat jika dibandingkan dengan pembangunan fisik di kawasan ini.
Saat ini, harga per meter tanah di Gedebage yang berada di pinggir Jl. Raya Gedebage berada di kisaran Rp5,5jt/m2. Sementara Adipura Land menjual tanah di perumahan Bumi Adipura dengan harga Rp6,5jt/m2.
Lebih tinggi dibandingkan dengan harga pasaran memang, tapi tetap masih lebih murah jika dibandingkan dengan Summarecon Bandung. Summarecon Bandung menjual kelebihan tanah di harga Rp10jt/m2.
Kedua perumahan ini memang posisinya saling bertetangga, sehingga pasti akan selalu dibandingkan satu sama lain meskipun membidik pasar yang berbeda.
Sebagai pembanding kedua dipilih Grand Sharon yang berada di Jl. Cipamokolan, sekitar 10 menit dari Bumi Adipura. Grand Sharon memiliki lokasi yang lebih dekat ke Kota Bandung dan Metro Margahayu yang sudah sangat matang dan menjadi pusat kegiatan di Bandung Timur saat ini.
Bagaimana harga di Bumi Adipura yang memiliki masa depan cerah dibandingkan dengan Grand Sharon yang sudah matang?
Sesuai dengan perkiraan, Summarecon Bandung menawarkan unit rumah dengan harga per meter persegi bangunan yang paling tinggi.
Nama besar Summarecon sebagai pengembang papan atas dan peran mereka sebagai lokomotif pengembangan kawasan Gedebage memang membuat mereka cukup berani pasang harga.
Harga yang tinggi itu ternyata tidak membuat animo konsumennya berkurang. Terbukti Summarecon selalu mencatat angka penjualan yang baik dalam 3 tahap penjualan yang sudah dilakukan.
Bumi Adipura membidik pasar yang berada di bawah Summarecon dengan desain baru yang lebih mewah dibandingkan dengan desain mereka sebelumnya.
Mereka menaikkan harga jual sambil memberikan nilai lebih berupa rumah dua lantai namun masih tetap memposisikan diri di bawah Summarecon. Strategi yang jitu karena pasar yang mereka bidik pun masih sangat terbuka.
Sementara Grand Sharon memiliki harga paling rendah. Hal ini lebih disebabkan oleh lokasi yang ‘bukan’ di Gedebage. Rupanya potensi kawasan Gedebage ini luar biasa, sehingga harga properti di dua perumahan di kawasan ini – meskipun belum memiliki fasilitas lengkap – sudah melebihi kawasan sekitarnya yang sudah matang.
Perumahan
Tanggal
Luas Bangunan/Tanah
Harga
Harga per meter bangunan
Bumi Adipura
Sept 2016
58/72
Rp791.700.000
Rp6,82juta
Bumi Adipura
Sept 2016
36/72
Rp570.900.000
Bumi Adipura
Mei 2013
36/72
Rp301.700.000
Summarecon Bandung
Nov 2019
92/105
Rp1.335.000.000
Rp8,23juta
Grand Sharon
Feb 2017
52/109
Rp934.779.999
Rp6,45juta
Karena tipe 58 adalah tipe yang baru saja diluncurkan, kami menggunakan tipe 36 untuk melihat bagaimana peningkatan harga properti di perumahan Bumi Adipura.
Saat pertama kali cluster Cempaka dibuka di tahun 2013, tipe 36 dijual dengan harga Rp301,7jt. Sementara saat ini, unit yang sama dihargai Rp570,7jt – ada kenaikan senilai Rp269,2jt.
Berarti dalam kurun waktu Mei 2013 hingga September 2016 secara rata-rata terjadi kenaikan harga sebesar 26,8% per tahun.
Kenaikan sebesar itu termasuk yang paling tinggi di Bandung. Padahal hingga saat ini, dari sekian banyak rancangan dan rencana pemerintah Kota Bandung, baru Stadion Gelora Bandung Lautan Api dan gerbang tol Gedebage yang terlihat secara fisik. Bisa dibayangkan bagaimana peningkatannya nanti, saat pembangunan fisik berlangsung dengan gencar.
Detail Properti

Bumi Adipura adalah perumahan yang sudah berdiri sejak tahun 1998. Waktu itu kawasan gerbang yang grand, dengan plaza yang besar dan gapura yang monumental belum menjadi trend. Yang akan Anda temukan di gerbang Bumi Adipura adalah gerbang dengan rasa 90an yang cukup kental.
Ada gapura sederhana dengan identitas perumahan tertulis di atasnya. Kemudian di belakangnya adalah deretan ruko yang desainnya pun terasa 90an.
Meski begitu, kawasan gerbang ini terasa mewah karena kondisi jalan yang terpelihara dengan permukaan yang mulus dan sangat lebar. Taman di kiri-kanannya pun terpelihara, dengan deretan pohon palem dan pohon peneduh yang membuat suasana terasa makin nyaman dan mahal.
Gerbang masuk Perumahan Bumi Adipura.
Kawasan ruko ini ikut menimbulkan rasa nyaman kepada penghuni Bumi Adipura, karena terlihat hidup dan terpelihara. Fasilitas yang hadir pun cukup lengkap mengingat Bumi Adipura adalah perumahan yang sudah cukup lama berdiri dan relatif matang.
Tidak hanya dikunjungi penghuni perumahan Bumi Adipura, ruko-ruko ini juga cukup ramai dikunjungi warga Gedebage pada umumnya, apalagi didukung dengan tempat parkir yang nyaman dan luas.
Kawasan ruko yang hidup, nyaman dan rindang.
Kolam renang Tirta Adipura, sarana olahraga dan rekreasi di dalam perumahan Bumi Adipura.
Setelah menyusuri jalan masuk sekitar 200m, Anda akan menemukan kolam renang Tirta Adipura di sisi kiri jalan. Kolam renang yang bangunannya bergaya mediterania ini, sudah menemani warga Bumi Adipura sejak perumahan ini mulai berdiri.
Lokasinya berada di tengah 3 tahap awal perumahan Bumi Adipura yang sekarang menjadi bagian muka. Lanjutkan perjalanan Anda lebih dalam – melewati deretan rumah bergaya 90an – dan Anda akan melewati sebuah terowongan.
Di atas terowongan ini adalah jalan baru yang menghubungkan gerbang tol Gedebage dan Bandung Teknopolis. Jalan ini pula yang akan menghubungkan jalan tol Padaleunyi dengan rencana Bandung Intra Urban Toll Road. Penghuni Bumi Adipura juga memiliki akses langsung masuk ke jalan ini yang berada di mulut terowongan.
Terlihat proyek pembangunan jalan yang menghubungkan gerbang tol Gedebage dengan Bandung Teknopolis yang juga akan tersambung dengan BIUTR. Lewat jalan ini pula akses warga Bumi Adipura ke jalan tol.
Maju sedikit lagi dan Anda akan berada di depan Kolam Pemancingan Adipura yang cukup besar dan terlihat ramai.
Kolam pemancingan ini bisa Anda jadikan tempat untuk bersantai dan berekreasi bersama keluarga. Apalagi lokasinya yang berada di dalam perumahan membuatnya sangat mudah dijangkau.
Dari lokasi ini mulai terlihat jika Adipura Land masih menyimpan lahan yang belum dikembangkan karena perumahan hanya berada di sisi kanan. Sementara sisi kiri jalan masih terlihat kosong.
Di sisi kanan jalan Anda akan menemukan beberapa gerbang masuk ke dalam cluster-cluster yang dikembangkan Adipura Land. Sementara lahan yang berada di sisi jalan juga masih dibiarkan kosong, mungkin nantinya akan dikembangkan sebagai ruko.
Lahan kosong yang belum dikembangkan oleh Adipura Land. Di kejauhan terlihat tembok yang membatasi Bumi Adipura dengan Summarecon Bandung.
Gerbang masuk ke cluster Cempaka (cluster VII) adalah gerbang pertama dari pemancingan Adipura. Dari gerbang utama perumahan, gerbang Cluster Cempaka ini bisa Anda capai dalam waktu 3 menit berkendara (950m).
Gerbang cluster Cempaka ini penampilannya terbilang simple. Hanya berupa sebidang dinding berukuran lebar sekitar 1m ddan tinggi 2,3m bertuliskan ‘Cluster Cempaka’. Di salah satu sisinya berdiri pos penjagaan dengan portal di belakangnya.
Saat ini keberadaannya cukup terlihat karena belum berdiri satu pun bangunan di sisi kiri-kanannya, namun jika nanti perumahan ini semakin ramai dan lahan di kanan-kirinya sudah diisi bangunan, bisa jadi gerbang cluster Cempaka ini akan menjadi tersembunyi.
Gerbang cluster Cempaka yang dijaga 24 jam.
Melewati gerbang cluster, Anda akan berada di boulevard 2 jalur yang terlapis aspal mulus. Median jalan yang membagi jalan ini menjadi 2 jalur dihiasi oleh deretan pohon palem.
Saat ini palemnya masih kecil dan muda, sesuai dengan umur cluster Cempaka yang juga masih muda. Boulevard ini akan terlihat cantik saat pohon-pohon palem itu tumbuh semakin besar nantinya.
Boulevard di Cluster Cempaka yang lebar dan mulus.
Selain boulevard 2 jalur yang membelah cluster Cempaka, jaringan jalan yang berada di dalam cluster Cempaka memiliki lebar yang cukup nyaman. Dua kendaraan roda 4 bisa berpapasan dengan nyaman. Namun kenyamanan itu pasti akan berkurang jika banyak kendaraan yang parkir di pinggir jalan.
Selain itu kondisi aspal mulus belum ditemukan merata di keseluruhan cluster. Masih ada beberapa jalan yang baru mendapat perkerasan saja. Kondisi ini bisa dimaklumi karena masih banyak kavling yang belum terjual dan belum terisi rumah.
Jaringan jalan di cluster Cempaka yang belum seluruhnya diaspal. Terlihat fasos berupa taman dengan gazebo.
Boulevard di cluster Cempaka berujung pada sebuah lapangan yang cukup luas, kurang lebih setengah lapangan sepak bola. Di lapangan ini anak-anak bisa bebas bermain dan berlari.
Permainan sepak bola pun bisa dilakukan dengan tenang tanpa harus takut memecahkan kaca jendela atau bola yang masuk ke halaman tetangga. Lapangan ini adalah salah satu fasilitas yang disediakan developer di setiap cluster.
Lapangan yang sangat luas di tengah cluster Cempaka, tempat anak-anak bebas berlarian.
Selain lapangan, fasilitas lain yang ada di setiap cluster adalah masjid. Untuk cluster Cempaka, didirikan Masjid Al Husna yang berada di bagian belakang cluster. Masjid ini berukuran cukup besar untuk masjid yang melayani satu cluster.
Masjid Al-Husna yang kapasitasnya lebih dari cukup untuk warga cluster Cempaka.
Saat mulai dipasarkan tahun 2013 silam, cluster Cempaka memiliki beberapa tipe seperti tipe 36, 42 dan 48. Namun saat tipe 48 sudah habis terjual dan tipe 42 tersisa 1 unit.
Di tahun 2017 ini, selain masih tetap menawarkan tipe 36, Adipura Land memunculkan tipe baru di cluster Cempaka, yaitu tipe 58 yang hadir dalam bentuk bangunan 2 lantai.
Tampak muka tipe 36 dengan gaya modern yang simple.
Tampak rumah tipe 48.
Keputusan menghadirkan rumah dua lantai ini ditempuh untuk membidik market yang lebih tinggi. Saat ini konsumen yang mengincar properti di kawasan Gedebage memang mengalami pergeseran. Dari sebelumnya lebih didominasi pasar menengah bawah, menjadi menengah atas akibat kehadiran Summarecon Bandung.
Adipura Land cukup jeli melihat celah pasar yang terbuka melihat keberhasilan Summarecon Bandung memasarkan properti dengan harga mulai dari Rp1,3M.
Adipura Land membidik konsumen yang belum mampu membeli rumah di Summarecon Bandung, namun ingin mendapatkan rumah di kawasan yang sangat berkembang ini.
Karena tipe rumah yang mereka tawarkan sebelumnya memiliki spek yang terlalu berbeda dengan yang ditawarkan tetangganya, Adipura Land kemudian memperkenalkan tipe 2 lantai yang spesifikasinya lebih dekat dengan produk kompetitor dengan harga yang lebih murah.
Lantai 1 rumah tipe 58 ini diisi oleh ruang keluarga yang menyatu dengan ruang makan di satu sisi. Sementara sisi lainnya diisi fungsi dapur dan kamar pembantu di bagian depan dan tangga dan kamar mandi di bagian belakang.
Lantai 2 diisi oleh 2 kamar tidur yang terbuka ke bagian muka. Kedua kamar tidur ini berbagi satu kamar mandi dalam yang memiliki 2 pintu – satu pintu ke kamar tidur utama dan pintu lainnya ke kamar tidur anak.
Denah tipe 58.
Rumah tipe 58 ini memaksimalkan sirkulasi silang untuk menciptakan kondisi udara dan cahaya yang sehat namun hemat. Hal itu terlihat di ruang keluarga di lantai 1 dan kamar tidur utama di lantai 2 yang terbuka ke bagian depan dan belakang sehingga udara bebas bergerak.
Selain itu, semua ruangan di rumah ini mendapat akses terbuka ke luar ruangan sehingga semuanya mendapat cahaya matahari.
Keunikan lain dari rumah tip 58 ini adalah konsumen bisa memilih 3 tampak bangunan. Adipura Land menawarkan tipe 58 ini dalam gaya American, Mediteran dan Modern.
Gaya American menggunakan atap pelana dan dinding muka dengan tekstur seperti rumah kayu khas Amerika. Gaya Mediteran hadir lewat jendela yang terlihat lebih klasik serta atap teras yang melengkung khas bangunan laut tengah.
Sedangkan gaya Modern hadir dengan garis-garis tegas dan warna bangunan monokrom. Sayangnya saat review ini dibuat, rumah tipe 58 ini masih dalam tahap konstruksi.
Tiga tampilan muka yang bisa dipilih konsumen tipe 58 di Cluster Cempaka – Bumi Adipura.
Calon rumah tipe 58. Karena baru mulai dipasarkan, belum ada unit yang sudah jadi.
Lokasi
Setelah walikota Bandung, Ridwan Kamil, mengumumkan rencana pengembangan Gedebage sebagai pusat kota baru, infrastruktur di wilayah ini berkembang pesat.
Sampai dengan awal 2000an, Gedebage lebih dikenal sebagai kawasan pergudangan. Di kiri kanan jalan Anda akan menemukan lahan-lahan yang digunakan sebagai gudang dengan truk-truk besar yang keluar masuk sepanjang hari.
Hal itu juga didukung pemerintah yang mengembangkan Stasiun Gedebage sebagai terminal peti kemas yang terhubung langsung dengan terminal peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta lewat jaringan rel kereta api.
Hingga saat ini Gedebage masih banyak digunakan sebagai pergudangan sehingga Anda akan banyak menemukan truk-truk besar seperti ini.
Sementara lahan-lahan di belakang pergudangan itu sebagian besar masih berupa sawah. Namun seiring meningkatnya kebutuhan warga Bandung terhadap perumahan, satu persatu perumahan mulai hadir di kawasan ini.
Apalagi harga tanahnya terbilang murah, karena lokasinya yang cukup jauh dari fasilitas-fasilitas yang masih terpusat di Kota Bandung.
Perkembangan Kota Bandung yang meluas – terutama dengan hadirnya perumahan Metro Margahayu – membuat berbagai fasilitas mulai hadir di kawasan Bandung Timur.
Namun perkembangan Gedebage masih belum sepesat kawasan Ciwastra dan Margacinta karena masih banyak tanah yang bisa diolah oleh developer di kedua kawasan itu.
Namun di pertengahan dekade 2000an, Gedebage menggeliat. Pemkot Bandung menetapkan kawasan ini sebagai pusat perkembangan Kota Bandung di Barat. Jalan-jalan diperbaiki.
Berbagai wacana mengemuka di masa kepemimpinan Walikota Dada Rosada, seperti pembangunan incinerator sampah dan stadion – rencana yang kedua ini sudah berhasil diwujudkan lewat kehadiran Stadion Gelora Bandung Lautan Api.
Kemudian di masa kepemimpinan Walikota Ridwan Kamil, rencana-rencana tadi semakin terlihat wujudnya. Salah satunya adalah desain kawasan Bandung Teknopolis yang melibatkan selain Pemkot Bandung dan Pemprov Jabar, juga tiga developer yang memiliki lahan besar di Gedebage yaitu Summarecon, Adipura Land dan Batununggal Perkasa.
Dalam rancangan tersebut, Pemkot Bandung akan memindahkan pusat pemerintahan Kota Bandung ke kawasan ini. Kemudian Summarecon yang memiliki pengalaman mengembangkan kota mandiri akan membangun mall dan perkantoran yang megah.
Jaringan transportasi juga akan melengkapi Gedebage, seperti Bandung Intra Urban Toll Road, gerbang tol Gedebage, LRT dan stasiun kereta api cepat di Selatan Gedebage.
Banjir yang kerap terjadi di perempatan Gedebage-Sukarno Hatta juga terus diupayakan penanangannya. Bahkan agar banjir tidak menyergap kawasan yang beralih fungsi dari pertanian menjadi sebuah kota, rencananya akan dibuat danau buatan dengan masjid di atasnya.
Dari beberapa rancangan tadi, yang sudah terlihat fisiknya adalah Stadion Gelora Bandung Lautan Api dan gerbang Tol Gedebage yang rencananya sudah mulai difungsikan tahun ini.
Juga mulai terlihat proses pematangan tanah yang dilakukan Summarecon bersamaan dangan proses penjualan beberapa cluster perumahan di dalamnya.
Meskipun yang terlihat baru sebagian kecil, hal itu sudah cukup untuk mengerek harga tanah di Gedebage. Jika sebelumnya harga tanah di Gedebage terbilang tertinggal, saat ini justru Gedebage lah yang menjadi lokomotif.
Menuju Lokasi
Menuju lokasi dari sejumlah titik strategis Kota Bandung. Gambar: Google.
Saat ini, akses utama untuk menuju Bumi Adipura adalah melalui Jl. Sukarno-Hatta. Dari perempatan Gedebage, arahkan kendaraan Anda ke Selatan, mengikuti jalan utama selama kurang lebih 12 menit (3,4km) dan gerbang Bumi Adipura akan terlihat di sisi kiri jalan.
Dibandingkan kawasan sekitarnya, gerbang perumahan Bumi Adipura cukup menonjol karena terlihat hijau dan diramaikan oleh kehadiran ruko-ruko yang dibutuhkan warga Gedebage.
Kawasan ruko di kiri jalan menjadi penanda gerbang masuk ke Perumahan Bumi Adipura.
Cukup mudah untuk mencapai perempatan Gedebage dari berbagai lokasi di Bandung. Dari pusat Kota Bandung atau kawasan Bandung Barat dan Selatan, arahkan kendaraan Anda ke Jl. Sukarno-Hatta dan susuri jalan nasional ini ke arah Timur.
Jika Anda menggunakan jalan tol Padaleunyi, untuk sementara ini jalur yang paling mudah adalah keluar di GT Buah Batu, arahkan kendaraan Anda ke kiri. Kemudian menyusuri Jl. Terusan Buah Batu hingga perempatan Buah Batu – Jl. Sukarno-Hatta.
Belokkan kendaraan Anda ke kanan dan susuri jalanini hingga Anda tiba di perempatan Gedebage. Waktu yang Anda butuhkan dari perempatan Buah Batu ke perempatan Gedebage adalah sekitar 15 menit.
Sementara dari Timur Bandung (Jatinangor, Rancaekek dan lainnya) perempatan Gedebage ini bisa Anda capai dengan melewati Bundaran Cibiru. Pilih jalur kiri di bundaran ini dan perempatan Gedebage akan Anda capai dalam waktu 5 menit.
Sedangkan dari kawasan Ujungberung, perempatan Gedebage bisa Anda capai dengan menyusuri Jl. Rumah Sakit selama kurang lebih 7 menit.
Akses lainnya dari Jl. Terusan Buah Batu adalah dengan melalui Pasar Kordon, menyusuri Jl. Margacinta – Jl. Ciwastra – Derwati sebelum akhirnya membelok ke kiri di pertigaan dengan Jl. Gedebage.
Namun kondisi jalan yang lebih sempit, kepadatan lalu lintas yang seringnya lebih tinggi serta jarak tempuh yang sedikit lebih jauh membuat pilihan ini menjadi kurang menarik. Anda membutuhkan waktu 25 menit saat kondisi lalin cukup lancar. Namun saat macet waktu yang Anda butuhkan bisa mencapai 1 jam.
Pilihan lainnya belum bisa Anda gunakan saat tulisan ini dibuat, namun akan segera diresmikan tahun ini juga yaitu melalui gerbang tol Gedebage.
Belum terlihat bagaimana jalur yang disediakan untuk mencapai Bumi Adipura melalui gerbang tol Gedebage, namun dari gerbang tol ini ada jalan baru yang membelah Bumi Adipura. Bisa dipastikan akan sangat mudah bagi warga Bumi Adipura untuk memanfaatkan gerbang tol ini.
Apalagi nantinya jalan baru ini akan terhubung pula dengan Bandung Intra Urban Toll Road. Akan banyak sekali pilihan jalan yang bisa digunakan oleh warga Bumi Adipura.
Proyek pembangunan jalan yang menghubungkan Bumi Adipura dengan gerbang tol Gedebage.
Namun untuk kondisi saat ini, penghuni kawasan Gedebage harus cukup bersabar menghadapi kemacetan untuk menuju pusat Kota Bandung.
Ada beberapa titik kemacetan di Jl. Sukarno-Hatta, seperti misalnya di u-turn yang berada di dekat Metro Indah Mall karena banyak pengendara yang memutar balik di sini untuk menuju Antapani/Cisaranten. Setelah melewatinya, kemacetan yang biasanya lebih panjang menanti Anda di perempatan Samsat.
Tingginya arus kendaraan yang melalui perempatan ini yang menjadi salah satu penyebab utama panjangnya antrian yang terjadi.
Jika Anda menggunakan transportasi umum, satu-satunya sarana yang bisa Anda gunakan saat ini adalah angkot trayek Majalaya-Gedebage.
Angkot ini akan mengantarkan Anda dari perempatan Sukarno Hatta-Gedebage ke gerbang Bumi Adipura. Sementara untuk mencapai perempatan Sukarno Hatta-Gedebage, Anda bisa menggunakan angkot Stasiun Hall-Gedebage, Elang-Gedebage-Ujungberung, atau Gedebage-Dago.
Dari perempatan ini Anda juga bisa menggunakan ojek jika angkot Majalaya-Gedebage tak kunjung datang.
Situasi Jl. Gedebage & angkot Majalaya – Gedebage yang bisa digunakan menuju Bumi Adipura.
Kedekatan antara Bumi Adipura dan kawasan Bandung Teknopolis menjadi jaminan prospek investasi perumahan ini. Gambar: Google.
Bumi Adipura berada di kawasan Gedebage yang berkembang cukup pesat. Apalagi lokasinya terbilang dekat dengan perumahan Margahayu Raya yang sudah sangat matang dan memiliki berbagai fasilitas.
Di tahun-tahun mendatang, fasilitas yang semakin lengkap akan segera hadir di Gedebage karena pembangunan Kota Bandung saat ini memang mengarah ke kawasan ini.
Untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari Anda bisa mengandalkan Toserba Borma Cipamokolan. Dengan menempuh perjalanan selama 10-15 menit, Anda akan berada di toserba yang dikenal dengan harga yang bersahabat dan kelengkapannya.
Hanya saja ketersediaan barang-barang segar seperti sayur, buah atau daging kurang bisa diandalkan atau variannya kurang banyak. Sedikit lebih jauh, sekitar 15-20 menit perjalanan, Anda bisa mencapai Lotte Mart Wholesale yang beralamat di Jl. Sukarno Hatta. Di sini Anda bisa berbelanja dalam jumlah banyak dengan harga grosir.
Buat Anda penggemar pasar tradisional, ada pasar Ciwastra yang hanya berjarak 10 menit. Pasar ini memiliki nuansa pasar tradisional yang kental, termasuk lantai yang becek saat hujan.
Namun kehangatan khas pasar tradisional akan Anda dapatkan di sini, termasuk hubungan personal antara pedagang dan pembeli.
Atau barangkali Anda lebih senang berbelanja di Pasar Induk? Ada Pasar Induk Gedebage – salah satu dari dua pasar induk yang melayani Kota Bandung – yang berada 15 menit dari Bumi Adipura. Anda tidak perlu meragukan kelengkapan komoditas yang bisa Anda dapatkan di pasar induk.
Toserba Borma – pilihan belanja lengkap yang terdekat dari Bumi Adipura.
Anda juga bisa menyambangi Metro Indah Mall. Komplek pertokoan ini menawarkan hampir semua kebutuhan Anda. Di bangunan utamanya yang berada di tengah kawasan, ada Hypermart di lantai basement untuk kebutuhan sehari-hari.
Kemudian di lantai-lantai di atasnya, ada banyak retail dan fast-food restaurant yang bisa Anda sambangi. Yang pastinya juga menarik sebagai opsi tempat bermain anak-anak Anda berada di rooftop karena keberadaan Metro Fantasy Waterpark. Mall ini juga dilengkapi dengan hotel – The BnB Bandung Metro Indah (www.thebnbhotels.com).
Metro Indah Mall.
Sementara sekeliling mal, berdiri ruko-ruko dengan berbagai fungsi, mulai dari toko, kantor, sarana perbankan, laboratorium klinik, bimbingan belajar, hingga restoran, cafe, kantin dan warung dengan berbagai tawaran menarik.
Selain itu, terutama di malam hari, Anda akan mendapati kawasan ini menawarkan banyak pilihan makanan dan jajanan.
Sarana pendidikan juga bisa Anda dapatkan dengan relatif mudah. Untuk tingkat TK dan play group hingga SD, ada Sekolah Cerdas Mulia Ekselensia yang berada di perumahan Rahayu, di Jl. Cipamokolan.
Sekolah dengan bangunan yang pasti menggoda si kecil ini berada 10 menit berkendara dari Bumi Adipura. Di sekolah ini, anak-anak Anda akan diajak untuk selalu belajar dari berbagai sumber, tidak hanya dari buku pelajaran atau dari guru di sekolah.
Pilihan lainnya adalah TKIT-SDIT Al-Fitrah yang beralamat di Jl. Merkurius. Dari Bumi Adipura, sekolah ini bisa Anda capai dalam waktu 15 menit.
Dengan tag line ‘smart-creative-religious’, TKIT SDIT Al Fitrah menerapkan metode pembelajaran active fun learning, integrated learning dan quantum learning & teaching.
SD Cerdas Mulia Ekselensia.
Sedangkan untuk sarana kesehatan, RS Al-Islam sebagai salah satu rumah sakit swasta terbesar di Kota Bandung bisa Anda capai dalam waktu 17 menit dari Bumi Adipura.
Rumah sakit yang berdiri sejak tahun 1990 ini memiliki akreditasi ‘Lulus Tingkat Lengkap’ dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit.
Rumah sakit ini juga cukup laris menjadi rujukan pasien JKN-BPJS sehingga antrian yang terjadi seringkali cukup panjang. Hal itu salah satunya disebabkan layanan yang baik dan lengkapnya fasilitas kesehatan yang disediakan.
Rumah sakit Al-Islam menjadi salah satu RS favorit di kawasan Gedebage.
Ringkasan
Kawasan Bandung Timur saat ini memang sedang menjadi kawasan yang menggoda banyak investor. Kehadiran Summarecon Bandung dan rencana Pemkot Bandung untuk mengembangkan kawasan ini membuat potensi properti – terutama Gedebage yang menjadi pusat perkembangan – menggembung luar biasa.
Summarecon Bandung sebagai lokomotif pergerakan harga properti hingga pemasaran tahap ketiga selalu menghadirkan unit rumah dengan harga yang di atas rata-rata kawasan Gedebage.
Di dua tahap pertama, unit paling murah yang mereka tawarkan memiliki harga mendekati Rp2M. Baru di tahap ketiga mereka memiliki unit dengan harga paling murah Rp1,3M dan semuanya laku keras.
Padahal sebelumnya, beberapa perumahan di Gedebage bermain di kisaran harga Rp200jt hingga Rp500jt untuk tipe termahal. Melihat potensi pasar yang luar biasa, Bumi Adipura juga mengerek harga jual unit yang mereka tawarkan mendekati harga Summarecon.
Namun harga yang ditawarkan masih lebih murah dibandingkan dengan Summarecon Bandung. Jadi, jika Anda ingin memiliki rumah di kawasan Gedebage, dekat dengan Bandung Teknopolis dan berbagai fasilitas yang nanti akan hadir melengkapi, namun dengan harga yang sedikit miring, Anda bisa memilih unit di Bumi Adipura. (Fery Ekopurnomo)