Parung kian populer di kalangan investor dan konsumen properti Jabodetabek. RIPMI Q3 2022 mencatat, jumlah peminat rumah tapak di Parung jauh melampaui kawasan lain di sekitarnya. Lalu, seperti apa situasi pasar rumah tapak di Parung saat ini.
Parung tidak lagi dianggap remeh oleh pelaku sektor properti di Jabodetabek. Kawasan ini sekarang mulai menjadi sasaran utama para pemburu hunian terjangkau di daerah selatan Jakarta.
Menurut infogram di atas, besaran permintaan rumah tapak di Parung mampu bersaing dengan Parung Panjang yang sangat diminati karena punya akses KRL Commuter Line dan Tol Serpong-Balaraja (Serbaraja). Berada di urutan keenam, Parung berhasil meraup 5,49 persen dari total permintaan rumah tapak di Kabupaten Bogor, sementara Parung Panjang hanya lebih unggul 0,9 persen dibanding Parung.
Terlebih, popularitas Parung sukses menyaingi Gunung Sindur dan Cilebut yang lokasinya cukup berdekatan. Gunung Sindur cuma dibidik 4,65 persen peminat rumah tapak di Kabupaten Bogor, sedangkan Cilebut menggaet 2,89 persen permintaan saja.
Lokasi Parung memang terlihat jauh lebih strategis dibanding kedua kawasan tersebut. Sebab, Parung terletak di persimpangan jalan menuju Depok, Jakarta, dan Tangerang sehingga terhitung cukup mudah diakses dari luar Kabupaten Bogor.
Kemudahan akses menuju Parung turut mendongkrak harga rumah tapak di kawasan ini. Peningkatannya bahkan melampaui rata-rata pertumbuhan harga di Kabupaten Bogor.
Memasuki kuartal ketiga tahun 2022, indeks harga rumah tapak di Parung mampu menorehkan angka 129,0. Dengan begitu, indeks meningkat sebesar 3,2 persen dibanding kuartal sebelumnya yang meraih angka 125,0 (QoQ). Sedangkan dibanding kuartal yang sama di tahun sebelumnya, indeks bertumbuh sebesar 25,9 persen dari posisi 102,5 (YoY).
Capaian tersebut melampaui rata-rata kenaikan harga rumah tapak di Kabupaten Bogor. Indeks harga rata-rata hanya terdongkrak sebesar 3,0 persen secara kuartalan, dari posisi 128,5 pada Q2 2022 ke posisi 132,4 pada Q3 2022. Pertumbuhan tahunan pun hanya mencapai 8,9 persen dibanding Q3 2021 yang berada di posisi 121,6.
Meskipun tampak unggul dari sisi harga, Parung masih cukup lemah dari sisi suplai rumah tapak ketimbang Kabupaten Bogor secara keseluruhan.
Menurut infogram di atas, indeks suplai rumah tapak di Parung melemah, baik secara kuartalan maupun tahunan. Padahal, Kabupaten Bogor tengah mengalami penguatan pada Q3 2022.
Parung mencatatkan rekor terendah dari indeks suplai rumah tapak pada kuartal ini, yakni di angka 25,5. Akibatnya, indeks terkoreksi sebesar -0,8 persen secara kuartalan dan -41,8 persen secara tahunan. Pelemahan suplai memang terus terjadi sejak tahun 2019. Suplai sempat menguat pada Q3 2021 di posisi 43,8, kemudian kembali melemah dan menduduki angka 25,7 pada kuartal kedua tahun 2022.
Adapun Kabupaten Bogor mengalami peningkatan indeks suplai ke posisi 127,9 pada Q3 2022 dari posisi 117,9 pada Q2 2022. Kenaikan sebesar 8,5 persen secara kuartalan merupakan angka yang cukup memukau lantaran dalam setahun terakhir, indeks menyusut -6,1 persen dari posisi 136,2 pada kuartal ketiga tahun 2021.
Pelemahan juga dirasakan oleh indeks permintaan rumah tapak, baik di Parung maupun di Kabupaten Bogor secara keseluruhan.
Indeks demand rumah tapak di Parung melemah sebesar -11,2 persen secara QoQ usai menempati posisi 50,1 pada Q3 2022. Padahal, pada kuartal sebelumnya indeks permintaan mampu meraih posisi 56,5. Namun setidaknya secara YoY, indeks hanya menyusut -1,7 persen dari posisi 51,0.
Kabupaten Bogor juga mencatat penurunan permintaan yang cukup signifikan. Indeks melemah ke posisi 101,6 pada Q3 2022 atau turun -5,1 persen dibanding Q2 2022 yang mendapatkan posisi 107,0. Indeks terkoreksi lebih besar lagi secara tahunan, yakni sebesar -13,8 persen dibanding Q3 2021.
Oleh karena itu, Parung masih cukup potensial bagi peminat rumah tapak, khususnya dari sisi harga dan permintaan. Melihat prospek yang menarik dari sektor perumahan di Parung, berikut 5 rekomendasi rumah di Parung berdasarkan kisaran harganya.
1. Rekomendasi Rumah Tapak di Parung Harga di Bawah Rp500 Juta:
Parung punya beragam pilihan rumah tapak tipe 36 hingga tipe 65 dengan kisaran harga di bawah Rp500 juta. Lokasinya tersebar di area Haji Mawi dan Arco, tidak jauh dari Jalan Jakarta-Bogor.
2. Rekomendasi Rumah Tapak di Parung Harga Rp500 Juta Hingga Rp700 Juta:
Pada kisaran ini, mulai ada tawaran rumah tapak di Parung dengan beberapa tambahan fasilitas bersama, seperti taman bermain, ruang terbuka, dan sarana ibadah. Lebih banyak pula pilihan hunian dua lantai yang ditawarkan.
3. Rekomendasi Rumah Tapak di Parung Harga Rp700 Juta Hingga Rp1 Miliar:
Mendekati nilai Rp1 miliar, banyak rumah tapak di Parung dengan luas lebih dari 60 meter persegi. Dengan adanya halaman yang lebih luas, tidak cuma tersedia area carport untuk mobil, tetapi juga terdapat taman pekarangan untuk menambah keasrian rumah.
4. Rekomendasi Rumah Tapak di Parung Harga Rp1 Miliar Hingga Rp1,5 Miliar:
Bagi yang ingin memiliki rumah tapak dengan fasilitas lengkap, perlu disiapkan bujet lebih dari Rp1 miliar. Beberapa kawasan menawarkan arena olah raga, trek lari, taman bermain, hingga pengamanan 24 jam.
5. Rekomendasi Rumah Tapak di Parung Harga di Atas Rp1,5 Miliar:
Di atas Rp1,5 miliar, rumah yang ditawarkan tidak nanggung-nanggung, Beberapa berada di kawasan kompleks golf yang elite, dengan area pekarangan yang luas nan asri, juga arsitektur yang ciamik.
Jadi mau cari rumah, ruko, apartemen, atau investasi properti? Pahami potensi wilayahnya mulai dari fasilitas, infrastruktur, hingga pergerakan tren harganya lewat AreaInsider.
Hanya Rumah247.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah