Pasar Rumah Tapak di Bandung Barat Kian Memikat. Cek 5 Area Terbaiknya!

Tren Harga Rumah Tapak Bandung Barat Q2 2022

Sebelum membahas lebih detail mengenai tren rumah tapak di kawasan Bandung Barat untuk Q2 2022, Rumah247.com akan terlebih dulu memaparkan indeks rumah tapak di Bandung dan Bandung Barat secara gabungan. Paparan inipun dirangkum dari data Rumah247.com Indonesia Property Market Index (RIPMI).

Pada Q1 2022, indeks harga gabungan untuk segmen rumah di Bandung mengalami stagnasi secara kuartalan. Dimana pada Q1 2022, indeks harga mencapai 111,7 atau tak mengalami pergeseran sedikitpun dibandingkan kuartal sebelumnya yakni Q4 2021.

Sedangkan secara tahunan, indeks harga gabungan untuk segmen rumah Bandung naik sebesar 3,8 persen pada Q1 2022. Kenaikan terjadi lantaran indeks di kuartal yang sama tahun sebelumnya atau Q1 2021 berada di posisi lebih rendah yakni 107,5 (YoY).

Fokus mengamati indeks harga rumah tapak disana, RIPMI mengungkapkan adanya peningkatan siginfikan baik secara kuartalan maupun tahunan.

Pada Q1 2022, indeks harga rumah tapak mencapai 111,1 atau naik 7,4 persen dibandingkan Q4 2021 yang memeroleh indeks 103,5 (QoQ). Sementara secara tahunan, indeks harga pada Q1 2022 juga meningkat sebesar 5,6 persen akibat dari perolehan indeks di Q1 2021 yang bertahan di angka 105,3.

Naiknya indeks harga tersebut diyakini merupakan respon atas membaiknya industri properti secara nasional. Di samping itu, perkembangan kawasan yang tengah booming juga menjadi pemicu atas performa harga.

Pasalnya, Bandung Barat merupakan salah satu kawasan yang dilintasi jalur Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB). Progres infrastruktur tersebut kini sudah mencapai 82 persen. Dengan panjang rel lintasan mencapai 142,3 km KCJB direncanakan akan berangkat dari Stasiun Halim, Jakarta, Stasiun Karawang, Stasiun Walini Bandung Barat, dan berakhir di Stasiun Tegaluar Kabupaten Bandung.

Tren Suplai Rumah Tapak Di Bandung Barat Q2 2022

RIPMI juga mengamati pergerakan indeks suplai gabungan untuk segmen rumah di Bandung dalam satu periode terakhir. Tercatat, pada Q1 2022, indeks suplai gabungan untuk rumah di Bandung meningkat sebesar 1,2 persen dibandingkan Q4 2021 yang memeroleh indeks 254,8 (QoQ).

Peningkatan pun tak hanya terjadi secara QoQ, namun juga secara YoY. Bahkan peningkatan indeks suplai gabungan untuk rumah di Bandung secara tahunan cukup tajam, yakni mencapai 16,6 persen di Q1 2022. Pada Q1 2021, indeks suplai rumah bertahan di angka 221,3. Sementara indeks suplai rumah di Q1 2022 melesat hingga 257,9.

Lalu bagaimana dengan grafik suplai rumah tapak di Bandung Barat? Merujuk infogram di atas, suplai rumah di Bandung Barat pada Q1 2022 melonjak ke angka 491,8 sehingga menyebabkan indeks suplai terkoreksi secara kuartalan sebesar 17,9 persen. Dimana pada kuartal sebelumnya yakni Q4 2021, indeks suplai saat itu hanya mampu mencapai 417,0.

Dalam periode tahunan, indeks suplai rumah tapak Bandung Barat malah melesat tajam sebanyak 71,7 persen. Pasalnya, pada kuartal yang sama tahun sebelumnya atau Q1 2021, indeks suplai rumah berada dalam posisi yang jauh lebih rendah yakni 286,4 (YoY).

Ini Dia! 5 Area Permintaan Rumah Tapak Di Bandung Barat Tertinggi

Berdasarkan catatan Rumah247.com, indeks permintaan rumah tapak pada Q1 2022 mengalami koreksi cukup tajam. Pada kuartal pertama tahun ini, indeks permintaan mencapai 86,4 atau turun 49,8 persen dibandingkan Q4 2021 yang meraih indeks 171,9.

Sedangkan secara tahunan, indeks permintaan rumah tapak terutama di Bandung Barat pada Q1 2022 juga turun sebesar 54,2 persen, lantaran indeks di Q1 2021 mampu menoreh angka lebih tinggi yakni 188,4.

https://infogram.com/pgid_data-led-content_template_03-2022_5-area-dengan-permintaan-tertinggi-untuk-segmen-rumah-tapak-di-bandung-barat-hingga-q1-2022-1hzj4o3egr8eo4p

Lepas dari soal turunnya performa indeks permintaan, perlu diketahui bahwa Bandung Barat tetap menyimpan potensi hebat apalagi dengan sejumlah lokasi idaman yang jadi buruan. Rumah247.com menyebut, sedikitnya ada lima area dengan permintaan tertinggi untuk segmen rumah tapak hingga Q1 2022. Apa saja?

1. Parongpong

Parongpong merupakan lokasi buruan utama masyarakat sehingga meraih pencarian sampai 27,83 persen. Kisaran harga rumah di area ini pun masih relatif terjangkau, kisaran Rp400 juta untuk rumah dengan dua kamar tidur. Sebagai referensi, coba intip Cihanjuang Villas yang berlokasi di Jalan Cigugur Girang.

2. Padalarang

Sementara itu Padalarang yang menempati urutan kedua dengan pencarian sebanyak 27,03 persen, banyak diincar oleh konsumen kelas menengah. Pasalnya, pasaran harga rumah di kawasan ini sudah di atas Rp580 jutaan dengan spesifikasi tiga kamar tidur. Salah satu perumahan yang menawarkan harga sebesar itu adalah The Emeralda Resort.

3. Lembang

Lebih dikenal sebagai kawasan wisata, Lembang yang punya suhu udara lebih dingin diincar oleh 16,0 persen masyarakat hingga Q1 2022. Asal tahu saja, kisaran harga tanah di Lembang sudah dipatok di atas Rp2 juta. Sedangkan pada lokasi yang lebih premium, harga tanah per meter persegi bisa dibanderol Rp5 jutaan.

Kendati demikian, masih ada perumahan di Lembang yang menawarkan rumah seharga Rp390 jutaan. Misalnya The Kaizen Resort yang bisa dibidik sebagai tempat tinggal maupun disewakan sebagai homestay.

4. Ngamprah

Kawasan Ngamprah yang strategis dilintasi oleh Jalan Tol Padalarang-Cileunyi. Meraih pencarian sebanyak 11,59 persen, tak sulit menemukan rumah kelas menengah di area ini. Pilihannya ada Hago Village yang dipasarkan mulai Rp381 juta untuk tipe 38/90.

5. Batujajar

Berada di urutan kelima dengan pencarian sebanyak 7,0 persen, Kecamatan Batujajar berjarak sekitar 18km dari ibu kota kabupaten Bandung Barat ke arah selatan. Untuk rumah seharga Rp500 juta di kawasan ini, opsi yang bisa dituju adalah Bojong Asri Residence.

Jadi mau cari rumah, ruko, apartemen, atau investasi properti? Pahami potensi wilayahnya mulai dari fasilitas, infrastruktur, hingga pergerakan tren harganya lewat AreaInsider.

Hanya Rumah247.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah