Sebagian orang mungkin masih mengira bahwa Serpong Utara adalah bagian dari Kecamatan Serpong. Padahal, Serpong Utara sudah dimekarkan dan menjadi kecamatan tersendiri sejak tahun 2007. Pertumbuhan kawasan ini pun cukup pesat, ditandai dengan masifnya pembangunan perumahan di Serpong Utara hingga sekarang.

Pesatnya tingkat pertumbuhan perumahan di Serpong Utara berjalan seiring dioperasikannya jalan Tol Bandara – BSD – Cinere. Akibatnya, sejumlah pengembang tak mau kehilangan kesempatan untuk turut menancapkan proyek dan membuat potensi kawasan ini kian prospektif.
Serpong Utara pun menjadi salah satu lokasi hunian yang diminati, terutama bagi mereka yang beraktivitas di sekitar Tangerang, Jakarta Selatan dan Jakarta Barat.
Rekomendasi Perumahan Di Serpong Utara Berdasarkan Kisaran Harga
Jika tertarik berinvestasi atau memiliki hunian di sini, berikut lima rekomendasi perumahannya dengan berbagai rentang harga:
- Rekomendasi Perumahan di Serpong Utara Harga di Bawah Rp500 Juta
Faktanya, tidak terlalu banyak pilihan perumahan di Serpong Utara yang dipasarkan dengan harga kurang dari Rp500 juta. Meski begitu, beberapa perumahan seperti Graha Mas Jombang, Serpong Natura, dan Cikoleang Hill masih bisa dibidik. Cek pilihan perumahan lainnya juga di sini!
- Rekomendasi Perumahan di Serpong Utara Harga Rp500 Juta Hingga Rp1 Miliar
Beruntung jika punya budget untuk beli rumah di Seprong Utara di atas Rp500 juta. Opsinya lebih bervariasi, mulai dari Serpong Lagoon, Green Garden Serpong 3, Graha Raya Bintaro, hingga Serpong Premiere Residence. Bila masih mau cari opsi lainnya, klik di sini!
- Rekomendasi Perumahan di Serpong Utara Harga Rp1 Miliar Hingga Rp1,5 Miliar
Untuk rumah dengan rentang harga sebesar ini, maka hunian dengan spesifikasi dua lantai sangat mungkin ada di genggaman. Misalnya saja Harmoni Residence Serpong yang membanderol tipe rumah 3 kamar tidur seharga Rp1,2 miliar, atau rumah bergaya modern di BSD Provence Suites seharga Rp1,39 miliar. Bila masih mau cari opsi lainnya, klik di sini!
- Rekomendasi Perumahan di Serpong Utara Harga Rp1,5 Miliar Hingga Rp2 Miliar
Sesuai harga yang diincar, konsumen bisa mempertimbangkan antara rumah seken dengan luas tanah mumpuni atau rumah baru dengan luasan yang lebih kecil. Perbandingannya, dengan budget Rp1,62 miliar, ada rumah baru dengan luas bangunan 140m2 di Villa Melati Mas. Sementara dengan budget yang sama, ada rumah seken dengan luas bangunan 230m2. Bila masih mau cari opsi lainnya, klik di sini!
- Rekomendasi Perumahan di Serpong Utara Harga di Atas Rp2 Miliar
Perumahan mewah besutan Alam Sutera dan Summarecon menawarkan banyak pilihan tipe dengan harga di atas Rp2 miliar. Tak tanggung-tanggung, unitnya pun memiliki luas bangunan antara 270m2 hingga 283m2. Bila masih mau cari opsi lainnya, klik di sini!
Tren Permintaan Perumahan Di Serpong Utara
Serpong Utara merupakan kecamatan yang terletak di Kota Tangerang Selatan. Kawasan ini memang belum sepopuler Kecamatan Serpong yang letaknya lebih ke sisi selatan dan berbatasan langsung dengan Jakarta Selatan. Meski demikian, Serpong Utara tetap memiliki daya tariknya sendiri.
Kecamatan ini diapit tiga kawasan hunian terpadu, yakni Alam Sutera, Gading Serpong, dan BSD City. Alam Sutera sendiri terletak di kawasan Serpong Utara, sementara Gading Serpong dan BSD City terletak di kecamatan tetangganya, Pagedangan dan Kelapa Dua.
Kecamatan Serpong Utara memiliki setidaknya dua akses tol yakni di Alam Sutera dan di MH Thamrin. Ketiga kawasan inilah yang mendorong kemajuan kawasan Serpong Utara dan sekitarnya.
Melihat pengembangan Serpong Utara yang masih cukup luas, bagaimana dengan tren permintaan terhadap rumah di sini? Jika melihat infogram di atas, nampak jelas bahwa indeks permintaan untuk rumah di Serpong Utara masih lesu. Hal itu dijawarkan jika melihat perbandingannya dengan indeks permintaan terhadap rumah di Tangerang Selatan secara general.
Untuk Serpong Utara, pada kuartal empat 2022, indeks demand mencapai 142,6 atau anjlok sebesar -32,2 persen dibandingkan Q3 2022 yang meraih indeks 210,1 (QoQ). Lalu dalam kurun waktu tahunan, indeks permintaan rumah di Serpong Utara ikut terkoreksi sebanyak -3,7 persen. Penurunan indeks demand secara signifikan ini diharapkan segera membaik di semester pertama 2023.
Rumah247.com turut memantau tren permintaan terhadap rumah di Tangerang Selatan sepanjang satu tahun terakhir. Hasilnya, daya demand dari masyarakat juga masih mengalami kelesuan. Dimana pada kuartal empat tahun 2022, indeks demand mencapai 93,2 atau turun sebesar -24,1 persen dibandingkan Q3 2022 yang meraih indeks 122,8 (QoQ).
Lalu dalam kurun waktu tahunan, indeks permintaan rumah di Tangerang Selatan untuk Q4 2022 juga terkoreksi sebanyak -26,8 persen.
Memantau Indeks Harga Dan Suplai Perumahan Di Serpong Utara
Rumah247.com Indonesia Property Market Index (RIPMI) mencatat indeks harga dan suplai rumah di Serpong Utara masih sangat dinamis sepanjang Q4 2022. Dimana pada kuartal kali ini, indeks harga rumah mencapai 135,7 atau terkoreksi -2,0 persen secara QoQ dibandingkan perolehan indeks sebesar 138,5 pada Q3 2022.
Berbanding terbalik, indeks harga rumah di Serpong Utara secara tahunan malah meraih rapor hijau dengan naik 11,8 persen di Q4 2022. Kenaikan terjadi lantaran posisi indeks di kuartal empat 2022 mampu menandingi pencapaian di kuartal yang sama tahun sebelumnya alias Q4 2021 yang meraih indeks 121,5 (YoY).
Jika dibandingkan dengan Tangerang Selatan, RIPMI merangkum indeks harga rumah di sepanjang Q4 2022 dalam catatan positif. Pada Q4 2022, indeks harga rumah mencapai 135,5 atau naik 0,8 persen secara kuartalan dibandingkan Q3 2022 yang meraih indeks 134,4.
Selanjutnya dalam kurun waktu tahunan, indeks harga rumah di Tangerang Selatan mengalami kenaikan lebih tinggi sebesar 9,7 persen. Pada Q4 2022, indeks yang mencapai 135,5 sukses melampaui posisi indeks di kuartal yang sama tahun sebelumnya atau Q4 2021 yakni 123,4 (YoY).
Beranjak dari tren harga ke suplai, RIPMI mengungkapkan bahwa indeks suplai rumah tapak di Tangerang Selatan relatif dinamis ditandai dengan naiknya indeks secara YoY namun menurun tipis secara QoQ.
Pada Q4 2022, indeks suplai rumah di Tangerang Selatan mencapai 268,9 atau turun -0,6 persen secara kuartalan daripada Q3 2022 yang meraih indeks 270,5. Penurunan secara QoQ ini jelas mengindikasikan bahwa pengembang rumah tapak di Tangsel tengah slow down dalam membangun maupun melahirkan unit pasokan baru.
Sementara dalam kurun waktu tahunan, indeks suplai rumah di Tangerang Selatan mengalami kenaikan cukup tinggi sebesar 28,6 persen. Pada Q4 2022, posisi indeks yang mencapai 268,9 sukses melampaui posisi indeks di kuartal yang sama tahun sebelumnya atau Q4 2021 yakni 209,1 (YoY).
Lalu apakah pertumbuhan yang cukup bagus di Tangsel turut berdampak pada indeks suplai rumah di Serpong Utara? Faktanya, indeks suplai rumah di Serpong Utara justru mengalami kenaikan yang lebih pesat baik secara kuartalan maupun tahunan.
Pada Q4 2022, indeks suplai rumah di Serpong Utara tumbuh sebesar 479,7 dan merupakan posisi terkuat sepanjang 4 tahun terakhir. Oleh karenanya, secara kuartalan, indeks suplai kali ini terkoreksi positif sebesar 7,1 persen. Dimana pada kuartal sebelumnya yakni Q3 2022, indeks suplai rumahberada dalam capaian lebih rendah yakni 447,8.
Dari tren tahunan atau YoY, indeks suplai rumah di Serpong Utara juga meningkat tajam sebanyak 62,0 persen pada Q4 2022. Pasalnya, capaian indeks di kuartal yang sama tahun sebelumnya atau Q4 2021 hanya mampu mencapai 296,1.
Jadi mau cari rumah, ruko, apartemen, atau investasi properti? Pahami potensi wilayahnya mulai dari fasilitas, infrastruktur, hingga pergerakan tren harganya lewat AreaInsider.
Hanya Rumah247.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah