Rumah247.com – Beberapa segmen properti seperti ruang perkantoran, ritel, dan unit apartemen masih dalam situasi stagnan hingga periode akhir tahun 2022 lalu. Namun seiring dilonggarkannya pembatasan, sejak akhir tahun lalu situasinya mulai membaik dan ini akan berlenjut sepanjang tahun 2023 ini.
Sektor perkantoran di Jakarta belum menunjukkan situasi yang lebih baik khususnya selama situasi pandemi Covid-19 sejak tahun 2020 lalu. Namun begitu tingkat hunian di kawasan CBD maupun non CBD masih tetap bertahan dan hal ini disiasati oleh landlord dengan berbagai cara khususnya untuk mempertahankan tingkat okupansinya.
Menurut Head of Research JLL Indonesia Yunus Karim, pada triwulan terakhir tahun 2022 lalu tingkat hunian sektor perkantoran berada di angka 71 persen untuk kawasan CBD dan 72 persen kawasan non CBD. Situasi ini salah satunya disebabkan jumlah permintaan yang masih terbatas.
“Selain itu terdapat satu gedung di kawasan CBD Thamrin dan satu gedung di Jakarta Utara yang selesai dibangun sehingga menyebabkan tingkat hunian masih tertekan. Pada tahun 2023 ada dua gedung di area Thamrin dan koridor Sudirman yang juga akan selesai sehingga menambah jumlah pasokan sektor perkantoran sekitar 130 ribu m2,” ujarnya.
Sementara itu untuk kawasan perkantoran non CBD diperkirakan akan ada penambahan sekitar 95 ribu m2 yang akan disuplai dari gedung perkantoran di Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan. Hal yang agak menggembirakan, sektor pusat perbelanjaan kelas menengah-atas di Jakarta akan kembali menikmati kunjungan yang lebih sehat seiring dicabutnya pembatasan pada akhir Desember 2022 lalu.
Hal itu akan terus mendorong permintaan sejak triwulan keempat tahun lalu dan akan berlenjut sepanjang tahun ini. Akan ada banyak peritel yang kembali beroperasi dan bila melihat industri makanan dan minuman masih akan menjadi penyewa yang paling aktif bahkan mulai berekspansi pada tahun ini.
Pada tahun 2023 ini pasokan pusat perbelanjaan baru juga akan bertambah sekitar 115 ribu m2. Selain perkantoran dan ritel, ermintaan untuk pasar unit apartemen di Jakarta belum menunjukkan adanya peningkatan baik dalam volume penjualan maupun peluncuran produk baru ke pasar.
“Untuk tingkat penjualan unit apartemen juga masih stagnan di level 62 persen dengan total pasokan unit apartemen yang masih dibangun mencapai 32 ribu unit. Meskipun pasar apartemen belum menunjukkan peningkatan yang signifikan, tapi dari sisi produk baru yang diluncurkan ke pasar mengalami sedikit peningkatan dibandingkan tahun 2021 lalu dan ini juga dampak dari pelonggaran pembatasan sosial,” bebernya.
Masih bingung cara menghitung bunga KPR? temukan jawabannya di video berikut ini, yuk!
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah247.com
Hanya Rumah247.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah