Rumah247.com – Pekerjaan normalisasi Sungai Ciliwung terus dikebut dengan target penyelesaian akhir tahun ini. Proyek normalisasi ditambah beberapa bendungan hingga dry dam akan memberikan dampak berkurangnya debit air yang masuk ke wilayah Jakarta secara signifikan.
Setelah terhenti cukup lama, pekerjaan normalisasi Sungai Ciliwung kembali dilanjutkan dan dikebut hingga saat ini tinggal menyisakan pekerjaan sekitar 17 km. Beberapa kendala yang terjadi di lapangan antara lain terkait permasalahan pembebasan lahan di beberapa titik yang masih harus diselesaikan.
Presiden Joko Widodo (Jokowi), Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, dan Mentri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto telah meninjau langsung pekerjaan normalisasi di titik yang sudah dibebaskan yaitu Rawajati.
Menurut Jokowi, terkait pembebasan lahan untuk proyek ini akan dilanjutkan oleh Kementerian ATR/BPN dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sehingga titik-titik lokasi yang sudah dibebaskan bisa langsung dilanjutkan pembangunan konstruksinya oleh Kementerian PUPR.
“Targetnya kurang dari dua tahun atau pada akhir tahun 2024 yang 17 km itu bisa diselesaikan. Dengan begitu normalisasi Sungai Ciliwung ini betul-betul rampung dan akan sangat mengurangi banjir khususnya di wilayah Jakarta ditambah air yang dari atas akan ditahan oleh Bendungan Ciawi dan Sukamahi,” ujarnya.
Proyek normalisasi Sungai Ciliwung juga merupakan bagian dari rencana induk sistem pengendalian banjir (flood control) Jakarta dari hulu hingga hilir. Kegiatan normalisasi ini bertujuan untuk mengembalikan kondisi lebar Sungai Ciliwung seperti kondisi normalnya yaitu 35-50 meter.
Bukan hanya mengembalikan lebar sungai, lingkup pekerjaan normalisasi lainnya meliputi penguatan tebing, pembangunan tanggul, hingga pembangunan jalan inspeksi dengan lebar 6-8 meter di sepanjang sisi Sungai Ciliwung. Normalisasi ini akan meningkatkan kapasitas tampung air dari 200 m3/detik menjadi 570 m3/detik selain penataan kawasan di sekitar sungai.
Normalisasi Sungai Ciliwung ini melintasi sejumlah kelurahan di Jakarta yaitu Manggarai, Bukit Duri, Kebon Manggis, Kampung Melayu, Kampung Pulo, Kebon Baru, Bidara Cina, Cikoko, Cawang, Pengadegan, Rawajati, Cililitan, Gedong, Tanjung Barat, Balekambang, Pejaten Timur, Jagakarsa dan Pasar Minggu.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane Bambang Heri menjelaskan, selain normalisasi Sungai Ciliwung di bagian hulu juga telah diselesaikan pembangunan dua bendungan kering (dry dam) di Kabupaten Bogor yaitu Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi.
“Kementerian PUPR juga tengah membangun sodetan Ciliwung yang berfungsi untuk mengalirkan sebagian debit banjir Sungai Ciliwung menuju ke Kanal Banjir Timur (KBT) dan Kali Cipinang serta pembangunan stasiun pompa air Sentiong di bagian hilir berkapasitas 50 m3/detik,” jelasnya.
Setelah proyek normalisasi ini selesai, luas area terdampak banjir menjadi 464 hektar berkurang menjadi 318 hektar. Ditambah sodetan akan berkurang lagi menjadi 211 hektar dan dengan tanggul 500 meter di Cawang berkurang lagi menjadi 196 hektar.
Cek lima langkah mudah mengurus balik nama sertifikat rumah lewat video berikut ini.
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah247.com
Hanya Rumah247.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah