Masjid Raya Makassar disebut-sebut sebagai salah satu masjid terindah di kawasan Indonesia Timur. Bukan semata karena keindahannya yang mampu menyedot perhatian masyarakat, masjid ini ternyata menjadi tempat bersatunya para pejuang di masa kemerdekaan dalam menghimpun kekuatan guna mengusir penjajah.
Begitu pula dengan Masjid Raya Makassar yang merupakan salah satu ikon bagi ibukota Provinsi Sulawesi Selatan. Di samping sebagai fasilitas ibadah bagi umat Islam, masjid ini juga berfungsi sebagai ‘markas’ bagi para pejuang kemerdekaan dalam menyusun strategi.
Mau punya rumah di Makassar dan sekitarnya dengan harga terjangkau dan cocok untuk pasangan muda? Temukan pilihan rumahnya dengan harga di bawah Rp400 jutaan di sini!
Seperti apa perjalanan kisah Masjid Raya Makassar? Penjelasan berikut ini bisa menjadi referensi bagi Anda sebelum nanti mengunjunginya pada suatu waktu.
Lokasi Masjid Raya Makassar

Masjid Raya Makassar terletak di pusat kota yang mudah dijangkau. (Foto: tribun-timur.com)
Karena tergolong besar dan megah, keberadaan Masjid Raya Makassar di pusat kota cukup mencolok. Ya, tempat ibadah kebanggaan umat Islam di Kota Daeng ini mudah dijangkau dari mana saja, tepatnya terletak di Gaddong, Jl. Masjid Raya, Bontoala, Kec. Bontoala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Posisi Masjid Raya terbilang sangat strategis. Dari Kantor Walikota Makassar misalnya, hanya berjarak sekitar 1,5 km sehingga bisa ditempuh dengan berjalan kaki kira-kira 15 menit. Dari Lapangan Karebosi malah lebih dekat lagi, Anda hanya butuh waktu 10 menit jalan kaki menuju masjid raya.
Untuk dapat menjangkau masjid ini Anda bisa menggunakan kendaraan pribadi maupun transportasi umum. Cukup banyak moda transportasi umum yang bisa mengantar Anda menuju masjid ini, seperti angkutan kota yang biasa disebut Pete-pete ataupun bus Trans Mamminasata.
Pilihan mudah dan nyaman tentu saja dengan kendaraan pribadi dan taksi. Bagi Anda yang membawa kendaraan pribadi, tak usah khawatir karea tersedia parkir yang cukup luas disana. Misalkan usai rekreasi dari Pantai Losari ini menuju masjid ini, Anda hanya butuh waktu kira-kira 9 menit berkendara.
Tonton video yang informatif berikut ini untuk mengetahui 8 tambahan biaya jual beli rumah yang perlu disiapkan!
Sejarah Masjid Raya Makassar

Masjid Raya Makassar pada masa silam. (Foto: Facebook.com/Masjid RAYA Makassar)
Sebagai masjid yang dibangun pada masa penjajahan kolonial, Masjid Raya Makassar memang tidak luput dari sejarah yang mengiringinya. Lahan tempat berdirinya masjid megah ini berdiri asal muasalnya adalah sebuah tanah lapang milik orang Belanda bernama Het Gouvememet Van Nederlansche.
Beberapa waktu kemudian, lahan tersebut berpindah kepemilikan ke orang pribumi. Pemilik baru lalu mewakafkannya untuk dibangun sebuah masjid besar. Pada tahun 1947, dengan diprakarsai oleh Kiai Ahmad Bone, maka disepakatilah pembangunan masjid dengan menetapkan Kiai Mukhtar Lutfi sebagai ketua pelaksana berdasarkan hasil musyawarah.
Untuk rancangan masjid, dibuat semacam sayembara yang kemudian dimenangkan oleh seorang arsitek bernama M. Soebardjo. Rancangan masjid pada awalnya menyerupai bentuk pesawat.
Secara resmi, pembangunan masjid ini dimulai pada tahun 1948. Setahun kemudian, pembangunan dinyatakan telah selesai dan diresmikan pada tanggal 27 Mei 1949. Pembangunan masjid sendiri telah menelan biaya total sebesar 1,2 juta rupiah.
Dalam perjalanannya, masjid megah yang satu ini juga digunakan sebagai tempat berkumpul bagi para pejuang kemerdekaan dalam menghadapi pasukan Belanda. Tak heran jika di awal berdirinya, masjid ini bernama Masjid Perjuangan. Salah satu peristiwa menyedihkan kala itu adalah gugurnya sang ketua pembangunan masjid yang ditembak oleh tentara Belanda.
Pada tahun 1957, Presiden Sukarno berkunjung ke Masjid Raya untuk menyampaikan pesan perdamaian. Dan sepuluh tahun kemudian, tahun 1967, giliran presiden kedua RI, Suharto (waktu itu belum menjabat sebagai presiden) juga menyempatkan diri mengunjungi masjid ini dan memberi dana bantuan pembangunan sebesar 50 juta rupiah.
Renovasi Masjid Raya di Makassar pertama kali terjadi pada tahun 1978. Ketika itu, karena sudah dimakan usia, ada beberapa bagian yang mengalami kerusakan. Namun, tidak banyak perubahan yang dilakukan, hanya sebatas mengganti bagian yang rusak, seperti bagian atap berikut gentengnya.
Pada tahun 1998, di saat Indonesia mengalami krisis moneter, masjid ini justru melakukan hendak melakukan renovasi besar-besaran. Waktu itu disepakati perubahan bentuk masjid dari bentuk pesawat ke bentuk seperti yang ada sekarang ini. Dan peletakan batu pertama terjadai pada 9 Oktober 1999 oleh Gubernur Sulsel Zainal Basri Palaguna.
Bentuk Baru Masjid Raya di Makassar

Masjid Raya Makassar makin megah setelah mengalami perubahan bentuk. (Foto: traveloka.com)
Tepat tanggal 25 Mei 2005, pembangunan masjid selesai dan diresmikan oleh Wakil Presiden RI H.M. Jusuf Kalla. Hingga saat ini, desain masjid masih belum ada perubahan.
Tak hanya menyimpan sejarah perjuangan warga Makassar melawan penjajah, Masjid ini juga menjadi tempat pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat nasional pertama pada tahun 1968.
Temukan juga beragam tips, panduan, dan informasi mengenai pembelian rumah, kpr, pajak, hingga legalitas properti di Panduan Rumah247.com.
Arsitektur Masjid Raya di Makassar

Bentuk bangunan masjid yang mengadopsi gaya Timur Tengah dan Mediterania, lengkap dengan dua menara (lama dan baru).. (Foto: surau.co)
Masjid Raya Makassar memang didesain menjadi masjid besar sejak mula rancangannya. Dengan lahan seluas sekitar 13.912 meter persegi dan luas bangunan berkisar 10.500 meter persegi, masjid ini diproyeksikan bisa menampung 10.000 jamaah.
Sementara jika memanfaatkan seluruh area termasuk halaman masjid, maka bisa menampung hingga 50.000 jamaah. Bangunan awal masjid hanya terdiri dari satu lantai dengan bentuk yang menyerupai pesawat.
Hal itu berangkat dari keresahan masyarakat di Kota Makassar karena merasa dihantui pesawat pengebom B-29 yang selalu terbang di atas kota.
Pada tahun 1999, masjid mengalami perluasan menjadi dua lantai dengan konsep desain ala Timur Tengah dan Mediteranian. Masjid Raya ini dilengkapi dengan empat kubah kecil serta dua menara, yakni menara lama dengan tinggi 47 meter dan menara baru yang memiliki tinggi 66,66 meter sesuai jumlah surat dalam Al Qur’an.
Keunikan Masjid : Pulas Keemasan

Ruang ibadah utama Masjid Raya Makassar yang indah dan terkesan mewah. (Foto: detik.com)
Masjid Raya Makassar didesain terbuka sehingga membuat udara secara leluasa keluar masuk. Hal ini membuat kondisi di dalam ruang ibadah utama terasa sejuk dan nyaman.
Langit-langit masjid dipulas warna emas sehingga terkesan mewah dengan sebaran kaligrafi Asmaul Husna. Di bagian mihrab, desainnya serasa mirip dengan gaya masjid-masjid di Cordoba, Spanyol.
Keunikan Masjid Raya : Al Quran Raksasa

Al Qur’an raksasa yang menambah keindahan masjid. (Foto: Antara.com)
Al-Qur’an raksasa berukuran 1 meter x 1,5 meter dengan berat 584 kilogram menambah keindahan interior masjidnya. Kitab suci ini dibuat dengan menggunakan kertas berkualitas produksi Perum Peruri. Tulisannya menggunakan campuran tinta cina dan air teh kental agar tahan lama serta tidak mudah luntur.
Fasilitas Dan Aktivitas Masjid Raya, Makassar

Area parkir Masjid Raya Makassar yang terbilang luas, cukup nyaman jika ingin berkunjung dengan membawa kendaraan pribadi. (Foto: googlemaps.com/Supri Yatno)
Sebagai salah satu masjid utama di Kota Makassar, Masjid Raya ini tentu dilengkapi fasilitas yang memadai agar jamaah yang berdatangan bisa terlayani dengan baik. Fasilitas tersebut, antara lain:
- Ruang ibadah yang nyaman
- Tempat wudhu yang banyak
- Kamar mandi/toilet
- Kantor sekretariat pengurus masjid
- Perpustakaan
- Tempat penitipan sepatu/Sandal
- Halaman
- Area parkir yang cukup luas
Wisata Religi Masjid Raya Makassar

Suasana buka puasa bersama di Masjid Raya Makassar. (Foto: tribun-timur.com)
Di samping ibadah salat lima waktu, ada banyak lagi kegiatan yang diselenggarakan di Masjid Raya Makassar. Dalam satu pekan, digelar beberapa kajian agama (pengajian) yang bisa diikuti oleh masyarakat umum. Wisata religi, seperti napak tilas sejarah masjid juga sangat menarik untuk dilakukan selama berada di sini.
Ketika tiba bulan suci Ramadhan, kegiatan di masjid ini makin semarak. Seperti masjid-masjid besar pada umumnya, kegiatan bukan puasa bersama juga diselenggarakan di masjid ini. Malamnya, pelaksanaan salat Tarawih diikuti oleh ribuan jamaah yang memadati dua lantai masjid.
Begitu juga dengan perayaan dua hari raya umat Islam, yakni Idulfitri dan Iduladha. Masjid Raya ini tentunya menyelenggarakan kegiatan salat Ied yang biasanya dipenuhi oleh jamaah hingga ke bagian halaman yang bisa menampung hingga 50.000 jamaah.
Demikian ulasan tentang masjid yang bersejarah ini. Jika Anda kebetulan tengah berlibur atau ada urusan bisnis di Kota Makassar, mungkin bisa menyempatkan diri untuk mampir ke masjid ini.
Jadi mau cari rumah, ruko, apartemen, atau investasi properti? Pahami potensi wilayahnya mulai dari fasilitas, infrastruktur, hingga pergerakan tren harganya lewat AreaInsider.
Hanya Rumah247.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah