Harga rumah di Jakarta yang sudah tak relevan lagi dengan kondisi finansial kelas menengah, membuat masyarakat beralih ke kawasan pinggiran yang masih menghadirkan rumah-rumah murah. Namun tak semua kawasan pinggiran menawarkan hunian dengan harga terjangkau, hanya segelintir saja salah satunya rumah-rumah di Maja.
Sementara bila dibandingkan dengan kawasan suburban Jakarta seperti Maja yang terletak Tangerang, harga rumah Rp900 jutaan bisa dipastikan akan sulit ditemukan. Kalaupun ada, tentu akan menjadi rumah mewah yang setara dengan rumah Rp2 miliaran di Jakarta. Ironi, bukan?
Oleh karenanya rumah-rumah di Maja kini banyak diincar masyarakat yang berpenghasilan standar UMR misalnya Rp4 jutaan. Kendati tinggal di Maja, namun tetap punya akses mudah nan murah menuju Jakarta yang tentunya difasilitasi oleh Kereta Rel Listrik jurusan Rangkasbitung – Tanah Abang.
Membahas lebih lanjut, Rumah247.com merangkum setidaknya ada 7 alasan mengapa harus punya rumah di Maja. Apa sajakah itu? Berikut penjelasan lengkapnya.
1. Potensi Investasi Maja Masih Panjang
Pandemi yang belum mereda di Indonesia berdampak pada semua aspek tanpa terkecuali. Tak heran, hal tersebut juga menyebabkan menurunnya performa sektor properti, termasuk indeks harga rumah di Maja. Padahal, indeks harga sudah mampu mencapai posisi terkuat di Q1 2021 dengan raihan 128,7 (tertinggi sepanjang empat tahun terakhir), namun harus kembali surut pada Q2 2021.
Di Q2 2021, indeks harga terkoreksi turun sebanyak 6,4 persen secara kuartalan (Quarter on Quarter/QoQ). Hal ini lantaran indeks harga rumah di Maja hanya mampu tumbuh sebanyak 120,5, atau turun 8,2 poin dibandingkan Q1 2021.
Secara tahunan, indeks harga rumah di Maja pada Q2 2021 juga harus rela turun sebanyak 1,9 persen dibandingkan kuartal yang sama tahun sebelumnya atau Q2 2020 (Year on Year/YoY). Faktor menurunnya indeks harga secara kuartalan dan tahunan diyakini merupakan imbas atas kembali berlakunya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kebijakan Masyarakat (PPKM) untuk Jawa – Bali.
Kendati demikian, penurunan indeks harga justru menjadi momentum tepat bagi pencari rumah di Maja. Dalam kondisi seperti sekarang, pembeli akan diperlakukan sebagai ‘raja’, di samping ada pula diskon dan gimmick yang akan semakin meringankan biaya pembelian rumah.
Dalam kaitannya tujuan investasi, tentu akan mengharapkan return yang berlipat kali lebih besar dibandingkan harga modal atau pembelian. Oleh karenanya, harga rumah di Maja yang saat ini masih murah, diprediksi akan naik berlipat ganda dalam kurun 5 tahun mendatang. Tak percaya? Simak faktor pendukungnya di bawah ini!
2. Suplai Rumah Di Maja Masih Aktif
Kendati tren indeks harga rumah di Maja mengalami koreksi, namun hal yang kontras terjadi pada sisi suplai. Catatan Rumah247.com Indonesia Property Market Index (RIPMI) menunjukkan bahwa indeks suplai rumah meningkat tajam, baik secar QoQ maupun YoY.
Pada Q2 2021, indeks suplai rumah di daerah Maja naik signifikan sebanyak 20,2 persen dibandingkan Q1 2021 (QoQ). Hal ini lantaran indeks suplai pada Q1 2021 mencapai 139,6 atau naik 28,2 poin menjadi 167,8 di Q2 2021.
Indeks suplai rumah di Maja pada Q2 2021 juga menguat tajam secara tahunan dengan perolehan sebesar 70,5 persen. Dimana pada kuartal yang sama tahun sebelumnya atau Q2 2020, indeks suplai hanya mampu tumbuh sebesar 98,5. Kenaikan yang fantastis ini menjadi bukti bahwa pengembang tidak berhenti meluncurkan pasokan rumah di Maja demi mengentaskan backlog yang masih tinggi.
Lepas dari tren suplai yang berlangsung positif, pencarian terhadap rumah di Maja dalam kurun waktu satu tahun terakhir justru mengalami dinamika. Teranyar, pada Juni 2021, indeks pencarian rumah di Maja mencapai indeks 138,8 atau turun 16,3 persen dibandingkan Mei 2021.
Selama periode Juli 2020 – Juni 2021, angka pencarian tertinggi terjadi pada Agustus 2020 dengan perolehan indeks 166,4. Sedangkan penurunan terhadap pencarian rumah di Maja paling rendah terjadi di bulan Desember dengan indeks 91,2.
3. Waktu Tempuh Maja – Jakarta Hanya 86 Menit
(Kompas.com)
Tak mengapa punya rumah agak jauh, namun tetap bisa dijangkau dengan moda transportasi yang murah, nyaman, dan cepat. Begitupun berlaku bagi penghuni rumah di Maja. Meski harus bolak-balik Maja–Jakarta–Maja setiap hari, namun biaya transportasinya relatif efisien ketimbang punya rumah di Jakarta dan bekerja di Jakarta.
Pasalnya, kawasan ini dilengkapi Stasiun KRL Maja yang menjadi tumpuan warga untuk beraktivitas ke Jakarta. Ongkos dari Maja ke Jakarta dengan KRL pun hanya Rp7 ribu, atau jadi Rp14 ribu untuk perjalanan pulang-pergi. Tentu jauh lebih hemat ketimbang naik ojek online, bukan?
Selain itu, estimasi waktu yang dibutuhkan untuk sekali perjalanan hanya 86 menit tanpa merasakan macet sedikitpun. Jika masuk jam kantor adalah pukul 8 pagi, maka warga harus tiba di stasiun paling lambat pukul 06.30.
Ingin punya rumah sendiri? Temukan aneka cerita yang menginspirasi seputar perjuangan wujudkan mimpi punya rumah sendiri hanya di Cerita Rumah.
4. Fasilitas Dan Infrastruktur Maja Terus Berkembang
(VOI)
Dari sisi fasilitas dan infrastruktur Maja tentunya tak perlu ditanya. Pasalnya saat ini banyak dilakukan pembangunan fasilitas seperti pusat perbelanjaan, pusat hiburan, hingga jalan tol untuk mempermudah akses mobilitas warga Maja dan sekitar.
Saat ini untuk pusat perbelanjaan di Maja masih mengacu pada pusat perbelanjaan tradisional dan supermarket. Namun tak perlu khawatir karena dalam waktu dekat, Maja akan memiliki sebuah kompleks komersial yang bernama EcoPlaza. Tempat ini berisi fitness center, kafe, supermarket, butik, coffee shop, restoran, ATM Center, hingga bioskop.
Tentunya kehadiran fasilitas dan infrastruktur tersebut dapat meningkatkan pertumbuhan Maja lebih pesat di masa depan. Apalagi pasokan lahan di Maja masih sangat mumpuni untuk pengembangan jangka panjang.
5. Maja: The Next Kota Mandiri
(bappeda.lebakkab.go.id)
Seperti diutarakan Wakil Gubernur Banten, Andika Hazrumy yang dikutip dari Suara.com, pemulihan ekonomi di masa pandemi Covid-19 menjadi fokus Pemerintah Provinsi Banten sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo. Di sektor ekonomi, pengembangan kawasan Kota Mandiri Maja adalah salah satu yang diyakini akan menumbuhkan perekonomian.
Pengembangan Kota Baru Maja yang diusulkan dilakukan pada tahun 2022 akan mencakup sejumlah pembangunan jalan strategis, peningkatan jalan nasional Cikande-Rangkasbitung, dan reakvitasi jalur kereta api Rangkasbitung-Pandeglang-Labuan.
6. Maja Siap Jadi Distrik Kreatif
(Quartz)
Rencana pengembangan Maja sebagai distrik kreatif rupanya tidak hanya diminati oleh pengembang besar sekelas Ciputra Group, melainkan juga pemerintah setempat. Tak pelak, Pemerintah Kabupaten Lebak memberikan usulan untuk distrik ekonomi kreatif di Maja dirancang menjadi silicon valley-nya Indonesia, yang fokusnya lebih kepada digital hingga MICE.
Pembangunan distrik ini nantinya diharapkan dapat menjadi rumah bagi para pelaku kreatif, sehingga diharapkan dapat mendorong peningkatan sektor industri kreatif dan wisata. Hal ini dilakukan sebagai salah satu cara untuk mengundang investor dan menjadikan distrik kreatif sebagai tujuan wisata.
7. Harga Rumah Di Maja Masih Murah
Rasanya hampir semua orang tahu bahwa harga rumah di Maja masih murah, ideal bagi kondisi finansial keluarga muda berpenghasilan rata-rata. Tak heran Rumah247.com menemukan fakta bahwa ada 74,01 persen masyarakat yang menempatkan rumah di Maja seharga kurang dari Rp300 juta sebagai target utama.
Untuk rumah dengan harga di atas Rp300 juta namun tak lebih dari Rp750 juta hanya diincar oleh 25,88 persen masyarakat. Itu artinya, pangsa pasar terbesar memang masih dipegang oleh rumah-rumah ekonomis dengan harga di bawah Rp300 juta. Lantas, apa saja pilihan rumahnya?
1. Rumah di Permata Mutiara Maja
Berada dalam radius 1,3km dari Stasiun KRL Maja, super klaster Permata Mutiara Maja patut dijadikan referensi. Di perumahan ini, masyarakat bisa dengan mudah menjumpai pilihan rumah dengan harga mulai dari Rp150 juta.
2. Rumah di Citra Maja Raya
Township Citra Maja Raya seluas 2.600 hektare berlokasi di Kabupaten Lebak, Banten. Township karya Ciputra Group ini hingga kini masih mendominasi pasar perumahan di Maja. Pasalnya, ratusan rumah seharga Rp180 jutaan masih banyak tersedia di sini.
3. Rumah di Cluster Sentra Hills
Opsi perumahan lainnya di Maja adalah Cluster Sentra Hills. Ini merupakan perumahan subsidi dan komersial yang berpadu dalam satu lingkungan. Tak pelak ada dua tipe harga yang ditawarkan, yakni Rp168 juta untuk rumah subsidi, dan mulai dari Rp250 jutaan untuk rumah non-subsidi.
4. Rumah di Griya Pesona Madani
Berada di bilangan Ciwaru, perumahan Griya Pesona Madani menghadirkan rumah dengan bangunan seluas 37 meter persegi dengan harga Rp220 jutaan. Dengan luas sebesar itu, tiap unit rumah terdiri dari dua kamar tidur dan satu kamar mandi. Cocok bagi keluarga muda.
5. Rumah di Cluster Green Cove
Cluster Green Cove menjadi satu dari sekian klaster yang ada di townhsip Citra Maja Raya. Namun di klaster ini, harga rumah dipasarkan lebih premium yakni mulai Rp250 juta dengan spesifikasi yang jauh lebih unggul dibandingkan unit rumah seharga kurang dari Rp200 juta.
Jadi mau cari rumah, ruko, apartemen, atau investasi properti? Pahami potensi wilayahnya mulai dari fasilitas, infrastruktur, hingga pergerakan tren harganya lewat AreaInsider.
Hanya Rumah247.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah
