Download Aplikasi Rumah247

Harga Rumah Tapak Di Semarang Melambat, Inikah Waktunya Beli?

Selain sebagai Ibukota Provinsi Jawa Tengah, Kota Semarang merupakan kota metropolitan terbesar kelima yang dalam beberapa tahun terakhir ini berkembang sangat pesat. Setidaknya hal ini tercermin dari semakin banyaknya pasokan rumah tapak di Semarang yang sejalan dengan tingginya kebutuhan hunian masyarakat.

Perkembangan Kota Semarang yang kian mapan ditandai dengan munculnya gedung pencakar langit, pusat-pusat bisnis baru, menjamurnya industri hospitality dan bertambahnya jumlah mal-mal besar yang menyediakan beragam fasilitas.

Jika diperhatikan, pertumbuhan di Semarang tidak hanya nampak di sejumlah titik di jantung kota tetapi juga kawasan Semarang Atas yang menjadi pusat aktivitas dan aglomerasi baru bagi penduduk dengan bermunculan “kota-kota” kecil baru. Salah satu contohnya adalah CitraGrand Semarang yang berlokasi di Tembalang.

Proyek besutan Ciputra Group ini sukses membuat kawasan Semarang Atas tampil memesona bagi property seeker. Bagaimana tidak, banderol harga rumah yang masih ‘ramah kantong’ menjadi daya pikat tersendiri bila dibandingkan proyek hunian di seputar pusat Kota Semarang. Sasarannya pun tak lain adalah keluarga muda di level pendapatan menengah.

Di samping itu, bersinarnya pertumbuhan Semarang juga didukung oleh beberapa daerah di sekitarnya, seperti Kota Ungaran, Kabupaten Demak, Kota Kendal, dan Kota Salatiga. Apalagi Semarang juga didukung beberapa akses jalan tol yang menjanjikan.

Mulai dari Tol Srondol–Bawen yang mempersingkat waktu tempuh dari Semarang ke Solo, sampai dengan pembangunan jalan Tol Semarang–Batang yang beroperasi sejak 2018. Kehadiran Tol Semarang–Batang yang membentang sepanjang 75km sangat dinantikan sejumlah elemen masyarakat. Pasalnya tol ini merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Jawa yang menghubungkan Merak, Banten hingga Banyuwangi, Jawa Timur.

Perkembangan Rumah Tapak Di Semarang Dari Sudut Jateng

Rumah247.com Indonesia Property Market Index (RIPMI) mencatat perkembangan rumah tapak di Jawa Tengah dalam satu tahun terakhir (Q3 2020 – Q3 2021). Hasilnya, ditemukan bahwa indeks harga rumah tapak mengalami penurunan di Q3 2021.

Boleh jadi penurunan tersebut merupakan respon market terhadap situasi secara nasional, di mana keberlanjutan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kerumunan Masyarakat (PPKM) masih digalakkan pemerintah untuk area Jawa – Bali. Sebab jika memperhatikan infogram di atas, terlihat bahwa indeks harga sudah berupaya pulih pada Q1 2021, namun terpaksa turun di kuartal setelahnya.

Pada Q3 2021, indeks harga rumah tapak di Jawa Tengah berada di level 113,1, atau turun -3,5 persen secara kuartalan dibandingkan Q2 2021 yang memeroleh indeks 117,3 (QoQ). Penurunan sebesar 4,2 poin ini menandakan bahwa situasi pandemi begitu berpengaruh terhadap tren harga hunian di Jawa Tengah.

Sedangkan secara tahunan, indeks harga rumah di Jawa Tengah juga turun sebanyak -5,7 persen pada Q3 2021. Hal ini dikarenakan pencapaian kuartal yang sama tahun sebelumnya atau Q3 2020 berhasil menduduki level lebih tinggi dengan indeks 119,9 (YoY).

Jika pada tren harga terjadi penurunan, berbeda halnya dengan tren suplai. RIPMI mengungkapkan bahwa tren suplai rumah di Jawa Tengah meningkat pesat secara kuartalan dengan 23,9 persen di Q3 2021.

Tingginya persentase kenaikan suplai secara QoQ dikarenakan indeks pada Q3 2021 mencapai 263,2 atau lebih tinggi 50,7 poin dibandingkan indeks suplai di Q2 2021 yang meraih 212,5.

Sementara dalam tren tahunan, indeks suplai rumah di Jawa Tengah juga melonjak sebanyak 30,1 persen di Q3 2021. Dimana pada kuartal yang sama tahun sebelumnya (Q3 2020), indeks suplai hanya mampu bertahan di posisi 202,2 (YoY).

Indeks Harga Rumah Tapak Di Semarang Turun, Suplai Naik

Mengamati infogram di atas, bisa diambil kesimpulan bahwa tren rumah tapak di Semarang sangat berpedoman dengan apa yang terjadi di pasar perumahan Jawa Tengah secara menyeluruh. Hal itu dibuktikan dari turunnya indeks harga rumah tapak di Semarang, serupa dengan yang terjadi dengan indeks harga rumah tapak di Jawa Tengah.

Pada Q3 2021, indeks harga rumah tapak di Semarang terkoreksi -2,5 persen secara kuartalan. Dibandingkan Q2 2021, indeks harga rumah saat itu berada di level lebih kuat yakni 119,6, sementara pada Q3 2021 indeks tumbuh di angka 116,6 (QoQ).

Menurut tren tahunan, indeks harga rumah tapak di Semarang pada Q3 2021 juga turun -0,6 persen. Kondisi itu disebabkan indeks harga di kuartal yang sama tahun sebelumnya yakni Q3 2020 mampu mencapai 117,3 atau unggul tipis 0,7 poin dibandingkan Q3 2021 (YoY).

Bila indeks suplai rumah di Jawa Tengah mengalami kenaikan pesat, demikian juga berlaku untuk indeks suplai rumah tapak di Semarang. Dari infogram di atas, tercatat bahwa indeks suplai rumah menguat sebanyak 18,5 persen secara QoQ pada Q3 2021.

Indeks suplai rumah tapak di Semarang pada Q3 2021 berhasil mencapai 279,5, atau lebih tinggi 43,5 poin dibandingkan kuartal sebelumnya yakni Q2 2020 yang meraih indeks 236,0.

Sedangkan dalam kurun waktu tahunan, indeks suplai rumah tapak di Semarang tumbuh 22,2 persen pada Q3 2021. Dimana pada kuartal yang sama tahun sebelumnya atau Q3 2020, indeks suplai saat itu hanya memeroleh 228,8 (YoY).

Pertumbuhan suplai yang berlangsung positif sebaiknya bisa dimanfaatkan konsumen properti dalam mencari hunian di saat harga masih melambat. Agar punya rekomendasi terbaik, berikut Rumah247.com sebutkan lima pilihannya.

1. Rumah Tapak Di SemarangCitraGrand Semarang

Citra Grand Semarang mengusung konsep City of Festival yang menggabungkan tempat tinggal, lingkungan kerja, dan hiburan di satu tempat. Hal ini menjadikan CitraGrand Semarang sebagai satu-satunya kawasan terpadu di ibukota Jawa Tengah ini.

Di perumahan ini ada ratusan hunian dengan tipe luas bangunan 48 m2 hingga 340 m2. Harga unit terendahnya ialah Rp600 jutaan. Soal fasilitas kawasan, pengembang menyediakan taman petualangan, gedung perkumpulan, minimart, arean bermain, kolam renang, dan keamanan 24 jam.

2. Rumah Tapak Di SemarangGreen Permata Rafika

Mencari rumah dengan harga Rp500 jutaan? Mungkin perumahan Green Permata Rafika yang berlokasi di area Banyumanik bisa jadi opsinya. Rumah dengan harga sebesar itu dibanderol untuk unit tipe 48/86 dengan spesifikasi dua kamar tidur.

3. Rumah Tapak Di SemarangKedaton Homes

Sementara itu Kedaton Homes yang terletak di Bukit Semarang Baru (BSB), Semarang Barat, menawarkan hunian premium dengan harga mulai Rp1 miliaran untuk unit tipe 45/120 dengan dua kamar tidur. Lokasi perumahannya cukup strategis, hanya terpaut 9km dengan Tol Semarang – Batang.

4. Rumah Tapak Di SemarangBamboe Villas 2

Bamboe Villas 2 merupakan perumahan muslim yang berada di area Tembalang. Tiap unit di sini ideal bagi keluarga muda dengan pendapatan terbatas, sebab harga rumahnya mulai dari Rp260 juta untuk unit tipe 38/72.

Kendati harganya relatif terjangkau, namun fasilitas yang disediakan cukup kompleks. Mulai dari taman petualangan, pusat kebugaran, keamanan 24 jam, serta lapangan terbuka.

5. Rumah Tapak Di SemarangGreenwood Semarang

Terakhir ada Greenwood Semarang yang hanya terpaut 4,5km dengan Tol Jatingaleh – Krapyak. Tak hanya itu, dari perumahan ke Manyaran Indah Golf Course cukup berkendara kurang dari 5 menit. Atas kelebihannya itu, unit rumah di sini dipasarkan cukup prestis yakni Rp670 jutaan sampai Rp1,5 miliar.

Jadi mau cari rumah, ruko, apartemen, atau investasi properti? Pahami potensi wilayahnya mulai dari fasilitas, infrastruktur, hingga pergerakan tren harganya lewat AreaInsider.

Hanya Rumah247.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansLike
3,912FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles