Menyimak deretan infrastruktur Jakarta Timur seakan tak pernah bosan untuk dibahas. Ya, Pemerintah saat ini memang lebih serius mengembangkan akses ke arah timur hingga Bekasi-Cikarang-Karawang.
Namun, kawasan timur mulai dilirik sejumlah pengembang dalam beberapa tahun terakhir. Ini tak lepas dari usaha Pemerintah membangun infrastruktur Jakarta Timur. Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) yang mangkrak puluhan tahun lamanya, sudah bisa dilintasi untuk rute Cipinang hingga Jaka Sampurna.
Presiden RI, Jokowi, mengatakan pembangunan tol tersebut sudah pasti akan sangat mengurangi kemacetan. Oleh sebab itu setelah mangkrak beberapa waktu lalu, Pemerintah memutuskan untuk melanjutkan kembali. Selain itu, dilakukan penyesuaian desain sehingga akan disambungkan dengan Tol Lingkar Luar Jakarta alias Tol JORR.
Jalan Tol Bekasi – Cawang – Kampung Melayu atau yang akrab disebut Becakayu, Seksi IB-IC membentang sepanjang 8,4km telah beroperasi sejak November 2017. Rute tol ini menghubungkan Cipinang hingga Jaka Sampurna. Jalan tol ini menjadi salah satu alternatif bagi warga Bekasi menuju Cipinang, Jakarta Timur. Tarif yang dipatok adalah Rp14.000 untuk golongan I.
Pada tahun 2018 periode Januari hingga Juli, volume lalu lintas kendaraan yang melintas pada jalan tol ini sebesar 2.367.461 dengan rata-rata kendaraan per hari adalah 11,171.
Jalan tol Becakayu yang membentang sejauh 23,8km, dibangun dengan jalan layang (elevated) yang membentang dari wilayah Tambun sampai Kampung Melayu. Panjang jalannya mencapai 21,04km, dan terdiri dari dua seksi yakni Seksi I Kasablanka – Jaka Sampurna sepanjang 11,9km. Sementara Seksi II Jaka Sampurna – Margajaya sepanjang 4,1km.
Saat ini progres untuk Seksi I Kasablanka – Jaka Sampurna sebesar 95,62%, Seksi II Jaka Sampurna – Margajaya sebesar 12,38% dan ditargetkan dapat digunakan pada Juli 2019.

Tak cukup sampai di situ, infrastruktur Jakarta Timur lain yang akan siap hadir dalam waktu dekat adalah jalur Light Rail Transit (LRT). Transportasi massal tersebut akan menghubungkan kawasan penyangga Ibukota seperti Bekasi dan Bogor. Hal ini semakin membangkitkan dinamika properti di kawasan tersebut.
Pemerintah sendiri menargetkan LRT akan rampung dan siap beroperasi sekitar pertengahan tahun 2019.
Tahap I proyek ini akan melalui rute, Cibubur-Cawang-Bekasi Timur dan Cawang-Dukuh Atas. LRT fase I A dan Fase I B akan membentang dari Cibubur-Cawang-Dukuh Atas sepanjang 24,2km, dan Bekasi Timur-Cawang-Dukuh Atas sepanjang 17,9km.
Proyek ini akan terdiri dari enam rute, yakni:
- Cawang – Cibubur
- Cawang – Kuningan – Dukuh Atas
- Cawang – Bekasi Timur
- Dukuh Atas – Palmerah Senayan
- Cibubur – Bogor
- Palmerah – Grogol / Bogor
Trase tersebut sudah tercantum di dalam Rencana Umum Jaringan Jalur Kereta Api pada kawasan Jabodetabek tahun 2014-2030 sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Perhubungan RI No. 54 tahun 2013.
Pembangunan Tahap I terdiri dari rute Bekasi Timur – Cawang – Kuningan – Dukuh Atas, dan Cibubur – Cawang. Jalur dan stasiun LRT akan menggunakan jalur tepi jalan tol, yang telah mendapatkan izin prinsip dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat nomor TN.13.03- Mn/408 tanggal 19 Mei 2015.
Sedangkan Tahap II membentang untuk jalur Cibubur – Bogor, dan Dukuh Atas – Palmerah – Senayan. Dan tahap III adalah jalur Palmerah – Grogol.