Perkembangan properti wilayah koridor timur seperti Cikarang dan Bekasi memang tak lepas dari keberadaan kawasan industri. Sedang wilayah di koridor barat Jakarta seperti Serpong, Tangerang karena banyaknya pengembangan kota baru.
Butuh informasi lengkap seputar perkembangan dan potensi kawasan lainnya? Simak info lengkapnya di AreaInsider.
Keunggulan Cikarang dari Tangerang
Cikarang unggul dari segi infrastruktur, di antaranya seperti adanya Jakarta-Cikampek Elevated Toll.
Terkait hal tersebut, Pengamat Property, Ali Tranghanda, menyampaikan analisisnya terkait dengan pasar properti di koridor Timur Jakarta di tahun 2020. Ali yang juga CEO Indonesia Property Watch ini setidaknya menggarisbawahi beberapa keunggulan koridor Timur ketimbang koridor Barat Jakarta, seperti:
- Dari segi infrastruktur
- Basis ekonomi industri yang kuat
- Harga tanah yang relatif lebih murah
1. Dari segi infrastruktur
Potensi unggulan dalam segi infrastruktur karena perkembangan pesat dari setidaknya 10 potensi infrastruktur. Misalnya:
- Jakarta-Cikampek Elevated Toll
- Double-Double Track Manggarai-Cikarang
- LRT
- Tol Jakarta-Cikampek II Selatan
- JORR II Cimanggis-Cibitung
- Kereta Cepat Jakarta-Bandung
- Pelabuhan Patimban
- Bandara Karawang
- Kawasan Ekonomi Khusus Bekasi-Karawang-Purwakarta (Bekapur)
- Rencana MRT Tahap III Balaraja-Cikarang
Temukan juga beragam tips, panduan, dan informasi mengenai pembelian rumah, kpr, pajak, hingga legalitas properti di Panduan Rumah247.com.
2. Basis ekonomi industri yang kuat
Koridor Timur Jakarta juga memiliki basis ekonomi industri yang kuat melalui keberadaan berbagai kawasan industri seperti MM 2100, Delta Silicom, EJIP, BIIE, Jababeka, dan Delta Mas. Selain itu, Cikarang tercatat menyumbangkan 34,45% Penanaman Modal Asing Nasional serta volume ekspor nasional hingga 45%.
3. Harga tanah yang relatif lebih murah
Harga tanah di Koridor Timur juga masih lebih murah yaitu berkisar antara Rp5 juta hingga Rp12 juta per meter persegi, berbeda dengan Koridor Barat yang telah mencapai kisaran Rp9 juta hingga Rp17 juta per meter persegi. Perbedaan harga tanah ini terjadi memang karena Koridor Barat sudah berkembang lebih dulu dibanding Koridor Timur.
“Harga tanah yang murah, serta potensi dari bidang infrastruktur dan basis ekonomi industri di koridor Timur tersebut tidak dimiliki di wilayah lain, bahkan koridor Barat,” kata Ali dalam talkshow di Lippo Mall Kemang (13/01).
Cikarang Lebih Potensial dari Serpong, Tangerang
Ada banyak infrastruktur yang dibangun di Cikarang, mulai dari jalan tol, pelebaran jalan nasional, transportasi umum, hingga pelabuhan dan bandara.
Saat booming properti tahun 2009-2012 di koridor Barat Jakarta khususnya Serpong, Tangerang, yang banyak dikembangkan kota baru, kenaikan propertinya bisa lima kali lipat dalam tiga tahun.
“Kalau sekarang di sana wajar meredup karena kini yang beli mayoritas investor. Potensi berikutnya justru di koridor timur Jakarta mulai dari Bekasi, Cikarang, Karawang, dan seterusnya. Tapi sayangnya kawasan yang potensial ini tidak didukung suplai produk yang memadai oleh pengembang,” ujar Ali.
Tertarik untuk punya hunian di kawasan Cikarang yang bukan hanya punya potensi investasi tinggi, tapi juga didukung fasilitas dan infrastruktur kawasan yang lengkap, plus harga yang masih terjangkau? Cek pilihan huniannya di sini!
Saat properti di wilayah Serpong, Tangerang, booming, menurut Ali hal tersebut tidak terlepas dari berbarengannya seluruh pengembang besar menawarkan produknya, sehingga yang dipasarkan bukan hanya produk properti tapi sebuah kawasan yang besar dan lengkap.
“Sebut saja Sinar Mas Land dengan BSD City, Summarecon dan Paramount yang mengembangkan Gading Serpong, Alam Sutera di Serpong, hingga Lippo Group di Karawaci,” jelas Ali.
Padahal, yang menjadi pendorong koridor barat hanya akses jalan tol, tapi karena dipasarkan secara masif membuat wilayah itu menjadi daya tarik nasional. Di sisi lain koridor timur Jakarta memiliki beberapa kelebihan yang tidak dimiliki Serpong, Tangerang, maupun wilayah lainnya di Jabodetabek.
Ya, ada banyak infrastruktur yang dibangun mulai dari jalan tol, pelebaran jalan nasional, transportasi umum mulai kereta komuter, LRT, MRT, kereta cepat, hingga pelabuhan dan bandara di wilayah koridor timur seperti Cikarang dan Bekasi.
Kelebihan lain Cikarang
Cikarang diharapkan bisa pasarkan rumah di bawah Rp1 miliar, bahkan di bawah Rp500 juta.
Kelebihan lain, koridor timur seperti Cikarang dan Bekasi merupakan sentra kawasan industri sehingga memiliki basis ekonomi yang kuat dan emiliki upah minimum regional (UMR) tertinggi secara nasional.
“Hanya saja kesalahan pengembang malah membangun properti seperti apartemen servis untuk menyasar kalangan pekerja asing (ekspatriat),” ujar Ali.
Ali juga memaparkan bahwa sektor tersebut pasarnya memang ada tapi dipasarkan oleh mayoritas pengembang sehingga over supply. Selain itu koridor timur tidak well planning dan ini mestinya bisa didorong oleh pengembang-pengembang besar di kawasan untuk membuat wilayahnya lebih baik.
Misalnya bisa menampung semua fungsi properti mulai industri, residensial, komersial, sampai rekreasi. Sasaran utamanya adalah konsumen end user yaitu para pekerja di berbagai kawasan industri di Bekasi hingga Karawang yang membutuhkan hunian.
“Akhirnya kita lihat fenomena sekarang, di Bekasi hingga Karawang properti yang dipasarkan tetap di atas Rp1 miliar sehingga pasar yang riil dari kalangan pekerja itu lari ke Karawang hingga Purwakarta. Harusnya pengembang yang besar-besar pasarkan rumah di bawah Rp1 miliar, bahkan di bawah Rp500 juta,” pungkas Ali.
Itulah segala hal yang buat potensi Cikarang lebih menjanjikan dari Tangerang. Jadi mau cari rumah, ruko, apartemen, atau investasi properti? Pahami potensi wilayahnya mulai dari fasilitas, infrastruktur, hingga pergerakan tren harganya lewat Area Insider.
Hanya Rumah247.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah