Masuk dalam wilayah provinsi Jawa Timur, Kabupaten Sidoarjo bukan hanya menjadi daerah yang punya kawasan industri ternama. Melainkan juga jadi wilayah incaran pengembang untuk melahirkan perumahan di Sidoarjo dengan harga dan konsep yang kompetitif. Lalu seperti apa perkembangan pasar properti khususnya segmen perumahan di wilayah ini?
Pada masa kolonialisme Hindia Belanda, daerah Sidoarjo bernama Sidokare, yang merupakan bagian dari Kabupaten Surabaya. Pada 1859, berdasarkan Keputusan Pemerintah Hindia Belanda No. 9/1859 tanggal 31 Januari 1859 Staatsblad No. 6, daerah Kabupaten Surabaya dibagi menjadi dua bagian yaitu Kabupaten Surabaya dan Kabupaten Sidokare.
Pada tanggal 28 Mei 1859, nama Kabupaten Sidokare yang memiliki konotasi kurang bagus diubah namanya menjadi Kabupaten Sidoarjo. Namanya pun bertahan hingga saat ini. Ibukota dari kabupaten ini memiliki nama yang sama, yakni Kota Sidoarjo.
Secara letak, Kabupaten Sidoarjo berbatasan langsung dengan Kota Surabaya dan Kabupaten Gresik di utara, Selat Madura di timur, Kabupaten Pasuruan di selatan, serta Kabupaten Mojokerto di barat. Posisinya yang strategis tak pelak menjadikan Sidoarjo diburu oleh pengembang kawasan industri.
Kehadiran kawasan industri yang signifikan di sana, turut memberi dampak pada tersedianya pasokan properti di wilayah ini. Rumah247.com Indonesia Property Market Index (RIPMI) mencatat tren pasokan properti di Sidoarjo meningkat secara konsisten dalam satu tahun terakhir.
Pertumbuhan positi terhadap suplai properti di Sidoarjo bisa dicermati dalam grafik di atas. Secara tahunan, tren suplai pada Q1 2021 naik sebanyak 56,68 persen dibandingkan kuartal yang sama tahun sebelumnya alias Q1 2020. Dimana pada Q1 2020, indeks mencapai 240,5.
Kenaikan juga terjadi secara kuartalan. Pada Q4 2020, indeks menorehkan angka 343,6 dan naik menjadi 376,9 atau 9,70 persen pada Q1 2021. Kenaikan secara tahunan dan kuartalan menandakan bahwa pasar properti di Sidoarjo tumbuh positif.
Menariknya lagi, saat industri properti nasional mengalami gonjang-ganjing akibat pandemi, Sidoarjo justru mampu mempertahankan tren suplai. Hal tersebut bisa terlihat dari grafik indeks di Q2 2020 dan Q3 2020 yang bergerak naik, sementara di beberapa wilayah lain di Jawa Timur malah mengalami penurunan indeks suplai.
Ingin mulai berinvestasi properti namun kesulitan dalam mencari lokasi? Jangan khawatir, baca dulu panduan properti yang mengulas tips menggunakan jasa agen properti.
Sayangnya, kenaikan yang terjadi dari sisi suplai tidak berlaku terhadap tren harga properti di Sidoarjo. Catatan Rumah247.com menunjukkan, indeks harga di Q1 2021 terkoreksi tipis ke angka 101,7 atau turun 2,76 persen dibandingkan Q4 2020 (Quarter on Quarter/QoQ).
Penurunan indeks harga juga terjadi secara tahunan (Year on Year/YoY). Pada Q1 2020, indeks mencapai 104,8, dan turun sebanyak 2,96 persen di Q1 2021 dengan raihan indeks 101,7. Jika diamati, penurunan harga properti di Sidoarjo belum mengindikasikan adanya stagnasi harga. Pasalnya, koreksi harga baik secara tahunan maupun kuartalan tidak terlalu signifikan.
Mau punya hunian sekaligus investasi dengan harga di bawah Rp 300 jutaan di kawasan Sidoarjo? Cek aneka pilihan huniannya di sini!
Sidoarjo sendiri menjadi lokasi incaran masyarakat sebagai alternatif tempat tinggal selain Surabaya yang harga huniannya sudah relatif tinggi. Kabupaten yang hanya berjarak sekitar 35 menit dari pusat kota ini, memang masih menawarkan beragam properti dengan harga terjangkau.
Di samping itu, kehadiran para pengembang ke kawasan Sidoarjo pun semakin banyak baik dari pengembang lokal hingga pengembang besar sekelas Ciputra Group. Lewat proyek CitraGarden, Ciputra Group mengembangkan kompleks perumahan seluas 26 hektar dengan berbagai fasilitas yang ramah lingkungan.
Masuknya pengembang kawakan seperti Ciputra Group tak pelak membuat pasar properti Sidoarjo kian kompetitif. Pengembang lokal lainnya pun tak ingin ketinggalan dalam meraih peluang, dengan menghadirkan perumahan skala menengah guna mengakomodir kebutuhan masyarakat.
Perumahan Di Sidoarjo, Begini Tren Terbarunya!
Saat ini Sidoarjo dapat dikatakan adalah salah satu kawasan di Jawa Timur yang memiliki daya tarik bagi para pencari hunian maupun investor. Perkembangan perumahan di Sidoarjo yang pesat tentunya didukung dengan kehadiran fasilitas publik memadai.
Menariknya, fasilitas publik yang ada tak kalah saing dengan Kota Surabaya, dan mampu memberi kenyamanan dan kemudahan bagi masyarakat yang tinggal di Kota Delta ini. Sebut saja salah satunya pusat perbelanjaan yang bermunculan di Sidoarjo. Hingga saat ini, tercatat ada 10 mal besar di Sidoarjo yang dilengkapi dengan bioskop.
Selain pusat perbelanjaan, Sidoarjo juga memiliki fasilitas pendidikan yang terdiri dari 63 Sekolah Menengah Atas, 79 Sekolah Menengah Kejuruan, 163 Sekolah Menengah Pertama, 552 Sekolah Dasar, 734 Sekolah Taman Kanak-Kanak, dan 14 Perguruan Tinggi. Di antaranya terdapat sekolah yang berpredikat sebagai Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional atau RSBI yaitu SMAN 1 Sidoarjo dan SMAN 1 Krian.
Sementara itu, soal fasilitas kesehatan mumpuni Sidoarjo juga tak ketinggalan. Di kawasan ini terdapat 17 rumah sakit yang terdiri dari rumah sakit umum dan swasta.
Kelengkapan fasilitas yang dibangun secara tak langsung mendukung kenaikan suplai perumahan di Sidoarjo. Hal ini terlihat pada grafik di atas yang menunjukkan bahwa tren bergerak naik secara stabil dari kuartal ke kuartal.
Pada Q1 2021, indeks suplai rumah di Sidoarjo mencapai angka tertinggi dalam empat tahun terakhir yakni 377,3. Kenaikan ini berlaku secara kuartalan dan tahunan. Secara kuartalan, indeks pada Q1 2021 naik sebanyak 9,79 persen dibandingkan kuartal sebelumnya atau Q4 2020.
Sedangkan secara tahunan, indeks suplai rumah di Sidoarjo pada Q1 2021 juga naik tajam sebesar 57,27 persen dibandingkan Q1 2020. Dimana pada kuartal yang sama tahun sebelumnya atau Q1 2020, indeks hanya mampu menorehkan angka 239,9.
Berdasarkan tren indeks harga rumah di Sidoarjo, pada Q1 2021 terjadi koreksi tipis ke angka 101,7 atau turun 2,76 persen dibandingkan Q4 2020 (Quarter on Quarter/QoQ). Penurunan indeks harga turut terjadi secara tahunan (Year on Year/YoY). Dimana pada Q1 2020, indeks mencapai 104,8, dan turun sebanyak 2,96 persen di Q1 2021 dengan raihan indeks 101,7.
Lepas dari sisi tren, mencari perumahan di Sidoarjo dengan harga kurang dari Rp300 jutaan pun bukan perkara sulit. Di kanal Beli Rumah247.com, masyarakat bisa dihadapkan dengan banyak pilihan. Misalnya Diamond Viillage 3 yang menawarkan harga Rp279 juta, atau Starflos Bedugdowo yang harga rumahnya lebih terjangkau yakni Rp189 juta.
Sementara untuk rumah dengan harga kisaran Rp300 juta – Rp 600 jutaan, ada sejumlah perumahan di Sidoarjo diantaranya Griya Oso, Shoji Land, Green Mansion Juanda, hingga Amartha Safira
Jadi mau cari rumah, ruko, apartemen, atau investasi properti? Pahami potensi wilayahnya mulai dari fasilitas, infrastruktur, hingga pergerakan tren harganya lewat AreaInsider.
Hanya Rumah247.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah
