Solo sedang mencuri perhatian di pasar perumahan Jawa Tengah. Menurut data Rumah247.com Indonesia Property Market Index, harga rumah di Solo tidak hanya mengalami kenaikan, tetapi juga mengalahkan peningkatan harga properti di Semarang. Lalu, seberapa menguntungkan rumah di Solo saat ini?
Pada kuartal dua tahun 2022, indeks harga tidak mengalami perubahan dari kuartal sebelumnya, yakni di angka 101,5. Sedangkan dalam setahun terakhir, terjadi penurunan sebesar -6,0 persen dari posisi 108,0 pada Q2 2021.
Dari sisi suplai, indeks menduduki angka 276,5 pada Q2 2022 atau turun sebesar -1,1 persen dibanding Q1 2021 yang sempat meraih angka 279,6 (QoQ). Sementara dibanding kuartal yang sama di tahun sebelumnya, tercatat peningkatan indeks suplai sebesar 30,6 persen dari posisi 211,7 (YoY).
Meski demikian, stagnasi harga maupun penurunan suplai tidak terjadi di seluruh kota/kabupaten di Jawa Tengah. Solo dan Semarang terhitung mencetak indeks yang cukup baik dalam situasi seperti ini.
Menurut infogram di atas, Solo dan Semarang mencatat tren harga yang mirip, yakni sedang terdongkrak naik setelah sempat melesu beberapa kuartal ke belakang. Namun, indeks harga properti di Solo tampak lebih dinamis dan berkembang lebih cepat ketimbang Semarang.
Indeks harga properti di Solo sukses meraih angka 103,8 pada Q2 2022 atau naik sebesar 1,5 persen secara kuartalan. Hal ini disebabkan posisi indeks pada Q1 2022 berada di angka 102,3. Namun, masih terlihat penurunan secara tahunan sebesar -7,4 persen dibandingkan Q2 2021 yang menempati angka 112,2.
Sementara itu, indeks harga properti di Semarang hanya mampu menorehkan peningkatan kuartalan sebesar 0,6 persen setelah mendapatkan angka 107,7 pada Q2 2022. Posisi indeks pada kuartal sebelumnya berada di angka 107,1. Walau capaiannya tidak besar, penurunan harga secara tahunan di Semarang juga cukup rendah, yakni sebesar -1,6 persen dari posisi 109,5 pada Q2 2021.
Lebih menariknya lagi, semua segmen properti di Solo sedang berkembang pada kuartal dua tahun 2022 ini.
Di segmen apartemen, tercatat peningkatan baik dari sisi harga maupun suplai meski tidak cukup signifikan dibandingkan segmen rumah di Solo.
Indeks harga mencapai posisi 130,2 pada Q2 2022, naik 1,4 persen dibanding kuartal sebelumnya yang menempati posisi 128,5. Sedangkan dibanding kuartal yang sama di tahun sebelumnya, tercetak penurunan sebesar -0,9 persen dari posisi 131,4.
Beralih ke sisi suplai, indeksnya naik 15,1 persen secara QoQ. Hal ini disebabkan indeks pada Q2 2022 mampu meraih angka 247,4 usai menempati posisi 214,9 pada Q1 2022. Adapun secara YoY, terjadi kenaikan sebesar 20,0 persen dari posisi 206,1 pada Q2 2021
Indeks harga rumah di Solo mampu terdongkrak lebih besar daripada segmen apartemen di Solo, bersamaan dengan kenaikan suplai rumah.
Pada Q2 2022, indeks harga menorehkan angka 103,4 atau naik 1,6 persen dari posisi 138,6 pada Q1 2022 (QoQ). Secara tahunan, tercatat penurunan sebesar -7,7 persen dari posisi 111,9 pada Q2 2021.
Dari sisi suplai, tercapai peningkatan sebesar 11,1 persen secara kuartalan usai menempati posisi 154,0 pada Q2 2022. Indeks hanya mampu meraih angka 138,6 pada kuartal sebelumnya. Sedangkan dalam periode tahunan, tercatat kenaikan sebesar 27,7 persen dibanding Q2 2021 di angka 120,6.
Sementara itu, kondisi indeks permintaan rumah di Solo sedang tidak sebaik indeks harga dan suplai. Indeks demand mengalami penurunan secara kuartalan maupun tahunan.
Indeks ini menempati posisi 66,8 pada Q2 2022 atau turun -17,1 persen dibanding Q1 2022 yang berada di posisi 80,6. Adapun secara tahunan, terjadi penurunan sebesar -18,7 persen dari posisi 82,2 pada Q2 2021.
Penurunan permintaan tampaknya terjadi karena dinamisnya pasar properti di masa pemulihan pascapandemi seperti saat ini. Dengan begitu, masih ada prospek kenaikan permintaan di masa-masa mendatang.
Di Solo, terdapat beberapa area favorit dengan raihan permintaan tertinggi untuk segmen perumahan. Area Solo Kotaberada di urutan pertama, meraup 14,4 persen dari total permintaan rumah di Solo. Kelengkapan fasilitas mungkin menjadi kelebihan dari lokasi ini.
Selanjutnya, Banjarsari menempati urutan kedua dengan raihan permintaan sebesar 9,47 persen. Lokasi Banjarsari yang dekat dengan gerbang tol Gondangrejo dan Stasiun Solo Balapan mungkin menjadi alasan banyaknya property hunter yang ingin tinggal di sini.
Jebres meraih posisi ketiga dengan persentase permintaan sebesar 8,0 persen. Area ini menjadi rumah bagi kampus Universitas Negeri Sebelas Maret alias UNS. Sementara Solo Baru di urutan keempat punya banyak kawasan permukiman terpadu yang punya fasilitas mewah dan lengkap.
Terakhir, Laweyan yang terkenal dengan industri batiknya berada di posisi kelima dengan raihan permintaan sebesar 5,54 persen.
Melihat prospek rumah di Solo yang cukup menarik, berikut 5 rekomendasi rumah di Solo berdasarkan wilayah yang tinggi peminatnya.
1. Rekomendasi Rumah Di Solo: Area Solo Kota
Area Solo Kota memang menarik untuk dijadikan tempat tinggal karena berlokasi dekat dengan berbagai fasilitas umum, mulai dari Stasiun Purwosari, Stadion Manahan, Taman Balekambang, Solo Paragon Mall, hingga RSUP Surakarta.
2. Rekomendasi Rumah Di Solo: Area Banjarsari
Tidak jauh dari pusat kota, Banjarsari punya kelebihan dari akses jalan tol di Gondangrejo yang menjadi penghubung antara Solo dan kota-kota lain di Pulau Jawa. Fasilitas pendidikan di area ini juga tidak dapat diremehkan karena banyak perguruan tinggi swasta yang tersebar di seluruh kawasan Banjarsari.
3. Rekomendasi Rumah Di Solo: Area Jebres
Area Jebres diuntungkan dengan adanya Stasiun Solo Jebres, RSUD Surakarta, Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS), dan Taman Jurug Solo. Kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta juga berada di kawasan ini.
4. Rekomendasi Rumah Di Solo: Area Solo Baru
Solo Baru dikenal dengan banyaknya mal mewah seperti The Park dan Hartono Mall serta pusat rekreasi Pandawa Water World. Kawasan ini mirip dengan BSD di Tangerang yang berkembang sebagai ceruk bagi permukiman terpadu di pinggiran kota.
5. Rekomendasi Rumah Di Solo: Area Laweyan
Tak kalah dengan Solo Baru, Laweyan juga terkenal cukup elit karena dilintasi jalan nasional serta punya banyak hotel dan mal yang populer. Keberadaan Flyover Purwosari juga menguntungkan area ini karena akses masuk dari luar kota semakin mudah. Selain itu, ada pula jalur kereta mirip trem di sepanjang Jalan Slamet Riyadi yang dapat menjadi atraksi menarik tiap akhir pekan.
Jadi mau cari rumah, ruko, apartemen, atau investasi properti? Pahami potensi wilayahnya mulai dari fasilitas, infrastruktur, hingga pergerakan tren harganya lewat AreaInsider.
Hanya Rumah247.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah