Serpong populer dengan kawasan permukiman terpadu yang mewah dan megah. Namun, perumahan di Serpong juga tidak sedikit yang terhitung cukup terjangkau karena berada di bawah kisaran Rp500 juta. Kondisi pasar perumahan di Serpong pun kini sedang stagnan. Situasi ini bisa menjadi peluang yang bagus untuk mendapatkan hunian ideal di era pascapandemi.
Di sekitaran Jakarta, perumahan di Serpong mungkin menjadi impian bagi sebagian orang. Bukan cuma karena namanya yang sudah kadung pamor, perumahan di Serpong juga punya beragam pilihan dengan akses transportasi dan harga yang lumayan terjangkau.
Melihat banyaknya peminat perumahan di Serpong, berikut kami ulas 5 rekomendasi perumahan di Serpong berdasarkan kisaran harganya.
1. Rekomendasi Perumahan Di Serpong Harga Di Bawah Rp500 Juta
Dengan bujet yang minim, hunian di kisaran harga ini cukup sepadan untuk dibeli di kawasan Serpong. Banyak rumah tapak dengan luas bangunan 50-72 meter persegi di sekitar Puspiptek yang memiliki beragam fasilitas umum, mulai dari sekolah, masjid, sasana olah raga, hingga gedung pertemuan.
2. Rekomendasi Perumahan Di Serpong Harga Rp500 Juta Hingga Rp1 Miliar
Pada rentang harga ini, hunian yang ditawarkan berlokasi lebih dekat ke akses jalan tol dan kawasan permukiman terpadu seperti BSD City. Fasilitas kesehatan dan pendidikannya pun jauh lebih lengkap.
3. Rekomendasi Perumahan Di Serpong Harga Rp1 Miliar Hingga Rp1,5 Miliar
Bagi yang menginginkan hunian terjangkau di lingkungan premium, perlu dibidik perumahan pada kisaran ini. Sejumlah pengembang menawarkan lokasi yang strategis di antara kawasan-kawasan terpadu sehingga memiliki akses eksklusif ke fasilitas umum dan transportasi seperti Tol Serpong-Cinere.
4. Rekomendasi Perumahan Di Serpong Harga Rp1,5 Miliar Hingga Rp2 Miliar
Mendekati harga Rp2 miliar, rumah yang ditawarkan banyak berlokasi di kawasan premium seperti BSD dan Summarecon, meski luas bangunannya masih terbilang minimalis. Fasilitas dan akses transportasi di lokasi tersebut tidak perlu diragukan lagi keandalannya.
5. Rekomendasi Perumahan Di Serpong Harga Di Atas Rp2 Miliar
Perumahan mewah di kisaran harga ini sangat beragam, mulai dari hunian seluas 160 meter persegi dengan 3 kamar tidur dan 3 kamar mandi hingga seluas 700 meter persegi dengan 7 kamar tidur dan 5 kamar mandi.
Kelebihan Serpong tidak hanya dapat dilihat dari harga dan fasilitas yang ditawarkan, tetapi juga situasi pasar perumahan di Serpong yang cukup menarik bagi peminat properti di Jabodetabek.
Dari sisi permintaan, perumahan di Serpong memang sedang melesu, seiring dengan melemahnya permintaan rumah di Tangerang Selatan.
Memasuki kuartal keempat tahun 2022, indeks demand perumahan di Serpong melemah ke posisi 68,3 atau turun sebesar -30,2 persen dibanding kuartal sebelumnya yang menempati posisi 97,9 (QoQ). Dibanding kuartal yang sama di tahun 2021, indeks ini juga terkoreksi sebesar -23,9 persen dari posisi 89,7 (YoY).
Secara lebih luas, perumahan di Tangerang Selatan juga mengalami penyusutan permintaan sebesar -24,1 persen secara kuartalan ke posisi 93,2 pada Q4 2022. Padahal, indeks ini sempat menduduki posisi 122,8 pada Q3 2022. Dalam periode tahunan, indeks tersebut turut menurun sebesar -26,8 persen dibanding Q4 2021 yang meraih posisi 127,3.
Lesunya permintaan perumahan di Serpong dan Tangerang Selatan mungkin dipengaruhi oleh siklus properti tahunan, yakni ketika konsumen lebih suka mengeluarkan uang untuk pos pengeluaran lain di luar properti. Hal ini tersebut biasanya didorong oleh deretan hari libur nasional di akhir tahun, termasuk hari besar keagamaan.
Oleh karena itu, permintaan diprediksi akan kembali menguat ketika memasuki kuartal pertama tahun 2023.
Beralih ke sisi harga, pasar perumahan di kawasan ini tampaknya punya tren yang juga mirip dengan Tangerang Selatan. Pertumbuhan indeks harga sedang kelihatan melambat secara kuartalan, meski cukup signifikan selama setahun terakhir.
Indeks harga perumahan di Serpong meningkat sebesar 0,7 persen, dari posisi 130,0 pada Q3 2022 ke posisi 131,0 pada Q4 2022. Kenaikan harga ini jauh lebih kecil dibanding kenaikan harga tahunan yang mencapai 9,7 persen. Pasalnya, indeks harga hanya mampu meraih angka 119,4 pada kuartal keempat tahun lalu.
Tangerang Selatan juga mengalami peningkatan harga rumah sebesar 0,8 persen, dari posisi 134,4 pada Q3 2022 ke posisi 135,5 pada Q4 2022. Sementara secara tahunan, indeks ini mampu terdongkrak naik sebesar 9,7 persen jika dibandingkan dengan posisi pada Q4 2021, yakni di angka 123,4.
Kenaikan harga yang mulai melambat ini membuka peluang besar bagi pemburu rumah pertama. Pasalnya, perumahan di Serpong dapat dibanderol dengan harga yang lebih terjangkau sebelum kembali melesat di masa depan.
Adapun suplai perumahan di Serpong tampak masih terus berkembang meski harga dan permintaannya sedikit melemah. Penguatan terlihat mampu menyaingi rata-rata Tangerang Selatan, baik secara QoQ maupun YoY.
Pada kuartal keempat tahun 2022, indeks suplai perumahan di Serpong meningkat 0,8 persen secara QoQ karena mampu meraih angka 197,6. Sedangkan secara YoY, indeks ini bertumbuh sebesar 36,3 persen.
Tren indeks tersebut jauh lebih baik ketimbang rata-rata suplai perumahan di Tangerang Selatan yang justru melemah sebesar -0,6 persen secara QoQ usai menempati angka 268,9. Selama setahun terakhir, peningkatan indeks suplai di Tangerang Selatan juga jauh lebih kecil daripada Serpong, yakni sekitar 28,6 persen.
Dengan begitu, antusiasme pengembang perumahan di Serpong terlihat masih cukup tinggi ketimbang Tangerang Selatan secara umum. Optimisme pasar ini membuka peluang lebih besar bagi para peminat perumahan di Serpong pada beberapa kuartal ke depan.
Jadi mau cari rumah, ruko, apartemen, atau investasi properti? Pahami potensi wilayahnya mulai dari fasilitas, infrastruktur, hingga pergerakan tren harganya lewat AreaInsider.
Hanya Rumah247.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah
