Bojongsari merupakan salah satu wilayah di Depok yang punya perkembangan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini disebabkan perkembangan kawasan Margonda, Tole Iskandar, hingga Citayam yang membentuk semacam urban sprawl ke sekitarnya, termasuk wilayah Sawangan hingga Bojongsari.
Sebelum membahas lebih jauh mengenai Bojongsari berikut juga perkembangannya di segmen rumah tapak, Rumah247.com akan mengupas terlebih dulu tren pasar perumahan di Kota Depok. Berikut paparan lengkapnya.
Rumah247.com mencatat adanya dinamika menarik terkait tren indeks pencarian properti di Kota Depok. Indeks tren pencarian properti di Kota Depok pada kuartal pertama (Q1) 2021 mengalami peningkatan hingga 156,7 persen jika dibandingkan kuartal pertama 2020 (year-on-year/YoY).
Sementara secara kuartalan atau quarter-on-quarter/QoQ, indeks tren pencarian properti di Kota Depok meningkat sebanyak 19,1 persen. Dimana pada kuartal sebelumnya atau Q4 2020, indeks tumbuh di angka 209 dan naik menjadi 249 pada Q1 2021.
Peningkatan pencarian properti di Kota Depok dilatarbelakangi oleh sejumlah faktor, diantaranya letak Depok yang berbatasan langsung dengan Jakarta, adanya moda transportasi KRL, terhubung dengan akses tol, serta nilai investasi kawasannya yang mumpuni.
Tren Harga dan Suplai Rumah di Depok
Naiknya tren pencarian properti di Kota Depok menjadi latar belakang pertumbuhan harga yang positif, khususnya dari segmen rumah tapak. Terkini, indeks harga rumah di Depok berada di angka 144,0 pada Q1 2021. Posisi ini membuat trennya naik sebanyak 5,76 persen dibandingkan Q4 2020 atau quarter-on-quarter/QoQ.
Sementara dari sisi tahunan, indeks harga rumah di Depok juga tumbuh sebesar 8 persen dibandingkan kuartal yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/YoY). Pada Q1 2020, indeks harga hanya mampu tumbuh sebanyak 133,3.
Jika berkaca pada infogram di atas, kenaikan harga rumah dijual di Depok yang persisten dalam satu tahun terakhir menjadi sinyal bahwa pasar perumahan di sini cukup kuat dari terpaan kondisi ekonomi nasional yang masih bergejolak.
Apalagi bila melihat faktor lain yakni tren suplai rumah dijual di Depok yang juga mengalami peningkatan. Informasinya bisa disimak melalui infogram di bawah ini.
Diketahui, pada Q1 2021 indeks suplai rumah tapak di Depok meraih angka 117,8 atau naik 6 poin dibandingkan kuartal sebelumnya yakni Q4 yang menoreh indeks 111,8. Itu artinya, kenaikan secara QoQ ini sebesar 5,39 persen.
Sedangkan dari kurun waktu tahunan atau YoY, indeks naik sangat signifikan yakni 44,55 persen pada Q1 2021. Hal ini terjadi lantaran indeks suplai rumah di Depok pada Q1 2020 hanya mampu mencatatkan angka 81,5.
Peningkatan suplai rumah tapak di Depok yang hampir sebagian besar dilakukan pengembang, membuat kawasan ini kebanjiran pasokan perumahan baru (primary project). Menariknya, kondisi ini akan membuat konsumen properti tak kehabisan referensi saat mencari hunian baru idaman mereka.
Simak Tren Harga dan Suplai Rumah Dijual di Bojongsari!
Jika paparan sebelumnya membahas tren suplai dan harga rumah tapak di Kota Depok secara luas, kini ulasan akan dipersempit pada kawasan Bojongsari. Merujuk infogram berdasarkan Rumah247.com Indonesia Property Market Index (RIPMI) di atas, tren harga rumah dijual di Bojongsari mengalami kontraksi secara tahunan (YoY).
Pada Q1 2021, indeks harga rumah tapak di Bojongsari mencapai 128,1 atau turun 4,2 persen dibandingkan Q1 2020 yang meraih indeks 133,8. Penurunan secara tahunan ini kemungkinan diakibatkan oleh masa recovery terhadap pandemi Covid-19 yang masih berlanjut.
Sedangkan secara kuartalan atau QoQ, indeks harga justru naik tipis sebanyak 1,1 persen. Hal ini terjadi lantaran indeks pada kuartal sebelumnya atau Q4 2020 berada di posisi 126,7. Jika dilihat dari kuartal ke kuartal mulai Q3 2020 hingga Q1 2021, indeks harga sebenarnya mengalami peningkatan stabil, hanya saja indeksnya belum sebagus kondisi pra-pandemi.
Lalu bagaimana tren indeks dari sisi suplai?
Mengamati perkembangan rumah dijual di Bojongsari dari sisi suplai, tren secara kuartalan (QoQ) mengalami koreksi sebanyak -12,05 persen pada Q1 2021. Ini lantaran indeks pada Q1 2021 hanya mampu tumbuh di angka 46,0, atau turun 6,3 poin dibandingkan Q4 2020 yang meraih indeks 52,3.
Kendati demikian, secara tahunan indeks suplai justru mengalami kenaikan mengejutkan. Dimana persentase kenaikan mencapai 52,3% pada Q1 2021, dibandingkan kuartal yang sama tahun sebelumnya atau Q1 2020 yang mencatat indeks 30,2.
Pasokan suplai yang meningkat drastis dalam kurun waktu satu tahun (2020 ke 2021) menjadi indikator bahwa permintaan akan rumah dijual di Bojongsari terus bertambah. Di lain sisi, fase post-pandemic telah memulihkan kembali daya beli masyarakat terhadap hunian khususnya rumah.
5 Alasan Rumah Dijual di Bojongsari Makin Banyak Dicari
Rumah dijual di Bojongsari semakin banyak dicari dari hari ke hari. Apa alasannya? Tentunya ada segelintir faktor di balik fakta tersebut, salah satunya adalah harga rumah dijual di Bojongsari yang kompatibel dengan budget keluarga muda atau kalangan pekerja.
Di kanal Beli Rumah247.com, masyarakat bisa menemukan pilihan rumah dijual di Bojongsari dengan harga bervariasi, antara Rp500 jutaan sampai Rp2 miliar. Untuk rumah dengan harga Rp500 jutaan, pilihannya mulai dari The Orchard Residence, Prestige Bojongsari, maupun Golden Estetia.
Sementara untuk rumah dijual di Bojongsari dengan harga kisaran Rp700 juta sampai Rp1 miliar, opsinya antara lain Trevista Hills, Aruna Village, Perumahan Madya Lestari, Gardens at Candi Sawangan, dan H City Sawangan.
Dan berikut, lima alasan mengapa rumah dijual di Bojongsari semakin diminati.
1. Dekat Tol Pamulang
Jarak antara Bojongsari dengan Gerbang Tol Pamulang yang terhubung dengan Serpong dan Bandara Soetta hanya 3,4km saja. Jika berkendara dengan mobil, maka waktu tempuh ke pintu tol kurang dari 10 menit. Kehadiran Tol Pamulang ini ikut berpengaruh terhadap naiknya harga maupun pencarian rumah dijual di Bojongsari.
2. Akses Mudah ke Tol Desari
Selain akses ke Tol Pamulang, Bojongsari juga relatif dekat dengan pintu Tol Sawangan yang merupakan bagian dari Tol Depok – Antasari (Desari). Jarak tempuhnya terpaut 4,9km atau butuh waktu berkendara sekitar 15 menit. Dari Tol Desari, penghuni Bojongsari bisa menuju pusat Jakarta dalam waktu singkat yakni setengah jam.
3. Dikelilingi Fasilitas Publik
Tak hanya akses mudah menuju tol, Bojongsari juga dikelilingi oleh beragam fasilitas publik. Diantaranya Rumah Sakit Brawijaya, pusat perbelanjaan The Park Sawangan, Giant, Farmers Market sampai Indogrosir. Tersedia juga sejumlah sekolah dan Polsek Sawangan.
4. Punya Destinasi Wisata
Tinggal di Bojongsari seakan dimudahkan segala urusan rekreasinya. Ada dua lokasi wisata yang bisa dituju, yakni Godongijo dan Taman Herbal Insani. Keduanya sama-sama merupakan tempat wisata dengan konsep alam, yang dilengkapi dengan fasilitas kolam pemancingan, restoran, function room, ecotainment program dan taman.
5. Banyak Spot Kuliner
Penghuni Bojongsari seyogyanya tak akan merasa kelaparan. Sebab di sini terdapat banyak spot kuliner yang ramai dikunjungi terutama pada akhir pekan. Mulai dari Saung Gandasari, Kampung Kecil, Kampung Belang Resto, McDonald’s, dan masih banyak lagi.
Jadi mau cari rumah, ruko, apartemen, atau investasi properti? Pahami potensi wilayahnya mulai dari fasilitas, infrastruktur, hingga pergerakan tren harganya lewat AreaInsider.
Hanya Rumah247.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah