Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu kawasan dengan perkembangan properti yang menjanjikan. Banyaknya jumlah perguruan tinggi di kota ini memberi pengaruh besar pada pasar properti, terutama pangsa perumahan di Jogja.
Soal capital gain, kenaikannya juga bisa mencapai 15 persen setiap tahunnya. Harga properti tertinggi ada di kawasan Malioboro, kemudian disusul Sleman.
Daerah Istimewa Yogyakarta sendiri menaungi empat kabupaten dan satu kota yakni Kota Yogyakarta. Sementara empat kabupaten tersebut adalah Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten Kulon Progo, dan Kabupaten Sleman. Menurut catatan Rumah247.com, terdapat sedikitnya 7 area perumahan di Jogja Kota dengan tren indeks permintaan tertinggi. Apa saja?
Umbulharjo menjadi favorit utama masyarakat dengan 24,78 persen permintaan selama Q1 2023. Disusul ada Wirobrajan yang meraih 12,23 persen permintaan. Keduanya berada di area strategis, dekat dengan Alun-Alun Kidul Yogyakarta.
Sedangkan Kotagede yang menduduki urutan ketiga meraih permintaan sebanyak 11,84 persen. Di urutan keempat, ada Tegalrejo yang diminati oleh 9,68 persen masyarakat. Selanjutnya ada Mantrijeron yang meraih 7,93 persen permintaan, Gondokusuman dengan 7,28 persen permintaan, dan terakhir Mergangsan yang meraih 7,06 persen permintaan.
Tertarik mencari salah satu perumahan di Jogja dari tujuh area yang punya permintaan tertinggi? Berikut Rumah247.com beberkan rekomendasinya.
1. Perumahan di Jogja Kota Area Umbulharjo
Harga tanah per meter persegi di Umbulharjo paling rendah dipasarkan mulai Rp8 jutaan. Harga yang cukup kompetitif ini masuk akal mengingat letak Umbulharjo yang sangat strategis.
Salah satu perumahan yang ada di bilangan Umbulharjo adalah Giwangan Townhouse. Harga unitnya dipasarkan cukup tinggi, yakni mulai Rp1,25 miliar untuk tipe 70m2. Namun harga yang tinggi sepadan dengan fasilitas yang ada, diantaranya jacuzzi, arena bermain, dan lapangan tenis. Simak daftar perumahan di Jogja untuk area Umbulharjo lebih lengkap di sini!
2. Perumahan Area Wirobrajan
Sementara di Wirobrajan yang menjadi area perumahan di Jogja yang meraih permintaan tertinggi kedua setelah Umbulharjo, lebih didominasi oleh rumah-rumah dalam klaster yang dipasarkan di atas Rp1,5 miliar. Simak daftar perumahan di Jogja untuk area Wirobrajan lebih lengkap di sini!
3. Perumahan Area Kotagede
Jika tak punya dana besar, maka pencari properti bisa mempertimbangan Kotagede sebagai lokasi incaran untuk hunian. Pasalnya, harga rumah di Kotagede masih cukup terjangkau, yakni Rp660 jutaan untuk rumah dengan luas bangunan 70m2. Simak daftar perumahan di Jogja untuk area Kotagede lebih lengkap di sini!
4. Perumahan Area Tegalrejo
Harga rumah-rumah di Tegalrejo dipasarkan cukup tinggi yakni kisaran Rp1,2 miliaran. Hal itu dikarenakan letak kawasan berada di pusat Kota Yogyakarta, menaungi langsung banyak properti komersial seperti hotel. Simak daftar perumahan di Jogja untuk area Tegalrejo lebih lengkap di sini!
5. Perumahan Area Mantrijeron
Letak Mantrijeron juga tak kalah strategis dibanding Tegalrejo. Tak heran harga rumahnya relatif tinggi, misalnya Awana Townhouse yang menawarkan rumah tipe 180m2 dengan harga Rp2,9 miliar. Simak daftar perumahan di Jogja untuk area Mantrijeron lebih lengkap di sini!
6. Perumahan Area Gondokusuman
Gondokusuman juga dapat menjadi lokasi terbaik jika mengincar area yang pas untuk berinvestasi rumah dengan tujuan dijadikan homestay atau guest house. Pasalnya, letak kawasan ini cukup dekat dengan Tugu Jogja dan beberapa destinasi wisata lainnya. Simak daftar perumahan di Jogja untuk area Gondokusuman lebih lengkap di sini!
7. Perumahan Area Mergangsan
Tak berbeda jauh dengan Mantrijeron, Mergangsan juga merupakan kawasan hunian yang lebih didominasi oleh rumah-rumah dengan harga kelas atas. Harga tanah di sini pun dibanderol paling rendah Rp13 juta per meter persegi. Simak daftar perumahan di Jogja untuk area Mergangsan lebih lengkap di sini!
Q1 2023: Indeks Permintaan Perumahan Di Jogja Kota Masih Dinamis
Pada kuartal satu tahun ini, indeks permintaan perumahan di Jogja Kota tumbuh sebesar 2,2 persen secara QoQ. Akan tetapi secara YoY, indeks permintaan tak mampu tumbuh, justru terkoreksi cukup dalam sebesar -25,3 persen.
Situasi yang sama pun terjadi pada indeks permintaan perumahan di DI Yogyakarta. Dimana terjadi kenaikan secara QoQ yakni sebanyak 8,4 persen, namun terdapat penurunan secara tahunan hingga -30,0 persen.
Membaca Indeks Harga Rumah Di DIY Dan Perumahan Di Jogja Kota
Lebih dalam membahas perkembangan pasar properti di Yogyakarta untuk segmen rumah tapak, data Rumah.com Indonesia Property Market Index (RIPMI) tentu bisa jadi rujukannya. Secara garis besar jika melihat infogram di atas, indeks harga rumah baik di Kota Jogja maupun DI Yogyakarta kompak naik secara QoQ dan YoY.
Pada Q1 2023, indeks harga rumah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) naik sebanyak 11,7 persen. Kenaikan secara Quarter on Quarter/QoQ ini disebabkan perolehan indeks di kuartal empat tahun 2022 yang bertahan di angka 110,8.
Sedangkan secara tahunan, indeks harga rumah di DIY juga melesat cukup tinggi sebanyak 20,7 persen. Dimana perolehan indeks di Q1 2022 yang hanya 102,6 masih lebih rendah daripada indeks di Q1 2023 yakni 123,7 (Year on Year/YoY).
Sementara itu, indeks harga rumah di Kota Jogja pada kuartal satu tahun ini mengalami pertumbuhan meski persentasenya tidak sebesar DIY secara menyeluruh. Dimana indeks pada Q1 2023 mencapai 131,6 atau lebih tinggi 2,0 persen dibandingkan Q4 2022 yang meraih indeks 129,0.
Dalam kurun waktu tahunan, indeks harga rumah di Kota Jogja juga meningkat sebesar 3,6 persen. Pencapaian indeks di Q1 2023 tercatat lebih unggul daripada perolehan di kuartal yang sama tahun sebelumnya atau Q1 2022 dengan indeks 127,0 (YoY).
Bagaimana Suplai Rumah di DIY dan Perumahan di Yogyakarta kota?
Beralih ke tren suplai, indeks suplai rumah di Kota Jogja dan DI Yogyakarta menurut RIPMI mengalami pertumbuhan yang sangat baik. Dimana indeks suplai rumah di DIY pada Q1 2023 mencapai 188,6 atau naik 13,5 persen secara QoQ. Mengingat di kuartal sebelumnya atau Q4 2022, indeks suplai tumbuh di angka 166,2.
Menariknya, peningkatan yang terjadi pada suplai rumah di DIY selama Q1 2023 turut terjadi pada indeks suplai rumah di Kota Jogja. Dimana ada kenaikan sebanyak 6,8 persen pada kuartal kali ini dengan indeks 246,5, meninggalkan posisi indeks di Q4 2022 yakni 230,7 (QoQ).
Dalam tren tahunan, indeks suplai rumah di DIY pada Q1 2023 menguat signifikan sebanyak 15,1 persen. Hal ini lantaran perolehan indeks di kuartal kali ini yakni 188,6 mampu menyaingi perolehan indeks di Q1 2022 yang mencapai 163,8 (YoY).
Sedangkan pada Q1 2023, indeks suplai rumah di Kota Jogja meningkat tajam 27,5 persen. Indeks suplai di Q1 2023 yakni 246,5 berada di posisi yang lebih tinggi daripada indeks suplai di Q1 2022 sebesar 193,2 (YoY).
Jadi mau cari rumah, ruko, apartemen, atau investasi properti? Pahami potensi wilayahnya mulai dari fasilitas, infrastruktur, hingga pergerakan tren harganya lewat AreaInsider.
Hanya Rumah247.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah